Jauh di seberang sana, di atas atap bangunan penuh pasir bertaburan. Seorang lelaki memijakkan kakinya. Lelaki tersebut sedang menenteng kepala manusia dengan sebilah pedang pada tangan kanan. Tetesan darah segar menodai alas kakinya. Lelaki itu mengenakan syal merah panjang pada leher dengan masker kain yang terikat ke belakang. Penutup kepalanya bertengger kokoh di sekitar kening, terlilit sempurna menjadi turban.