of reading
3
Read books
Yang satunya kaya Dora, satunya lagi kaya Casper. Lin Hua sendiri, cocoknya cossplay jadi apa, ya? Eum, jadi Harley Queen aja, mau? Atau mungkin, Cat Woman? Nanti kalau si Dora pertanyaannya aneh2 lagi, atau si Casper minggat nggak pamitan, langsung cakar aja, Mbak, kalau perlu tendang aja masa depannya.
Gara-gara Lin Tian mikirnya makanan mulu, aku jadi keliru baca, Borr. 'Sepak bola', dibantu mata yang agak siweur dan perut yang liyerr, jatuhnya malah kebaca 'Seblak'. Salah siapa ini, Thor? Lambungku kali, ya?
Right, dia emang aneh. Wujudnya dewasa, tapi di dalam masih childish. Nggak salah, toh bukan keinginan Lin Tian jadi begitu. Keinginan dia cukup sederhana, yaitu minta dibawa jalan-jalan. Setelah lewat drama tetek mbengek, akhirnya tercapai juga keinginan sederhana dari holkay kek dia itu.
Alah, Lin Xiao emang minta digaplok palanya. Kenapa nggak dibiarin aja, sih, itu dua manusia saling tatap? Gemesh aja bayanginnya meski endingnya mereka a.k.a Lin Tian sama Lin Xiao canggung-canggung berharap wakaka.
FYI, itulah proses yang kerap terjadi dalam circle makhluk bernama manusia. Niatnya bercanda, eh, gataunya yang dibercandain emang relate sama kenyataan. Kalau di posisi Lin Tian juga gue bingung harus kek gimana. Selawak apa pun Lin Xiao, jatuhnya bukan ngakak, malah bikin gugup.
Nggak apa-apa pikun, yang penting Lin Tian sehat-sehat terus, ya. Sambil belajar, Masee. Kapan-kapan kalau kelahi lagi, tangannya pakai oleh-oleh, jangan kosongan terus.
Lin Xiao udah kaya kuyang aja, tetiba muncul, nyamber-nyamber pula. Untung ganteng, hehehe. Sama, aku juga sayang sama kalian. Luv, bahagia sampai akhir, ya.
Sedikit nggak rela, sih, kalau sampai Lin Hua sama Lin Tian nggak disempilin unsur romansa. Tapi, mereka udah 2 dekade lebih bersama-sama sebagai saudara, 'kan, awkward juga kalau sampai kekompakan mereka harus dibumbui cinta.
Masih samar, ditunggu terus terangnya.
Eaaa, pas beda dunia aja baru ngaku kalau Mbak-nya jadi cemcem an Lin Tian.