Gu Ruoyun mengusap lembut cangkir teh di tangannya ketika sudut bibirnya menjadi semakin tak peduli. Dia sudah meninggalkan situasi di hadapannya di tangan Burung Vermilion.
Mata Tetua Agung menjadi gelap. "Hanya kultivator pada jajaran kami yang diizinkan menghadiri perjamuan ini namun kamu membiarkan anak kecil masuk? Dan lagi, dia tak punya sopan-santun! Bahkan tak punya didikan sama sekali!"
Tidak mengejutkan kalau Tetua Agung tidak mementingkan Burung Vermilion. Lagipula, Lan Shao tidak memberikan penjelasan jujur dari kekalahan di depan Burung Vermilion yang sebelumnya. Jika tidak, Tetua Agung tak akan pernah mengatakan hal semacam itu.
Mo Youyou, yang berada di sebelah Tetua Agung, menatap Burung Vermilion dan secercah sinar melintas di matanya. Namun, dia tetap diam dan pikirannya diselumi misteri.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com