Hao Nan menghela nafas panjang, dia seakan bisa menebak apa yang akan di katakan Xiao padanya.
"Tuan Xiao tidak perlu menjawabnya. Mungkin aku sudah tahu apa yang akan Tuan Xiao katakan". Hao Nan menundukkan wajahnya. Dia seperti menyembunyikan perasaan kecewanya dari Xiao Hui.
Melihat wajah Hao Nan berubah masam, Xiao tersenyum hangat dan memeluknya. "Apa yang kamu fikirkan wanita merepotkan. Apa kamu fikir aku akan meninggalkanmu dan kembali pada masa lalu? Aku sudah berjanji pada kedua adikmu untuk selalu menjagamu. Jika aku sudah menggenggam tanganmu, maka sampai kapanpun aku tidak akan melepasnya". Xiao memeluk Hao Nan dengan perasaan hangat, dia membelai rambut Hao Nan dengan lembut.
Hati Hao Nan berdeguk kencang, dia seperti tidak bisa mengendalikan perasaannya. 'Perasaan ini.. Sejak kapan aku memilikinya? Apakah tidak apa-apa jika aku menaruh sedikit harapan pada pria aneh ini?'. Tanya Hao Nan pada hatinya sendiri.
Hao Nan terdiam dalam pelukan Xiao cukup lama. "Sudahlah Hao Nan, jangan terlalu difikirkan. Ini sudah hampir siang, bersiap-siaplah! Aku akan menunggumu diluar".
….
20 menit kemudian,
Hao Nan keluar dengan menggunakan Dress biru muda dengan payyet dan sentuhan bunga di bagian dada menyamping, dengan rambut tergerai dan menjepit rambut ke samping. Wajah yang polos dengan make up yang sederhana menambah kecantikan alami yang Hao Nan pancarkan.
Xiao yang melihat terdiam memandang Hao Nan, dia hampir tidak percaya wanita yang selalu dia lihat dengan pakaian kemeja kantor bisa secantik ini menggunakan Dress sederhana.
"It's so Perfect. Kamu sangat cantik hari ini". Puji Xiao dengan terus memandang Hao Nan.
"Tuan Xiao, berhentilah memandangku seperti itu!". Hao Nan di buat malu dengan tatapan jahil Xiao.
Sisi lain Xiao yang hanya menampakkan wajah tanpa ekspresi kini dia mampu memberi tatapan jahil pada Hao Nan.
"Ok, Sorry.. aku tidak bermaksud untuk menggodamu". Katanya kini dengan senyum jahilnya.
'Tidak menggoda dari mana? Jelas sekali si muka datar tadi memandangku dengan tatapan aneh. Dilihat dari sikapnya, Apa sekarang dia sudah move on?'.
Hao Nan dan Xiao berjalan kearah mobil keluaran terbaru Maybach Exelero seharga ($8 million). Mereka masuk dan Xiao Hui menjalankan mobilnya.
"Tuan Xiao, Apakah Tuan seorang maniak mobil? Baru kemarin aku menaiki mobil Ferrari, sekarang mobil limited Maybach Exelero! Ya ampun Tuan Xiao.. Apa kamu sungguh sekaya itu? Apa semua orang kaya mempunyai kebiasaan memamerkan kekayaan seperti ini?".
"Hao Nan, aku tidak tahu kamu bisa secerewet ini. Dan untuk ukuran pegawai sepertimu aku cukup terkesan kamu mengetahui barang-barang mewah, dan BRANDED. Apa benar kamu hanya seorang wanita yang tinggal di pemukiman umum?".
'Eh.. Apa dia tahu aku pernah menjalin hubungan dengan Chen Guang. Dia bukan orang yang suka mengintip masa lalu kan?'. Batinnya.
Wajah Hao Nan memerah menahan amarah dan rahasia. Dia tidak mungkin mengatakan sekarang pada Xiao. "Eh.. Kalau soal itu. Oh ya.. Akukan suka baca majalah, dan kemarin aku lihat Mobilmu terpampang di cover majalah. Ah iya seperti itu". Jawab Hao Nan asal.
"Benarkah! Aku kira kamu pernah menjadi simpanan orang kaya, maka dari itu style mu lumayan".
"Berhenti membahas tentangku. Sekarang kamu akan membawaku pergi kemana?". Hao Nan mencoba mengalihkan pembicaraan.
'Hao Nan, Apakah Kamu sedang mengalihkan pembicaraan kita. Baiklah..! Aku akan lihat seberapa lama kamu akan memyembunyikan tentang hubunganmu dengan Chen Guang'.
Mobil terhenti di tempat seperti pemakaman umum. Xiao keluar membawa serangkai bunga dan mengajak Hao Nan untuk masuk kedalam menyusuri setiap makam yang ada. Dan Xiao berhenti di depan sebuah makam.
Xiao menaruh buket bunga dan mengusap nissan dengan tatapan menatap ke arah nama yang tertulis di Nissan.
"Zhe Quan, maaf jika aku datang terlambat di saat hari 2tahun kepergianmu. Aku tahu aku tidak bisa menebus kesalahanku seumur hidupku, Tapi izinkan aku menempatkan orang lain di hatiku di samping namamu".
Hao Nan yang melihat tulisan Zhe Quan di Nissan tercengang. Hao Nan merendahkan tubuhnya untuk memberi penghormatan pada Zhe Quan.
'Nona Zhe Quan, maafkanlah Tuan Xiao. Dia sudah menjalani hidup 2tahun dengan keterpurukan. Aku tahu aku tidak berhak meminta ini darimu. Tapi Izinkan dia memulai hidup baru dan mendapatkan cintanya kembali'. Doa Hao Nan didepan makam Zhe Quan.
Xiao tiba-tiba menggandeng Hao Nan di depan makam Zhe Quan.
"Zhe Quan, dia Hao Nan. Aku harap kamu merestui hubungan kami agar bisa melangkah ke masa depan". Kata Xiao memperkenalkan Hao.
Lama Xiao berdiri di depan makam Zhe Quan, setelah selesai berbicara cukup lama didepan makam Zhe Quan, dia memutuskan untuk kembali. Di depan mobil sebelum akhirnya Hao Nan masuk kedalam. Xiao tiba-tiba memeluk Hao Nan dan mencium keningnya. Sontak membuat Hao Nan terkejut dan mendorong Xiao.
"Maafkan aku Tuan Xiao, aku tidak bermaksud untuk…".
Melihat Hao Nan gelagapan, jari telunjuk Xiao menutupi mulut Hao. "Huust… Diam!" Tegas Xiao
"Jika bahasa mengungkapkan hatimu, Biarlah dia berbicara sejuta kali.
Jika Nada mengundang perasaanmu, biarlah dia mengalun sepenuh hati
Cinta berjalan tanpa isyarat, perasaan bersua tanpa suara.
Cinta dan takdir bagai sebuah Simphony seperti Nada dan Irama, musik dan lirik.
Jadi.. Apa pendapat Nona Hao mengenai hati hubunga dan takdir?". Tanya Xiao dengan senyum jahilnya.
'Apakah pria aneh ini sedang bermain tebak-tebakan denganku?'. Batin Ha Nan dengan wajah penuh ekspresi mendengar semua kata-kata yang keluar dari mulut Xiao.
pagi Kakak..
kali ini Sepertinya Xiao memperkenalkan Hao Nan sm Zhe Quan yang sudah di alam kubur.
ya setidaknya dia sudah pny itikad untuj serius.
.d tunggu ulasannya yah Kakk...
jangan Lupa Vote bintangnya yah
Happy Reading