Iya, Romo dan Biung telah tiada, kira-kira enam bulan yang lalu. untuk alasan dan kenapa mereka meninggal, aku tidak akan cerita kepada kalian. aku ingin kalian mengikuti sendiri kisahku tanpa harus terburu-buru. dan Bima kini dia sudah bisa melepaskan perusahaannya, dia yang lebih lama menetap di kemuning untuk menggantikan posisi Romo sebagai juragan di sana. perusahaanya, dia pasrahkan kepada putra kecilnya itu. percayalah meski putranya masih kecil, tapi dia adalah sosok yang sangat jenius, yang didampingi selalu oleh kakeknya. kalian tahu berapa usia dari putra Bima? ya, masih belasan, masih benar-benar masih ingusan. Tapi mau bagaimana lagi, Bima tidak memiliki saudara untuk dipasrahi, jadi tugas putranya memang remeh, mengirim setiap dokumen yang harus dikerjakan ayahnya, kemudian mengunduh dokumen yang dikirim ayahnya. sebenarnya hanya seperti itu. dia hanya menjadi perantara. sebab kakeknya tidak terlalu pandai dengan masalah-masalah yang berhubungan dengan teknologi. dan kebetulan Bima mendapatkan salah seorang anak buah yang cukup bisa diandalkan, anak buahnya inilah yang disuruh untuk terus memantau perusahaan di samping anak bayinya itu. kalian tahu, siapa anak buahnya itu? ya, anak buah Bima yang paling dipercaya adalah Pandu. Pandu, aku dan Bima pasrahi untuk mengurus perusahaannya serta pabrik. dan selama itu juga dia disuruh untuk mengajari sepupu kecilnya itu untuk berbisnis. meski masih kecil, kurasa ini adalah langkah yang baik. untuk membuat sepupu kecilnya bisa paham dan sadar akan tanggung jawabnya sejak dini. Dan aku berharap satu, semoga Abimanyu lekas diberikan seorang adik baru. aku tidak mau kalau sampai nasibnya nanti sama seperti ayahnya. Hidup sebantang kara sebagai anak tunggal dari seorang yang memiliki banyak usaha. itu benar-benar membuat susah. Bahkan sempat aku dan Bima berselisih hanya karena ingin saling lepas tanggung jawab untuk mengurus Kemuning, sebenarnya aku adalah satu-satunya yang bebas. tapi istriku ini harus sering berada di Jakarta karena suatu hal. jadi mau bagaimana lagi, aku harus menemaninya sebagai seorang suami yang setia. karena aku tidak mau, kalau sampai aku dicap sebagai suami tak tahu diri untuk itu. terlebih sekarang, Ningrum juga sudah menetap di jakarta. jadi sesekali aku harus mengunjunginya agar dia tidak lupa jalan pulang ke rumahnya. Ningrum tampaknya tidak terlalu betah tinggal di kampung. aku juga tidak paham kenapa.
JURAGAN ARJUNA
Sci-fi · PrincesAuntum
detail