"Mati? Dia …. Dia membunuh seorang utusan dewa!"
"Kau berani membunuh seorang utusan dewa! Beraninya kau membunuh seorang utusan dewa!"
"Tamat sudah! Kau membuat kami binasa! Kali ini Aliran Ziwei kami tamat sudah!"
....
Begitu Ye Yuan membunuh si utusan dewa ini, reaksi semua orang bukanlah memuji seberapa kuatnya Ye Yuan karena bisa tarung lintas alam dan membunuh seorang anggota bangsa dewa. Mereka berpikir kalau Ye Yuan ini membuat mereka celaka.
Begitu mendengar hal ini, Ye Yuan mau tak mau menggelengkan kepalanya.
Kekuatan bangsa dewa sudah lama masuk ke dalam tulang-tulang. Orang-orang ini sama sekali tidak berani melawan.
Ye Yuan juga sangat cemas melihat dari samping. Itulah kenapa dia ikut bergerak. Dia pikir Aliran Ziwei akan melawan. Namun, pada akhirnya, Mo Qingshan tidak berani bergerak juga.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com