Aaaaaa❤️ I like your story dan this is recommended. interesting to read and the spirit of the author! fighting spirit for you! waiting for the next chapter ya!
aaaa suka banget sama Cerita ini tuh, ayok kak update lagi mau bab selanjutnya. Bikin nagih banget uhuhu♥️ Cepat update author, sehat selalu ya[img=recommend]
"Kata bapak nggak boleh tidur di kelas, ya Saya mau ke UKS lah." jawabnya dengan suara lantang, tanpa rasa takut pada Pak Edward. Sampai Guru itu benar-benar kesal pada Aurora. Tetap saja, Aurora tidak peduli.
Suara sepatu keluaran baru bewarna hitam dipakai oleh seorang blasteran dari Amerika dengan tatapan tajam. Memasuki kelas untuk mengajar. Upss! Namanya Pak Edward guru Bahasa inggris. Guru paling sering menghukum Vergara, bosan dengan kelakuan nakal Aurora Tapi yang Pak Edward suka dari Aurora adalah nilai gadis itu tidak pernah cacat.
Cewek-cewek di situ jadi rame pelanggan saat melihat Gabriel dan Kayla masuk ke warung tersebut. Alay sih tapi kek-nya kegantengan Gabriel membawa keberuntungan. Tidak ada muka sok ganteng atau seperti masang tampang doang tapi memang gantengnya bukan kaleng-kaleng.
"Sebelahnya ceweknya atau adeknya, cantik nggak ya?" tanya cewek itu karen Kayla belum membuka maskernya. Pada bertanya-tanya mereka itu siapa jarang-jarang orang seperti Gabriel ke pasar. Hilih
"Sayang mau sarapan bubur ayam? Atau lontong sayur?" tanya Kayla membuat Gabriel terdiam di tempat karena tingginya 183 sedangkan Kayla 158 capek mendongak. Tak kunjung mendapat jawaban gadis itu menarik pergelangan tangan Gabriel ke tempat ia biasa makan lontong sayur bersama Bi Imah.