Tidak peduli berapa lama Xia Qing Yi memandangi ponselnya, dia tidak merasakan apa pun yang sama persis dengan apa yang dirasakannya pagi tadi. Dia tidak melihat apa pun yang membantu memicu ingatannya, dan dia tidak merasakan apa-apa ketika melihat dua huruf itu.
Xia Qing Yi bahkan curiga kalau gambaran yang muncul pagi ini hanyalah isapan jempol dari imajinasinya.
"Kamu ingat sesuatu?"
"Tidak," Xia Qing Yi menggelengkan kepalanya.
"Kalau begitu berhentilah berpikir. Tidurlah, sudah larut."
"Jika suatu hari aku mengingat semuanya, apa yang harus kulakukan?"
Mo Han membeku sesaat, lalu tersenyum lembut. "Apa yang bisa kamu lakukan? Bukankah kita sepakat kalau aku akan mengirimmu kembali ke hidupmu jika kamu mengingat semuanya? Lagi pula aku bukan kakak kandungmu."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com