Li Yao seperti tikus yang jatuh ke karung beras. Dengan mata menyipit, ia melihat sekeliling, hanya untuk menemukan seberkas cahaya merah yang padat membuat terburu-buru menuju ke arahnya.
Li Yao berjalan di sepanjang rel. Ia mencoba menemukan tempat terkaya di energi iblis.
Tiba-tiba, di depannya muncul benjolan hitam besar yang gelap. Jika dilihat lebih dekat, itu hanyalah serpihan besi yang telah berubah bentuk menjadi seperti itu.
Ia merenungkan untuk waktu yang lama sebelum kesadaran yang tiba-tiba muncul padanya — itu adalah kereta lapis baja dari tadi malam yang masuk ke dalam gelombang buas tanpa sedikitpun keraguan!
Ia tidak pernah membayangkan bahwa itu akan benar-benar berubah bentuk menjadi seperti di bawah gelombang binatang yang mengamuk; rasanya seperti tidak lebih dari sebuah kotak yang terbuat dari kertas busuk di depan air pasang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com