Dia kembali ke rumahnya. Suasana yang tak pernah berubah, untuk Rama. Baginya, dia hanya pergi sejenak. Tak sampai bertahun-tahun. Namun, Rama paham benar bahwa di sisi Nata tidak semudah itu. Dia tidak pergi dalam waktu yang singkat. Rama meninggalkan kisah yang belum usai di Jakarta, pergi begitu saja tanpa kabar dan kejelasan yang melegakan. Dia paham mengapa Nata benar-benar marah padanya sekarang. Namun, mau bagaimana lagi? Dia tak bisa menyakiti hati gadis itu dan membuatnya kecewa di awal kepergiannya. Akan lebih baik jika Nata membencinya sekarang. Gadis itu sudah melakukan hal yang tepat. Rama memang pantas untuk diberi kebencian atas semua yang terjadi.
"Rama ...." Seseorang memanggilnya. Rama yang baru saja ingin masuk ke dalam rumah, menoleh. Bahkan tamunya tidak menekan bel di depan gerbang. Asal masuk saja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com