Linley sedikit terkejut.Dia ragu-ragu. Di benaknya, banyak kata terlintas. Namun pada akhirnya, dia tetap mengangguk. "Ya.Namanya Alice."
Mata Delia memerah."Selamat ya."
Delia pun cepat berbalik, air matanya mengucur, tak dapat terbendung lagi. Secepat mungkin, dia keluar dari ruang baca.
Linley tidak sempat melihat air mata Delia.
"Sial."Setelah mengatakan hal yang sebenarnya, Linley merasa tidak tenang. Namun, di sisi lain, dia merasa lega.
Setelah kejadian ini, Linley kehilangan keinginannya untuk membaca. Setelah mencatat judul buku ini, dia mengembalikannya ke rak.
Di perjalanan pulang ke asrama, Linley merasa kesal.
"Bos, aku mengerti sekarang. Kau juga menyukai Delia kan?"Bebe tiba-tiba menggoda Linley." Kau tahu, menurutku Delia adalah gadis yang hebat. Dia lebih baik dari pada Alice."
"Tutup mulutmu." Linley berteriak secara mental.
"Hrmph, hrmph, aku benar, kan." Bebe berkata girang.
Linley mengeluarkan desahan panjang. Setelah beberapa saat, sebuah senyuman muncul di wajahnya. "Lupakan. Sejak aku berkata jujur kepada Delia, hal ini tidak akan menggangguku lagi. Oh ya, besok aku akan menemui Alice lagi. Sebaiknya aku menyiapkan sebuah hadiah."
Ketika ia memikirkan Alice, Linley merasa lebih bahagia dan tenang.
….
Sore hari, 29 Desember, Linley berpisah dengan Yale dan saudaranya, kemudian menuju ke rumah Alice sendirian. Kali ini, Linley akan menghabiskan waktu luang bersama Alice.
Hari pertama setiap tahun dikenal sebagai 'Yulan Festival'. 'Yulan Festival' dikenal sebagai hari libur terbesar di seantero benua Yulan. Pada hari ini, setiap tahunnya Radiant Church mengadakan upacara akbar.
Karena Kota Fenlai di kenal sebagai 'Holy Capital', dengan markas besar Radiant Church terletak di barat Kota Fenlai, biasanya upacara akbar di Kota Fenlai akan menjadi upacara terbesar di benua Yulan. Ketika waktunya tiba, Holy Emperor akan memimpin jalannya upacara. Upacara akbar ini selalu dipenuhi oleh massa setiap tahunnya.
Tanggal 1 Januari.
Barat Kota Fenlai, markas besar Radiant Church. Radiant Temple, merupakan bangunan terbesar yang menjulang ke angkasa hingga seratus meter. Siapapun ketika berada di Kota Fenlai dapat melihatnya seperti sebuah kaki langit.
Di depan Radiant Temple terdapat lapangan besar dengan panjang lebih dari seribu meter. Lantai lapangan tersebut tersusun dari batuan putih yang halus dan tertata dengan ukuran sama. Pada saat ini, lapangan dipenuhi dengan lautan manusia, Linley dan Alice termasuk di dalamnya.
Banyak prajurit Radiant Church berkuda mengawasi orang-orang. Namun umumnya, orang-orang di sini adalah orang yang taat dan teratur.
"Kak Linley, di arah jam delapan, sekelompok pejabat tinggi Radiant Church akan muncul termasuk Holy Emperor." Alice berkata dengan suara lirih.
Linley mengangguk sambil melirik ke prajurit Radiant Church yang mengatur orang-orang. "Alice, lihatlah prajurit-prajurit ini. Paling tidak jumlah mereka mencapai ribuan, dan kelihatannya tidak ada satupun yang lemah."
"Tentu saja. Ini adalah Yulan Festival. Yang berjaga saat ini adalah prajurit elite Radiant Church. Setiap prajurit di sini paling tidak adalah Warrior Tingkat 5. "Alice sejak kecil berada di Kota Fenlai, ia tahu lebih banyak tentang keadaan di sini dibandingkan dengan Linley.
Jantung Linley berdetak kencang.
Semua prajurit terdiri dari Warrior Tingkat 5 atau lebih? Benar-benar pasukan yang kuat, paling tidak terdiri dari Warrior Tingkat 5, bisa dibayangkan betapa kuatnya mereka. Sebagai Mage Tingkat 5, dia merasa tidak ada apa-apanya di depan mereka.
Alice menunjuk ke sekelompok orang berpakaian mewah. "Lihat, banyak bangsawan datang hari ini. Kabarnya, klan royal dari enam negara Holy Union akan datang juga."
Waktu berlalu dengan cepat. Dalam sekejap, waktu menunjukkan pukul 8.
Tiba-tiba, Radiant Temple setinggi seratus meter mulai bermandikan cahaya, menyelubungi lapangan dengan cahaya putih. Patung malaikat raksasa, yang berlokasi di tengah-tengah lapangan, mulai memancarkan cahaya.Pada saat yang sama, sebuah nyanyian merdu yang seakan-akan di nyanyikan langsung oleh para dewa terdengar di seluruh area lapangan.
