webnovel

Bab 20 Pertemuan tak terduga

Ke esokan harinya, Jade lebih banyak menghabiskan waktunya sepanjang hari hanya di dalam kamar.

Jade berbaring malas di ranjangnya, sesekali dia memainkan handphone miliknya. melihat deretan Nama di list handphone, dan tersenyum kecil. Sekarang sudah ada terisi nama nama orang yang dia kenal disana.

Sejak amnesia dan keluar dari rumah sakit hanya dr. Lee dan suster ana yang Jade kenal.

namun sekarang sudah bertambah ada Kak Vanessa, Sekretaris mei mei, Kak Jhoni, Lisa dan Ling Ling.

Namun Jade sedikit sedih, dia tidak memiliki nomer dr. Lee dan suster ana.

"Apa kabarnya sekarang dr. Lee dan suster Ana? Batin Jade dan pikirannya kembali mengingat dirinya saat tengah di rawat di rumah sakit utama kota D.

Cukup bernostalgia, Jade bangkit dari ranjang dan menoleh jam yang berada di atas meja rias, dua jam lagi Jade akan masuk bekerja. Dia melangkahkan kaki ke arah bathroom untuk mandi dan bersiap untuk bekerja.

Jade memandang dirinya di cermin meja rias, malam ini dia menggunakan dress berwarna putih melekat pas di tubuh indahnya, satu model dengan dress yang dia kenakan pada malam pertama.

Malam ini Jade bermake Up sedikit dan membiarkan rambutnya tergerai namun Jade membuat rambutnya bergelombang Curly, Jade terlihat semakin imut dan menarik, dia memberikan sentuhan terakhir dengan memakai topeng bulu berwarna putih senada dengan dress yang yang dia kenakan.

"Sempurna!

Seru Jade dengan bangga melihat tampilannya di cermin, kali ini Jade sudah terbiasa dengan pakaiannya dan mulai sedikit berdandan. Jade akan bertugas malam ini khusus di room VIP 2.

_______

____Vago Club & Bar Room VIP 2____

Jade memasuki ruangan VIP 2 membawa sebotol Martini dan empat Gelas khusus untuk minuman koktail beserta kudapan ringan.

Jade tidak tahu siapa tamu yang menempati ruangan itu, ada dua orang pria di sana duduk santai di sofa. Pria berjas biru terlihat masih muda dan pria yang berjas hitam sudah terlihat agak tua sedikit gemuk sedang di peluk mesra oleh salah satu senior Jade di Vago namun Jade tak tahu nama wanita seniornya itu.

"Satu lagi di mana? Batin Jade karena Jade diperintah untuk melayani minuman mereka dengan jumlah empat orang.

"Permisi tuan tuan, apakah saya bisa langsung menyajikan minuman anda? Kata Jade sopan kepada tamu yang ada di hadapannya.

Pria berjas biru mengangguk kan kepalanya kearah Jade sebagai kata persetujuan, pria itu tak lepas memandang setiap pergerakan Jade dari ujung rambut hingga ujung kakinya saat menyajikan koktail Martini berwarna biru langit dan memasukan buah Cherry merah tua sebagai sentuhan akhirnya.

"Terimakasih nona. Kata pria berjas biru kepada Jade sambil tersenyum ramah.

Jade hanya mengangguk kan kepalanya sambil membalas senyum pria di depannya.

"Saya permisi tuan, Anda bisa memangil saya bila ada yang diperlukan lagi.

Jade melangkah untuk menjauhkan diri dari meja tamu, berlalu meningalkan ruangan itu.

Baru saja Jade menutup pintu ruangan itu, hendak mundur berberapa langkah.

"Duug! Jade menabrak seseorang yang tepat berada di belakagnya, tubuh mereka tidak ada jarak sama sekali, sehingga Jade dapat merasakan hangatnya tubuh orang yang berada di belakang tubuhnya.

Jade hendak memutar tubuhnya baru saja setengah putaran, untuk mengucapkan kata maaf kepada orang yang dia tabrak.

"Ouch!! Jade memegang rambut belakangnya dengan sedikit meringis kesakitan.

"Diam jangan bergerak nona.

Tangan pria di belakangnya mencengkram tepat di lekukan pinggang ramping jade.

