Sekarang dia kembali sendirian. Berjalan dengan langkah ringan menuju ke bangunan kantin. Meninggalkan Fania yang kokoh ingin tetap berada di tempatnya sebab dia sedang menunggu seseorang untuk datang, begitu katanya.
Nata tak bisa memaksa. Itu lah sebabnya dia memilih untuk pergi seorang diri sekarang.
"Nata!" Seseorang memanggilnya. Suaranya cukup keras, sebab di lorong ini tak terlalu banyak orang yang berlalu lalang. Sepi, bisa dikatakan begitu.
Nata menoleh. Dia adalah Faishal. Sang kekasih. Sejak kemarin, dia sibuk dengan kegiatannya seakan sejenak lupa bahwa dia juga punya kehidupan percintaan bersama Nata. Namun, gadis itu tak mau marah dan merajuk. Untuk apa? Toh juga, Nata menghabiskan malamnya dengan tidak membosankan.
Bersama Rama. Terlalu panjang untuk diulas kembali. Memorinya tak pantas untuk diumbar ke orang lain.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com