webnovel

Mengapa Kau Kembali ?

Keesokan harinya tampak wanita paruh baya dengan pakaian nya yang bisa di katakan stylish dan elegan dengan dress selutut nya dan tas mewah yang ia apit di lengan kanan nya berjalan dengan anggun menuju sebuah perusaahan besar yang berdiri di tengah kota.

"Ingin bertemu dengan siapa nyonya ?" tanya salah satu staff yang berada di perusahaan tersebut.

"Tidak lihat penampilanku ? aku ingin bertemu dengan direktur di perusahaan ini" ucap wanita itu lantang dan terkesan mendominasi, yang membuat staf tersebit sedikit merasa terintimidasi.

"A..-ah apakah nyonya sudah punya janji sebelumnya ?" tanya staff itu dengan sedikit terbata bata berusaha sesantai mungkin, yang dimana pertanyaan itu merupakan formalitas yang harus ia lakukan.

"Bisa di bilang begitu" ketus wanita paruh baya itu.

"Kalau begitu silahkan nyonya ke ruangan lantai 10 tempat dimana Tuan Jacob berada" ucap staff tersebut.

Tanpa mengucap kan kata terimakasih sedikitpun, wanita paruh baya tersebut melanjutkan melangkahkan kaki nya menaiki lift yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Tak butuh waktu lama, lift tersebut berhenti tepat dilantai 10.

Dengan langkah perlahan dan percaya diri wanita itu melangkahkan kaki nya menuju ruangan Jacob.

Ceklek ...

Jacob yang sedang sibuk dengan dokumen ditangannya, dengan terpaksa menghentikan aktivitas nya.

"Maaf ... siapa anda ? Apakah anda tidak salah masuk ruangan ?" tanya Jacob sopan.

Wanita paruh baya itu tak menggubris, melainkan melanjutkan langkah nya menuju meja yang langsung dapat berhadap - hadapan dengan Jacob.

"Kau tak mengingatku ?" tanya wanita paruh baya itu lekat pada Jacob, dan setelah nya memundurkan badannya menyamankan duduknya di bangku yang sedang ia duduki.

Jacob tampak berfikir keras mengamati raut wajah wanita paruh baya yang kini ada di hadapannya.

'Siapa wanita ini ? apakah sebelumnya aku pernah bertemu dengannya ? tapi jika sudah bertemu tak mungkin aku tak mengingatnya sedikit pun' guman Jacob dalam benak.

"Maaf seperti nya anda salah orang,saya tak pernah bertemu dengan anda sebelumnya" ucao Jacob tegas.

"Kau yakin ?" delik wanita paruh baya itu sembari menyunggingkan salah satu sudut ujung bibirnya.

"Ya kurasa begitu" ucap Jacob yang kini lebih terkesan dingin dari sebelumnya.

Baru saja Jacob hendak memberi panggilan pada tim security yang berada di kantornya, wanita paruh baya itu tiba tiba menghentikan pergerakan tangan Jacob, dan menyampaikan kata kata yang membuat Jacob terdiam.

"Aku Catherine ... kau sungguh tak pernah mendengar namaku dari ayahmu ?" ucap wanita paruh baya itu seraya menekankan nada nya di setiap kata yang ia ucapkan.

'Catherine ? sepertinya aku pernah mendengarnya ... Tunggu bukankah nama itu .... Mungkinkah dia ..—' benak Jacob menggantung.

Jacob meneguk salivanya kasar.

Seketika ia ragu dengan wanita paruh baya yang ada di hadapannya.

'Tak mungkin dia bukan ... dia tak pernah mengunjungiku selama ini ... untuk apa dia datang' ucap Jacob dalam benak dengan pikirannya yang berkecamuk, seakan tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya saat ini.

"Seperti nya kau berfikir keras" ucap wanita paruh baya itu santai.

"Well ... aku tak suka berlama lama ... aku akan mengulang perkenalanku" ucap wanita paruh baya itu menjeda kalimatnya.

"Aku Catherine Wilson .. aku ibu kandungmu .... lama tak berjumpa nak" lanjut ucap wanita paruh baya itu sambil mengulurkan tangannya pada Jacob.

