Eric Sohn enam tahun lalu adalah seorang peneliti handal dan populer di bidang toksikologi dan biomolekuler. Ia merupakan peneliti sekaligus dosen di KAIST, institusi perguruan tinggi dan riset terbaik di Korea Selatan. Pencapaiannya di bidang toksikologi berhasil dilirik oleh Diplomat AS untuk Korea Selatan. Berawal dari undangan makan malam di kedutaan, proyek riset skala kecil, menengah, hingga melibatkannya dalam taktik dinas rahasia luar negeri yang diatur oleh Direktur Bidang Riset dan Teknologi kedutaan AS. Eric Sohn akhirnya dinobatkan sebagai ketua tim dalam sebuah proyek di Puerto Rico pada tahun 2007. Ia bekerja bersama Ten, sahabat dekatnya ketika menempuh studi S2 dan S3 di MIT. Saat itu, Eric Sohn hanya mengetahui bahwa pekerjaannya adalah merekayasa strain mikroba untuk menciptakan mikroba baru penghasil toksin self-destructive yang tahan dalam kondisi lingkungan ekstrem dalam rangka pengembangan pangan GMO. Setelah tahap pilot proyek itu berhasil, Ia sangat diapresiasi, dan saat itu jugalah promotornya menjelaskan tahap selanjutnya dari proyek yang dipimpinnya, dimana Ia harus mengarahkan penemuannya sebagai senjata biologis mematikan. Eric Sohn sangat terkejut, tidak menyangka bahwa tujuan akhir proyek yang digelutinya dengan detail dan menyeluruh itu adalah untuk kepentingan para elit. Ia menyesal tidak memahami politik internasional, diplomasi, dan aspek geopolitik lain, sehingga Ia telah hampir saja mengorbankan ribuan bahkan bisa jadi jutaan nyawa tak berdosa melalui agenda sabotase. Ia lantas berdiskusi dengan Ten untuk mengakhiri proyek itu bagaimanapun caranya. Namun diluar dugaan, Ten menolak untuk berhenti karena ambisi dan idealismenya terhadap sains. Dua ilmuwan itu bertengkar hebat, hingga akhirnya Eric Sohn menghilang, dan Ten menggantikannya sebagai ketua proyek dan mengubah metode penelitian proyek itu. Selama enam tahun, tidak ada yang mengetahui keberadaannya yang hidup dalam persembunyian, termasuk Ten.
The C Toxin
Sci-fi · aleyshiawein
detail