webnovel

Tingkatan Fajar

Editor: Wave Literature

Diberkahi dengan peningkatan kondisi fisik serta Tenaga Chi yang mumpuni di dalam tubuhnya, Zhang Ruochen dapat dengan mudah membuka Jalur Aliran Chi ketujuh, kedelapan, kesembilan dan juga kesepuluh.

Waktu yang ia habiskan saat membuka lima Jalur Aliran Chi baru adalah satu hari. Di mana kelima Chi tersebut memiliki rute sirkulasi yang berbeda-beda di dalam tubuhnya.

Namun, ia akhirnya kelelahan setelah mencoba untuk membuka Jalur Aliran Chi yang kesebelas.

Waktu yang ia habiskan adalah 12 jam untuk akhirnya benar-benar berhasil membuka 11 Jalur Aliran Chi. Ia sangat kelelahan, sekujur tubuhnya dibanjiri oleh keringat. Itu menghabiskan 90% Tenaga Chi miliknya.

Ketika ia mencoba untuk membuka 11 Jalur Aliran Chi, tubuhnya hampir tumbang.

Sepercik cahaya keluar dari Tanda Suci miliknya.

"Boom!"

Ia telah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Kuning!

Kapasitas dari Wadah Chi miliknya meningkat sepuluh kali lipat lebih besar. Sekarang, wadah itu setara dengan kolam berukuran 25 meter kotak persegi, dimana hampir sebesar kolam.

Tenaga Chi miliknya bergerak cepat menuju ke dalam Wadah Chi, membentuk lapisan kabut tipis.

"Sudah kuduga, ketahanan fisik tubuh ini masih terlalu lemah. Aku harus meningkatkan kekuatan fisik, sebab Jalur Aliran Chi yang kubuka maksimal hanya 11 di Tingkatan Fajar dari Alam Kuning."

Jika ksatria lain mengetahui apa yang ada di pikiran Zhang Ruochen, maka mereka akan frustasi dan enggan mempelajari Seni Bela Diri.

Terhadap apa yang pernah dicapai, seseorang yang mampu membuka enam Jalur Aliran Chi di Tingkatan Fajar dari Alam Kuning dapat dikatakan sebagai seseorang yang jenius.

Seseorang yang dapat membuka sampai delapan Jalur Aliran Chi maka ia dikategorikan sebagai jenius yang unggul.

Jika seseorang dapat membuka 10 Jalur Aliran Chi, maka jelas, orang itu akan dijadikan panutan bagi para ksatria lain, yang tentunya akan dipuji-puji ksatria dari tingkatan yang sama.

Pangeran Ketujuh menjadi cukup terkenal karena ia berhasil membuka 10 Jalur Aliran Chi di Tingkatan Fajar dari Alam Kuning. Ia adalah ksatria yang paling kuat di tingkatan itu dan menjadi pahlawan di seluruh Yunwu Commandery. Maka hal itulah yang membuat jenius lain seolah terlihat biasa-biasa saja.

Pangeran Ketujuh menjadi seseorang yang pertama dan satu-satunya di Yunwu Commandery yang dapat membuka 10 Jalur Aliran Chi di Tingkatan Fajar dari Alam Kuning selama ratusan tahun.

Tentu saja, kini Zhang Ruochen menjadi orang kedua!

"Lagipula, aku telah berhasil! Tetapi, setara dengan level manakah kekuatanku sekarang?"

Zhang Ruochen membersihkan badan dan mengenakan gaun biru sebelum keluar dari kamarnya.

Ia bermaksud untuk mencari tempat yang sepi agar ia dapat menguji kekuatannya tanpa ada seorang pun yang mengetahui.

Yunwu Commandery terletak di antara tiga gunung, yakni Gunung Jun, Gunung Raja dan Gunung Kaisar. Selain istana-istana yang dibangun berdekatan satu sama lain, terdapat beberapa taman kota dan lembah sungai.