Deg

Sontak Jacob mematung.

Pasalnya dulu memang saat kecil ia pernah berharap ibu nya akan kembali datang pada saat itu, namun saat ini Jacob sungguh tak pernah mengharapkan keberadaan nya lagi.

Dengan sedikit ragu, Jacob menjabat tangan wanita paruh baya itu.

"ya .... lama tak berjumpa ... nyonya Catherine.... maaf ...., ibu ku saat ini adalah wanita yang sedang menunggu kehadiranku dirumah .... dan aku tak pernah berfikir akan bertemu denganmu lagi .... setelah meninggalkan kami lama .... jadi apa tujuan mu kesini nyonya Catherine" ucap Jacob dingin.

'Apa ? !! mengapa respon anakku seperti ini ? siapa yang mengajarkannya ??Apa maksudnya ibu nya ada dirumah ? sialan wanita itu sudah mengambil anakku' gumam Catherine dalam benak.

"Kau !! ... apa perkataan kurang jelas ? .... aku ibumu !" ucap Catherine penuh penekanan di akhir kalimat sambil mengepalkan tangannya yang bebas.

Jacob memejamkan manik nya sejenak.

"Ya ... aku mendengar nya.... namun aku tak percaya kau akan hadir dihadapanku setelah meninggalkanku 24 tahun lamanya !" ucap Jacob sebisa mungkin mengontrol emosi.

'Bukan dia ... bukan ibuku ... ibuku adalah orang yang selalu menyangiku dirumah, dan tak pernah meninggalkanku' lirih Jacob dalam benak menyangkal semua yang terjadi di hadapannya saat ini.

"Ka..-kau !" bentak Catherine.

"Silahkan keluar nyonya" ucap Jacob dengan nada rendah sembari tangannya mengarahkan Catherine pada pintu keluar.

Catherine memejamkan maniknya sejenak, lalu beranjak dari tempat duduknya.

'Awas saja .... aku akan membuat perhitungan denganmu !' lirih Catherine dalam benak.

Sungguh Catherine tak pernah menduga bahwa anak yang selama ini ia kira akan menerima kembali dirinya dengan mudah, justru yang terjadi malah kebalikannya.

Apakah ini karma untuknya ?

Mungkin ....

Setelah kepergian Catherine.... Jacob kembali duduk bersandar di bangku miliknya, menyenderkan dan menyamankan duduknya pada bangku tersebut.

'Jacob tenang lah ... dia hanya wanita paruh baya yang mengaku seolah ibu kandungmu .... kau tenang saja ibumu tak pernah terganti dengan ibu ..dirumah' benak Jacob seraya meyakinkan dirinya.

Jacob menundukkan kepala nya sejenak, tampak beberapa memori lama yang ingin ia hapuskan terputar di otak nya.

Makin lama kepala Jacob seolah berputar, dan berdenyut hebat.

Sungguh ia tak suka hal ini.

Dengan susah payah ia menekan tombol telefon yang tersambung pada sekretaris nya, dan .....

Brugh ...

Jacob kehilangan kesadarannya.

"Pak ... Pak Jacob !!" panik sang sekretaris saat mendapati Jacob yang tak sadarkan diri di bangku nya.

Dengan cepat sekretaris itu segera memanggil ambulance untuk segera datang ke kantor dimana Jacob berada.

Tak butuh waktu lama ambulance datang langsung ke kantor dimana Jacob pingsan, namun ambulance itu telah diarahkan oleh sang sekretaris untuk masuk dari pintu belakang agar karyawan yang berada dikantor tersebut tak mengetahuinya.

"Ambulance ?" ucap wanita yang baru saja ingin masuk kedalam kantor lewat pintu belakang.

'Jacob !' pekik wanita itu dalam benak saat melihat Jacob yang sudah dibawa masuk ke dalam ambulance.

'Apa ini ? apa yang terjadi dengannya ? apakah ia memang sedang sakit ? bukankah kemarin dia baik baik saja ? .... tunggu bukankah bibi akan datang ? mungkinkah ...' ucap wanita itu menggantung dengan pikiran pikiran nya sendiri.

______

Leave comment and vote 😊

Próximo capítulo