Setelah beberapa waktu berlalu, sosok Meng Hao secara bertahap menghilang, berubah menjadi aura berdenyut yang menghilang menjadi kehampaan.
Kembali di gua Dewa, dia perlahan membuka matanya. Matanya dipenuhi dengan ekspresi kekosongan, serta perasaan takut yang agak memalukan.
Napasnya agak berat. Semua yang dikatakan lelaki tua itu, setiap kata, setiap kalimat, terus bergema di benak Meng Hao seperti guntur.
Berbagai ingatan mulai berkelip di benaknya, dan matanya mulai bersinar.
"Gunung Kesembilan yang tak terbatas…. Choumen Tai berasal dari Planet Kandang Macan Gunung Ketujuh, dan berpartisipasi dalam apa yang disebutnya perang hebat Gunung Kesembilan…. Itu pasti perang hebat di antara para Bintang yang dibicarakan lelaki tua itu!
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com