Zhang Ruochen dan ibunya, Selir Lin, bertempat tinggal di Ziyi Side Hall, dimana itu terkenal dengan tempat yang paling dingin. Istana ini sangat jauh dari istana pusat.

Di luar Ziyi Side Hall terdapat hutan yang tertutup oleh salju. Setelah melewati hutan, terdapat satu dari tiga gunung yang masuk ke dalam wilayah Yunwu Commandery, yakni Gunung Jun.

Setelah mencapai kaki dari Gunung Jun, cukup sulit untuk menemukan seorang pelayan atau orang kasim atau bahkan penjaga keamaan kerajaan.

"Ini dia!"

Zhang Ruochen berdiri di tempat itu dan mulai mencoba untuk menguji kekuatannya.

Zhang Ruochen menekuk kedua lututnya perlahan, ia menyiapkan kuda-kuda. Apa yang terjadi kemudian, Zhang Ruochen terlihat seperti seekor gajah yang sedang berdiri anggun menginjak salju.

Ia melepaskan kuda-kudanya, lalu mengambil aba-aba hingga mencetak tanda kaki di salju. Ia berlari semakin jauh dan kencang.

"Teknik pertama dari Pukulan Naga dan Gajah Prajna, yakni Langkah Gajah!"

Zhang Ruochen meregangkan kaki, membiarkan otot dan tulangnya mengeras, sebelum akhirnya melepaskan tinju dengan sekuat tenaga di tembok batu.

"Jleeeb!"

Tembok itu mulai terlihat retak, semakin lama semakin lebar dan dalam.

Lalu seketika tembok yang memiliki tinggi lima meter itu ambruk.

Zhang Ruochen mengendurkan kuda-kuda dan berlari mundur untuk menghindari pecahan batu yang jatuh dari tembok.

"Kekuatan pukulan ini adalah setara dengan Kekuatan Delapan Banteng!" kata Zhang Ruochen sambil mengangguk mantap.

Untuk para ksatria normal di Tingkatan Fajar dari Alam Kuning, Kekuatan Empat Banteng adalah kekuatan maksimal yang dapat mereka keluarkan.

Tetapi ia berhasil melepaskan Kekuatan Delapan Banteng sesaat setelah mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Kuning. Maka ia sungguh seseorang yang memiliki potensi. Dengan perkembangan kemampuan yang ia kuasai, ia sangat yakin bahwa ia memiliki kekuatan yang lebih dari para ksatria di tingkatan yang sama.

"Sekarang, aku akan mencoba teknik pedang!"

Zhang Ruochen mengeluarkan Pedang Berkilau dari ruangan di dalam Jimat Ruang dan Waktu. Ia menggenggam pedang itu dan mengisinya dengan Tenaga Chi.

"Whops!"

Inskripsi pertama Seri Kekuatan telah aktif. Pedang itu memiliki berat tiga kali lipat, yakni 153 pon.

Kemudian, inskripsi kedua Seri Es juga ia aktifkan. Sebuah kilatan es terlepas dari pedangnya, membuat udara di sekeliling pedang menjadi lebih dingin.

Dengan kekuatan yang ia miliki saat ini, mengaktifkan dua inskripsi pada waktu bersamaan adalah batas maksimal kekuatannya.

Selama setengah tahun, Zhang Ruochen telah menghabiskan sebagian besar waktu miliknya untuk berlatih Keterampilan Pedang Suci serta Pukulan Naga dan Gajah Prajna daripada melatih ketahanan fisiknya.

Latihan kemampuan, ketahanan fisik, dan teknik bela diri – ketiganya adalah esensial.

Keterampilan Pedang Suci adalah teknik Kelas Rendah Tingkatan Ruh yang memiliki 12 teknik gerakan.

Tidak seperti teknik pedang Tingkatan Manusia, teknik pedang miliknya lebih berguna dan efisien serta memiliki variasi gerakan yang indah.

