Novel baru di akun baru. Semoga bisa berkembang dan banyak yang sukaaaaa. Kali ini genrenya beda dan lebih ke agama gitu dong. Semoga konsisten, aminn.
bersamaan dengan suara tembakan itu. Tubuh Abi langsung oleng dan terjatuh tepat kepelukan Zion. Zion tersenyum puas saat melihat kondisi Abi saat ini. Dia mengeluarkan senyum iblisnya. Dia seorang psycopath yang tidak mempunyai hati nurani sama sekali. Dia benar benar iblis.
"Baiklah jika kau meminta seperti itu. Aku akan mengabulkan permitaanm." Ucap Zion sambil menggerakkan jarinya secara perlahan untuk menarik pelatuk pistol yang masih tetap ada di dahi Abi.
"Aku akan menerima apapun yang akan kau lakukan padaku." Ucap Abi lalu perlahan menutup matanya. Dia bersikap seperti sudah siap dengan apa yang aka terjadi padanya. Dia terlihat lebih tenang dari sebelumnya, namun air matanya yang masih keluar walaupun dia sudah menutup matanya tidak bisa membohongi siapapun orang yang melihatnya.
"Aku rasa kau ketakutan. Berarti ayah dan bunda mu yang harus mati terlebih dahulu. Kau tidak perlu takut, jika aku sudah selesai membunuh ayah bundamu aku akan langsung membunuh mu saat itu juga." Ucap Zion. Abi menggeleng dan tangannya langsung meraih tangan Zion yang memegang pistol tersebut. Dia mengarahkan tangan Zion agar menodongkan kembali pistol tersebut ke dahi Abi.
Abi ketakutan, tubuhnya bergetar sambil mengeluarkan keringat yang sangat banyak. Kedua tangannya mengepal pakaiannya, berusaha menahan suaranya agar tidak keluar. Sedangkan air matanya tetap tidak mau berhenti. Tiba tiba Zion menurunkan senjatanya dan langsung membuat Abi kebingungan.
"Kau akan langsung mati jika aku menembakkan senjata ini di sini. Apalagi jika sampai peluru ini tembus dari kepalamu." Ucap Zion yang kini sudah meletakkan moncong pistol itu tepat di dahi Abi.
"Bunuh aku saja. Dimana.... Dimana kau akan menembakku? Apa aku akan mati jika menembakku disini? atau disini?" Tanya Abi sambil menunjuk perutnya lalu beralih ke bagian dadanya.
Suka banget ngak sih sama ceritanya. Walaupun masih dikit chapternya tapi udah bikin nangis, waktu nulis aja udah bikin nangis. Semoga pembacanya juga okut emosi ya😜
"Tapi sayangnya, aku sudah berubah pikiran. Aku sudah tidak tertarik untuk membunuhmu sekarang. Aku lebih tertarik untuk membunuh ayah dan bundamu gadis kecil." Ancam Zion yang langsung membuat Abi semakin menangis.
"Aku mohon..... Maafkan aku jika aku salah padamu. Maafkan aku kakak" Ucap Abi dengan suara terisak. Sejak tadi dia tak henti hentinya menangis sambil memohon belaas kasihan dari Zion. Saat Abi masih menangis, Zion mengeluarkan senyum iblisnya.
"Tolong jangan bunuh ayah dan bundaku. Aku mohon. Lebih baik bunuh aku saja, tapi tolong jangan sakiti mereka. Mereka adalah orang yang paling berharga di hidupku. Aku mohon."