Setelah memiliki pikiran seperti itu, beberapa pemimpin yang ada di sana merasa ada hawa dingin yang menjalari tulang punggung mereka. Mereka sudah bisa membayangkan perang yang akan menghancurkan dunia. Saat itu, tidak terhitung banyaknya kekuatan besar dan garis keturunan Immortal Emperor yang akan terseret dalam perang besar ini.
Beberapa dari mereka memberi peringatan pada diri mereka sendiri untuk menjauh dari perang memperebutkan Heaven's Will. Jika tidak, perang tersebut akan menghancurkan sekte mereka hingga musnah tak bersisa.
"Sedikit menarik." Li Qiye terkekeh sambil mengusap dagunya sembari menyaksikan pilar batu yang terbang kembali menuju Imperial Edge.
Saat itu ada orang yang berteriak, "Pintu masuknya!"
Teriakan itu menarik perhatian sebagian besar orang di sana. Mereka semua berbalik dan melihat bahwa sebuah pintu tengah melayang di atas bangunan yang sudah rusak di dalam reruntuhan ini. Pintu itu terus memancarkan sinar dewa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com