"Rambut mu terlilit di pin penjepit dasi ku, tunggu sebentar.... aku akan melepaskannya. Sambil berbisik dengan suara seraknya di telinga Jade.

Jade diam tak bergerak, dengan kembali menempel ke posisi membelakangi pria itu. Sedikit merinding dengan kata kata pria di belakangnya tepat di telinganya.

Di depan pintu lift seseorang memandang tajam penuh aura kegelapan, ke arah Jade dan menyaksikan semua yang terjadi.

Berberapa saat kemudian, lilitan rambut milik Jade terlepas dari pin penjepit emas dasi milik pria di belakangnya.

"Kau bisa bergerak sekarang nona. Ucap pria di belakangnya.

Jade bergerak cepat membalikan tubuhnya, untuk melihat pria yang dia tabrak.

"Oooh.... God!!! Pekik Jade pelan.

"Dr. Lee!!! Pekik Jade lagi sambil membelalakkan matanya yang bulat, namun saat ini di dalam hatinya saja. "Apa yang dr. Lee lakukan disini!!! pikir Jade.

Berberapa saat Jade dan dr. Lee saling bertatapan, namun Jade sangat cemas dengan keadaannya sendiri.

Jade langsung membungkukkan tubuhnya dalam, menghindari kontak mata terlalu lama dengan dr. Lee. "Semoga dia tidak mengenaliku! Rutuk Jade dalam hati.

"Sa... saya mohon maaf tuan. Jade Masih dalam posisi membungkuk di hadapan dr. Lee.

Dari arah lift, suara langkah kaki berat semakin mendekat ke arah dr. Lee dan Jade.

Tiba tiba suara berat dan sedikit serak berucap di dekat dr. Lee dan Jade.

"Tegakkan tubuh mu, Aku sudah memperingati mu untuk tidak membungkuk nona!

Suara dingin Itu membuat bulu kuduk Jade berdiri serentak, tubuh Jade tiba tiba merinding dengan sendirinya!.

"Bruk!

Sebuah Jas berwarna hitam pendarat menutupi kepala Jade. Wangi jas itu terasa tidak asing dan menyegarkan di hidung jade, membuatnya sedikit rileks.

Jade bangkit memposisikan tubuhnya tegak, dan menarik jas yang menutupi kepala dan wajahnya turun ke arah dadanya.

Segera menolehkan wajahnya mencari sosok pemilik suara dan jas hitam itu.

"Gosh!!! Mata Jade membulat besar seperti akan keluar dari tempatnya.

"Pria sinting itu lagi! Pekik Jade, tak perduli dengan keberadaan dr. Lee di depannya .

Simon Menoleh kearah Jade meluruskan lengan kanannya dan jarinya di buat menjadi sebuah pistol seperti menembak. "Gotcha!" kearah Jade sambil mengerlingkan matanya dan tersenyum konyol.

Lalu Simon berbalik mengikuti pria yang di depannya, dan melangkah masuk ke arah Room VIP 1.

"Dasar pria sinting!!! Teriak Jade keras tanpa sadar.

"Apa kau baik baik saja nona?

Ucap dr. Lee menyadarkan amarah Jade.

"Astaga.... Maafkan aku tuan! Saya harus pergi, permisi tuan.

Baru saja Jade melangkah, lengannya di tarik oleh dr. Lee.

"Apakah aku mengenal mu nona? Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Kau seperti tidak asing bagi ku.

"Ha..ha..ha.. kau tidak mengenalku tuan dan kita tidak pernah bertemu dimana pun.

Jade tertawa garing, sambil berusaha dengan sopan melepas tangan dr. Lee dari lengannya.

Dr. Lee melepas cengkraman tangannya, baru saja dr. Lee hendak mengatakan sesuatu. jade secepat kilat berlari meninggalkan tempat itu menuju lift dan menghilang dengan pintu lift yang tertutup.

Dr. Lee masih terdiam di posisinya semula, memandang kepergian Jade.

Dr. Lee tiba tiba tersenyum, dia memandang pin penjepit dasinya. ditariknya helaian rambut hitam panjang yang tertinggal di sana. tak sadar dr. Lee memasukan helai rambut itu di dalam kantung kemeja putihnya.

Lalu melangkah masuk kedalam room VIP 2 yang berada di depannya.

Próximo capítulo