Gu Ruoyun tidak menjawab tapi dia mengalihkan pandangan pada Tetua Wuxu.
Mungkin karena dia merasa bersalah, Tetua Wuxu buru-buru berpaling dan terbatuk kering ketika menatap mata Gu Ruoyun. Lalu mengatakan, "Baiklah, kalian bisa mulai menarik undian sekarang. Mereka yang menarik nomor yang sama akan menjadi lawan!"
Setelah Tetua Wuxu berbicara, seorang kasim berjalan keluar membawa kotak undian dan perlahan-lahan membagikannya.
Senyum samar tersungging di wajah Gu Ruoyun ketika melihat kasim yang perlahan menghampirinya. Lalu, tanpa perubahan ekspresi, dia memasukan tangannya ke dalam kotak undian dan menarik secarik kertas. Setelah membaca nomor di kertas, Gu Ruoyun menyimpannya dengan tenang..
"Nomor satu, masuk kedalam arena!"
Tetua Wuxu melirik Su Lin dan membersihkan tenggorokan lagi. Suara tuanya yang bermartabat perlahan-lahan terdengar ke taman.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com