"Siapa kamu?"
Saat rombongan Li Shuangyan duduk beristirahat di tanah, ada suara dari angkasa yang tiba-tiba turun, dan itu mengejutkan mereka hingga melompat berdiri.
Saat ini, mereka melihat bahwa peti kayu yang tergantung di tebing itu telah terbuka sementara seseorang sedang duduk di dalamnya.
Yang duduk di dalam peti mati kayu itu adalah seorang pria yang memakai baju zirah. Baju zirah itu sudah kusam kehilangan kilauannya. Bagian yang lebih mengerikan adalah, bagian dada dari baju zirah itu telah ditembus. Bukan hanya bajunya, bahkan dada orang itu telah ditembus. Dari jejak lukanya, tidak ada yang berani membayangkan seberapa mengerikannya serangan itu!
Walau begitu, luka itu tidak mengurangi auranya. Orang itu tampan dan tinggi dengan mata bagai pedang dan wajah seterang rembulan. Terlihat bahwa ia pastilah sangat atraktif pada tahun itu!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com