"Kamu udah titipin janji buat nunggu. Itu aja cukup buatku." ujarnya sambil menatap mataku lekat. Aku bisa menebak andai saja dia sedang tidak menahan diri, mungkin dia sudah memelukku sekarang.
Aku tak pernah merasa seperti ini dengan Astro selama yang mampu kuingat. Aku mungkin saja merindukannya karena beberapa hari ini kami terasa berjauhan. Denada berkata bahwa hal ini normal untuk anak seusia kami, bukan?