Secercah harapan seakan bersinar di wajah pria tua itu. Putranya datang lagi, menyambangi dirinya. Ini yang kedua kalinya di tahun ini. Juga, belakangan ini Rama selalu mengirim pesan padanya, bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Bukan pasal waktunya yang diganggu habis-habisan oleh sang putra. Bimo suka dengan fakta itu. Jujur saja, sekeras apapun hatinya, dia benar-benar merindukan anak semata wayangnya ini. Diharapkan, Rama bisa meneruskan perjuangan keluarganya nanti. Mengurus perusahannya, menjadi seorang pria yang benar sesuai dengan didikan Bimo Megantara.
"Kamu datang lagi." Bimo melirik putranya yang bermain dengan jam pasir di atas meja. Rama nampak menikmati suasana tenang di sini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com