Jika para ksatria dari Alam Kuning ingin menguasai 12 teknik Keterampilan Pedang Suci maka mereka harus mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk itu. Itu membutuhkan kerja keras selama beberapa bulan bahkan untuk mempelajari gerakan pertamanya saja.

Meski untuk seorang Zhang Ruochen yang mana telah menguasai semua teknik itu di kehidupan sebelumnya, itu membutuhkan setengah tahun baginya untuk dapat menguasai tiga teknik pedang.

Sekarang Pedang Berkilau yang memiliki berat 153 pon itu ada di genggaman tangan Zhang Ruochen. Sepertinya pedang itu menjadi lebih ringan dari sebelumnya. Karena ia dapat dengan mudah menggerakkan pedang itu seperti seolah ia sedang melakukan pemanasan terhadap otot-otot dan tulang di tangannya.

Ia sangat lancar melatih kemampuan pedangnya. Itu membuat kepalanya memikirkan sesuatu.

"Panduan Pedang Suci!"

Zhang Ruochen mengangkat tangan kanannya dan mengayunkan pedang.

Beberapa detik kemudian, suara gelegar seperti petir memecah udara. Zhang Ruochen melepaskan energi dari pedangnya. Ia melihat kilatan-kilatan cahaya yang terlempar, itu adalah Semburan Pedang.

"Splaash!"

Tujuh meter jauhnya, jejak sedalam tiga inchi yang ditandai oleh kristal es dari pedang miliknya melubangi tanah. Batu dan rerumputan di sekitarnya hancur oleh karena Semburan Pedang yang ia lepaskan.

Itu terlihat seperti jejak pedang!

"Pedang Plum Penghancur!"

Zhang Ruochen menggerakkan lengan dan mengayunkan pedang miliknya!

Pedang Berkilau berubah menjadi sinar biru yang mengeluarkan tujuh bayangan. Ketujuh bayangan itu terlepas dan menciptakan suara, seolah mereka sedang menusuk-nusuk musuhnya.

Suara dari ketujuh bayangan itu terdengar di dinding batu ""Cling! Cling!"

Tujuh lubang kecil tercipta oleh gesekan bayangan pedang di dinding batu dan menampilkan bentuk bunga plum yang mekar.

Pedang Plum Penghancur – secara garis besar adalah bukan hanya tentang bunga plum, tetapi kekuatan yang dilepaskan akan mengenai dahi.

Saat teknik ini digunakan, tujuh lubang kecil akan mengenai dahi musuh, membuatnya terlihat seperti bunga plum yang mekar.

Hanya saat seorang ksatria telah menguasai Pemahaman Pedang untuk kemudian berada pada tingkat Pedang Pengikut Hati maka ia dapat menggunakan Pedang Plum Penghancur.

Tingkatan dari Pemahaman Pedang dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis: Pedang Pengikut Hati, Peleburan Hati dan Pedang, Pedang Manusia.

Zhang Ruochen sekarang berada pada tingkatan Pedang Pengikut Hati yang mana cukup dekat dengan tingkatan Peleburan Hati dan Pedang.

Selain Panduan Pedang Suci dan Pedang Plum Penghancur, Zhang Ruochen juga mempelajari satu gerakan teknik pedang untuk pertahanan diri, yakni Pedang Lonceng Suci!"

"Pedang Lonceng Suci!"

Zhang Ruochen kembali mengalirkan Tenaga Chi ke tubuh Pedang Berkilau. Semburan Pedang bergerak cepat, ia menggunakan teknik pedang itu untuk membimbing bayangan cahaya biru untuk melindungi dirinya. Cahaya bayangan berwarna biru itu berputar dengan sangat cepat hingga menutupi Zhang Ruochen, pusaran yang berbentuk seperti lonceng itu menjaga Zhang Ruochen dari serangan musuh.

Ketika Zhang Ruochen menggunakan gerakan ini, ia dapat menghindari serangan mematikan dari musuh, bahkan jika musuhnya adalah ksatria Tingkatan Akhir dari Alam Kuning. Namun, jika musuhnya juga mempelajari teknik pedang pada Tingkatan Ruh, maka mereka tetap dapat mengalahkan Zhang Ruochen dengan mudah.