Lalu, dari bangunan di sebelah Radiant Temple, sekelompok orang berjalan keluar. Di bagian depan, barisan pria berbaju besi putih dengan helm berjambul bulu merah. Barisan ini adalah pasukan penjaga Radiant Temple. Setiap pasukan yang muncul mengeluarkan aura ksatria yang agung. Pasukan berjumlah hampir seratus prajurit maju serempak, membuat kagum para warga yang berkumpul.
"Aku baru menyadari bahwa Radiant Church lumayan hebat. Ratusan prajurit itu paling tidak adalah Warrior Tingkat 7. "Doehring Cowart muncul di sebelah Linley, secara hati-hati mengamati orang-orang di sekitar. "Bahkan ada beberapa orang dengan Saint-level di sini. Lupakanlah, sebaiknya aku tetap di dalam cincin saja.
Dan kemudian, Doehring Cowart kembali menghilang.
"Saint-level? Linley memeriksa barisan prajurit yang sedang lewat.
Di belakang ratusan prajurit Radiant Temple, paling tidak ada sepuluh orang berpakaian jubah putih panjang. Dan di belakang mereka, terdapat seorang tua berkepala botak berpakaian jubah perak yang dikelilingi oleh Cardinal berpakaian merah delima.
"Holy Emperor!"
Jelas, orang tua botak berjubah perak ini adalah inti dari kelompok ini. Linley pun mencurahkan perhatiannya kepada orang ini. Holy Emperor bertubuh tinggi, mungkin hampir 2 meter. Di tangan kirinya, Holy Emperor memegang tongkat kerajaan yang panjangnya hampir sama dengan tinggi badannya.
Di belakang Holy Emperor dan para Cardinal, terdapat empat orang tua berpakaian serba hitam, dan di belakangnya lagi terdapat lebih dari seratus prajurit berpakaian unggu. Kelompok ini berjalan teratur menuju tengah lapangan.Tidak ada satupun dari ratusan ribu orang yang hadir di lapangan berani bersuara.
"Kakek Doehring, katamu ada beberapa orang Saint-level di kelompok ini. Mereka yang mana?" Linley bertanya secara mental.
"Dari sekali lihat, aku langsung tahu. Holy Emperor dan satu dari empat orang yang berpakaian serba hitam adalah petarung Saint-level. Mereka cukup percaya diri, sepertinya mereka tidak berusaha untuk menutupi kekuatan mereka sedikit pun. Aku tidak menduga, setelah 5000 tahun, Radiant Church yang kecil dan bersembunyi dibalik Pouant Empire dapat berkembang sejauh ini." Doehring Cowart mendesah tanpa henti.
"Tidak menyembunyikan kekuatan mereka?"
Terkejut, Linley melihat kelompok orang ini lagi.Sejujurnya, ketika melihat Holy Emperor, para Cardinal, dan empat orang berpakaian serba hitam, Linley merasakan kesan kekaguman yang begitu agung. Ia tidak merasakan aura yang kuat.
Namun, Doehring Cowart barusan berkata bahwa dua petarung Saint-level tidak menyembunyikan kekuatan mereka sama sekali.
"Linley, jalanmu masih panjang. Di Benua Yulan, menjadi seorang Mage Tingkat 5 tidaklah cukup. Hanya ketika mencapai Tingkat 7-lah kau layak disebut sebagai 'kuat'. Namun, seorang petarung Tingkat 7, di depan satu dari kekuatan terhebat di benua ini, hanya layak disebut sebagai 'ikan teri'.
"Di benua ini, Radiant Church, Cult of Shadows, Four Great Empires, dan berbagai macam organisasi rahasia lainnya, jika digabungkan, punya lebih banyak orang hebat dari pada yang bisa kau bayangkan. Untuk saat ini, kekuatanmu masihlah terlalu mungil. Kau belum pernah bertemu dengan satupun orang-orang hebat yang aku sebutkan tadi. Kedepannya, kau akan mengerti. "Doehring Cowart tertaw sembari melanjutkan berkata. "Keuntungan terbesarmu adalah usia mudamu, Kekuatan yang didapatkan oleh orang-orang ini dilatih selama bertahun-tahun dengan latihan yang berat. Di masa depan, kau juga akan menjadi orang hebat.
Linley mengangguk kecil.
Karena di Ernst Institute, dia dipuji sebagai anak jenius, di dalam hatinya, Linley berpikir besar tentang dirinya sendiri. Namun, kata-kata Doehring Cowart mengejutkannya dan menyadarkannya. Dibandingkan dengan Benua Yulan, Linley bukanlah apa-apa.
Ketika rombongan Holy Emperor tiba, semua orang di lapangan mulai saling mengingatkan untuk diam.
"Kak Linley, lihat. Enam klan royal telah tiba. Di urutan paling depan adalah klan royal dari Kota Fenlai, sedangkan orang berambut emas dan berbadan besar adalah Yang Mulia Raja, yang juga seorang Warrior Tingkat 9." Alice berbisik pelan di telinga Linley.