Guoguo merasa seperti tersedak, dan tiba-tiba ia merasa tidak enak. Lu Bancheng perlahan-lahan mempererat cengkeramannya pada pergelangan tangan Guoguo sambil terus memanggil dengan kegelisahan yang lebih besar, "Nuannuan … Nuannuan …"
Akhirnya, Guoguo menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan suara Lu Bancheng. Ia menoleh untuk melihat wajah Lu Bancheng dan melihat sebuah ruam di pipinya. Guoguo mengerutkan dahi dan secara refleks mengulurkan tangannya untuk merasakan dahinya. Lu Bancheng sangat panas.
Sejak kapan ia mulai demam? Apakah mungkin ia bukan tidur tetapi pingsan karena demam?
Guoguo dengan cemas mengulurkan tangannya dan mengguncang bahu Lu Bancheng. "Kakak Bancheng? Kakak Bancheng?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com