Pemandu Pedang Suci!

Pedang Plum Penghancur!

Pedang Lonceng Suci!

Zhang Ruochen terus melatih tiga teknik itu untuk dapat mencapai "Peleburan Hati dan Pedang". Karena ia tahu bahwa untuk mencapai tingkatan itu dibutuhkan waktu yang sangat lama.

Zhang Ruochen kembali ke Ziyi Side Hall setelah Tenaga Chi miliknya terkuras banyak.

"Dalam 13 hari, kita akan menyelenggarakan Penilaian Akhir Tahunan. Aku harus terus meningkatkan proses pengolahan kemampuanku."

Zhang Ruochen duduk bersila di dalam ruangan Jimat Ruang dan Waktu. Ia menelan Pil Energi sebelum berlatih lagi.

Sebagaimana Penilaian Akhir Tahunan akan segera diselenggarakan, para pangeran dan para putri Yunwu Commandery semakin sibuk berlatih. Setiap dari mereka ingin memberikan yang terbaik dan lolos sebagai pemenang.

Hanya para ksatria dari Keluarga Kerajaan atau keluarga cendekiawan, dan berusia di bawah 20 tahun yang boleh mengikuti Penilaian Akhir Tahunan. Penilaian ini diselenggarakan guna meningkatkan motivasi para ksatria muda sekaligus menandai mereka-mereka yang memiliki potensi.

Tahun lalu, Zhang Ruochen dilarang mengikuti Penilaian Akhir Tahunan, maka yang ia lakukan hanyalah berdiri di acara dan menjadi penonton. Tentu saja, itu adalah hal yang memalukan bagi dirinya dan Selir Lin.

Tahun ini, semua akan berbeda.

Ketika Zhang Ruochen mampu membuat progres, para ksatria lain juga melakukan hal yang sama.

Istana Jade semestinya milik Zhang Ruochen dan Selir Lin, tetapi sekarang di tempati oleh Pangeran Kedelapan dan Selir Xiao. Di ruang tengah Istana Jade, Zhang Ji tertawa kencang, "Ahahaha! Akhirnya aku mencapai Tingkatan Fajar dari Alam Kuning!"

Rona puas serta bangga terpancar dari ekspresi Selir Xiao, "Bagus sekali, Ji! Dengan kemampuanmu sekarang, meskipun kau belum mampu mengalahkan Pangeran Kelima atau Pangeran Ketujuh, ayahmu tentu akan menilai progres dan memberimu hadiah."

Zhang Ji mengangguk. Ia benar-benar memahami bahwa dirinya masih terlampau lemah jika dibandingkan dengan dua saudara laki-lakinya.

Pangeran keenam telah mencapai Puncak Tingkatan Terbenam dari Alam Kuning tahun lalu pada Penilaian Akhir Tahunan. Maka bisa dipastikan bahwa ia telah mencapai Tingkatan Medium untuk saat ini.

Seperti halnya Pangeran Kelima, ia malah lebih kuat. Karena ada yang mengatakan bahwa ia berada di Tingkatan Akhir.

Pangeran Kedelapan tersenyum dingin, "Tidak masalah, masih ada satu ksatria yang akan menduduki peringkat terbawah. Dan ia akan membuatku terlihat lebih baik."

"Apa yang kau maksud Pangeran Kesembilan? Ia baru saja mendapatkan Tanda Suci, aku meyakini bahwa ia belum juga Washing-Marrow dan Breaking out of the Channels. Ia tidak akan datang ke Penilaian Akhir Tahunan." kata Selir Xiao.

"Haha! Ia hadir atau tidak adalah sama saja, tidak ada yang berubah." Zhang Ji tersenyum, tetapi senyum itu dingin dan seolah meremehkan.

Próximo capítulo