Tan Bengbeng membuang seluruh tisu kotor tersebut ke dalam tempat sampah lalu berjalan ke arah pria itu dan menatap ke bawah padanya.
Pria itu kebetulan mengangkat kepalanya dan mengamati Tan Bengbeng juga.
Ia sepertinya merasakan kalau Tan Bengbeng adalah orang yang cerdik.
Walaupun tidak mengundang Tan Bengbeng untuk makan bersama, pria itu juga tidak mengusirnya.
Pakaian dan rambut Tan Bengbeng basah oleh karena air hujan, mudah sekali baginya untuk terkena flu jika terus mengenakan pakaiannya yang basah.
Selain itu, setelah melakukan hal seperti itu semalam, wanita tersebut tidak berani mandi dengan sembarangan ketika bangun karena ia tidak tahu di mana ia berada saat ini.
Tubuhnya yang lengket semakin terasa tidak nyaman sekarang karena terkena air hujan.
Dengan kondisinya yang menyedihkan itu, Tan Bengbeng terlihat seperti seekor kucing liar yang dibuang di samping tempat sampah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com