webnovel

Menuju Makam Pedang

Editor: Wave Literature

Mendengar kata-kata itu, Feng Jiu menaikkan kedua matanya menatap sang pria. Melihat sosok hantu yang perlahan menghilang, Feng Jiu pun berjalan ke arahnya.

Feng Jiu tahu jika sosok hantu yang melayang di udara itu, adalah sisa-sisa kesadaran terakhir yang ditinggalkan oleh esensi darah, dan setelah esensi darah itu telah habis, pria itu akan menghilang selamanya dari dunia ini...

"Stabilkan kesadaranmu, tenangkan hatimu, dan diamkan Qi milikmu. Proses ini akan sedikit menyakitkan, tapi kamu harus menahannya."

Chu Ba Tian berkata dengan suara yang dalam, dan akhirnya mengirimkan esensi darah terakhirnya untuk menyelimuti Feng Jiu. Sinar cahaya terlihat bergejolak di tubuh gadis itu, memasuki saluran meridiannya, dan membukanya...

[Sakit!]

[Sangat Nyeri!]

Semua saluran di meridiannya secara paksa diperbesar, oleh lonjakan kuat dari Qi yang mengalir, dari tipis ke besar, meregang hingga terasa seperti hampir meledak. Rasa sakit yang menyiksa membuat tubuhnya bermandikan keringat dingin, lebih tak tertahankan dibandingkan meminta seseorang untuk memotong dagingmu dengan pisau.

Tapi, Feng Jiu menggertakkan gigi dengan keras, dan menolak mengeluarkan suara apapun. Kedua tangannya mengepal dengan kuat, dan darah menetes dari luka di tangannya – dimana kukunya mencakar kulitnya karena menancap terlalu dalam.

Di luar pembatas, Phoenix Api kecil melihat wajah Feng Jiu yang menjadi benar-benar pucat, dan dia mulai mondar-mandir dengan cemas. Phoenix itu ingin berteriak memanggilnya, namun dia takut akan mengganggu Feng Jiu, dan dia tidak bisa melakukan apapun selain melihat Feng Jiu menderita kesakitan akibat membesarnya saluran meridian.

Sudah hampir satu jam sebelum aura yang menutupi badan Feng Jiu menghilang, dia terjatuh dengan lemah di tanah, dan terengah-engah.

Melihat hal itu, Phoenix Api kecil tiba-tiba melompat dengan cemas, lalu berteriak: "Wanita bodoh! Apa kamu baik-baik saja?!"

Feng Jiu berjuang melawan kelemahan yang dia rasakan di tubuhnya, dia melihat ke arah sosok hantu itu untuk bertanya: "Guru, apa yang kamu rasakan?"

"Gurumu ini orang yang sudah mati cukup lama, menahan kesadaran dengan esensi darah untuk menunggu selama ini, sampai akhirnya mendapatkanmu sebagai murid demi mewujudkan keinginanku, aku tidak menyesal,"

Chu Ba Tian melihat Feng Jiu, dan mengingatkan: "Nak, sebelum kamu cukup kuat untuk melindungi dirimu sendiri, ingatlah untuk bersikap cerdik dalam berbuat. Jangan biarkan ada yang tahu kalau kamu memiliki tubuh Mystical Spirit, atau kamu akan mengundang penyiksaan terhadap dirimu sendiri. Dunia bagi para kultivator Immortality itu tanpa ampun dan sangat kejam, bahkan sebagai kultivator paling luar biasa di antara mereka. Ingat, kamu harus tumbuh dan berkembang lebih dulu."

"Baik, Guru. Aku mendengarkanmu." Feng Jiu mengangguk, tiba-tiba ada kehangatan yang mengalir di hatinya.

"Gurumu ini tidak bisa banyak membimbing kultivasimu. Ketika kamu kembali, rajinlah membaca teknik kultivasi yang aku tinggalkan dalam Cincin Spasial, dan dapatkan Guru yang hebat untuk membimbingmu. Tapi jangan lupa, jangan pernah lengah terhadap siapapun. Selalu waspada. Karakteristik luar biasa yang kamu miliki dalam tubuhmu jangan pernah terungkap pada orang lain."

"Baik." ucap Feng Jiu sambil tersenyum. Pada saat itu, dia akhirnya menerima pria itu sebagai Gurunya.

"Berada di dasar kolam bawah tanah ini, kalian berdua tidak akan bisa keluar dari sini. Hal terakhir yang bisa ku lakukan adalah mengirim kalian ke makam Seribu Pedang. Setelah menemukan Pedang Ujung Biru, jangan sembarangan menunjukannya di depan orang lain, atau Pedang Ujung Biru itu akan menarikmu pada masalah yang tidak perlu." Chu Ba Tian mengingatkan Feng Jiu sekali lagi.

"Guru, setelah pergi ke makam Seribu Pedang, apa yang harus ku lakukan untuk menemukan Pedang Ujung Biru?"

"Makam Seribu Pedang adalah tempat dimana orang-orang mengubur pedang mereka. Tapi, tiap orang yang datang ke makam Seribu Pedang belum tentu menemukan pedang yang cocok untuk dirinya sendiri. Pedang memiliki roh kesadaran mereka sendiri, dan mereka akan memilih pemilik mereka sendiri, seperti Pedang Ujung Biru yang juga akan melakukannya."

Suara Chu Ba Tian berhenti sesaat pada bagian itu, lalu dia lanjut berkata: "Karena kamu memiliki setitik esensi darahku pada dirimu, esensi itu akan mengantarkanmu ke lokasi Pedang Ujung Biru. Tapi, entah kamu bisa mendapat pengakuan Pedang Ujung Biru atau tidak akan sangat tergantung pada dirimu sendiri. Jika kali ini kamu tidak bisa membawa Pedang Ujung Biru, kamu harus memastikan, kalau kamu akan membawanya keluar dari makam Seribu Pedang di masa depan."

"Aku akan melakukannya."

Feng Jiu berjanji, sambil melihat pria itu menghilangkan pembatas dengan lambaian tangannya, dan Phoenix Api kecil datang berlari dengan kedua kakinya yang pendek.

Sesaat kemudian, Feng Jiu melihat sesuatu yang berbentuk spiral muncul di tangan Chu Ba Tian, dan dengan teriakan terakhir: "Majulah ke depan!" dua sosok itu terhisap ke dalam spiral...

Próximo capítulo