"Sssssssttt!!!" kali ini makin nyaring membuat Daniel sedikit terganggu. Ia melirik ke arah Selena yang berdiri agak jauh darinya. Lalu kenapa dia tak memanggil namanya. Malah memakai isyarat yang tak jelas.
" Selena?!!!" Alvaro menyadarkannya dari lamunan. Setelahnya Selena menangis sesenggukkan yang seketika membuat Alvaro membawa Selena ke dalam pelukannya.
"Hanya terlalu takut kehilanganku? Bukan begitu?" tebak Alvaro dengan sudah memasang senyum lebar yang terlihat sangat tampan dimata Selena. Arrghh! Bahkan Selena sangat kesal dengan suasana ini. Mempunyai kekasih tampan di kampus ini membuatnya terbakar cemburu.
"Tetap saja umur kita bertambah. Aku memang senang berada di kampus ini, tapi aku tidak menyangkal juga tentang tugas kampus yang selalu membuatku memutar otak," tambah gadis itu lagi.