"Iya deh bu, iya." Untung saja mood Jero masih bagus. Kalau tidak, Jero akan membuat daging Bu Gempal itu menjadi sop. Tinggal ditambahkan bawang goreng lalu dimakan. Tapi bukan Jero yang akan memakannya, mungkin lebih baik dibagikan saja kepada teman-temannya. Oke, bukan itu topiknya sekarang. Abaikan.
Guru bertubuh gempal itu mendengus sebal. "Pintar tapi akhlak nya bisa miring kayak gitu. Gak ada akhlak kamu sama guru. Ambil buku kamu dan keluar sana. Muak saya lihat muka kamu itu."
Mendengar itu membuat Jero merasa yakin kalau dirinyalah yang akan terpilih, secara Jero mendapat peringkat kesatu nilai matematika terbaik seangkatan.