Pria itu sepertinya mengatur semua 'permainan' berbahaya ini dengan remot yang selalu dia bawa-bawa. Aileen bisa meihat pilihan siksaan apa yang menungu mereka selanjutnya. Dinding yang di pasangi mata pisau yang dapat bergerak, lantai dengan jebakan berbentuk duri yang bisa muncul di lantai tiap beberapa menit sekali dan yang terakhir adalah pintu. Ruangan dengan banyak pintu yang ia tidak tahu kenapa di buat seperti itu. Ia tidak tahu orang berpakaian badut itu akan memilih yang mana dan seperti apa permainannyapun dia tidak mau tahu, yang dia inginkan Kinan kembali tanpa terluka sedikitpun.
"Rei apa kamu bisa bantu dia?"
Rei berfikir sebentar sebelum kemudian mengangguk.
"Aku bisa ngasih dia kode morse, aku rasa Kinan bakalan sadar itu aku yang nyoba bantu dia. Aku bisa coba bikin sandi morse lewat monitor."
Aileen mengingat kalau Kinan juga ikut kegiatan pramuka, ia hanya berharap anak itu mengerti dan mereka bisa melakukan apa yang mereka bisa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com