IdhaNoerhasanah90_
Lv10
2020-09-09 JoinedIndonesia
94.8h
of reading
24
Read books
Badges
6Moments
775
IdhaNoerhasanah90_1yrCommentedaku juga gx seneng denger nya š
Dua cewek itu langsung menoleh, saat Dinda tak sengaja menjatuhkan ponselnya. Dia tampak bingung, karena biar bagaimana pun dia tak mau disebut menguping pembicaraan mengerikan dari anak-anak kecil itu. Bagaimana bisa, anak sekecil mereka membahas hal-hal seperti itu. Dan sepertinya, Nathan telah salah menolong orang.- IdhaNoerhasanah90_1yrCommented
ya ampun jaman sekarang ngobrolin masalah kek gini ko biasa az tuh bocah š
"Kalau ama Nio sih emang. Gue kadang juga yang minta karena pengen, gara-gara sering nonton bokep nih, dan baca novel-novel jadi terinspirasi. Tapi kalau masalah gue dibuat giliran temen-temennya kadang juga gue nggak mau lah. Belum tentu juga mereka bersih kan. tau-tau mereka ngidap penyakit kelamin gimana? mampus dong gue," Kiki tampak sedang menugoles lipgloss di bibirnya, kemudian dia tersenyum. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
bego kok di piara sih nad naddd
"Kalau gue nggak ngasih duit kami nggak bakal bisa jalan dong!" kata Nadya lagi. Dan di sini Dinda semakin bingung. Bagaimana ceritanya sahabatnya itu tidak bisa jalan dengan cowoknya hanya karena tidak ada uang dari Nadya? "Kan gue yang ngasih dia uang buat kami jalan, kami makan dan yang lainnya, Din. Dia kan anak orang nggak punya, ya nggak mungkinlah dia punya uang! Elo ini ada-ada aja," - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
seenteng itu anak SMA cewek pula ngasih mobil ke pacar nya ..udah kayak dinar candy az nih
"Mobil, jam tangan, dan beberapa barang mahal lainnya." - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
lah orang dia mah modus doang din,tukang foto mau jd wartawan dadakan
"Tapi nggak kebanyakan itu, Bang? Gue coba apusin tapi tetep aja kayaknya banyak itu, masih ratusan," kata Dinda kemudian. Devan hanya tersenyum tipis kemudian dia menggeleng. - IdhaNoerhasanah90_2yrPosted
ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ā¤ [img=recommend][img=recommend][img=recommend][img=recommend][img=recommend][img=recommend][img=recommend][img=coins][img=coins][img=coins][img=coins][img=coins][img=coins][img=coins][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update][img=update]ššššššššššš
- IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
jangan sampai omongan nya si nio jd kenyataan
"Gilir dia dan lakukan live sosial media, Bos. Dengan begitu dia akan benar-benar merasa hancur dan tidak akan pernah bisa bangkit dengan wajah sombongnya itu. Lagi pula, cewek itu adalah cewek yang paling cantik, tubuhnya juga bagus, siapa yang nggak mau ngerjain dia? Bahkan imbalannya dipenjara pun gue mau. Gimana, Bos? Gue rela eksekusi dia," - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
waahhhh malah reuni an ini
"Ya Tuhan, Agus! Ini kamu?" ucapnya. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
idiiihhh
"Alan!" pekiknya, memeluk tubuh Alan sampai Alan kaget. Sesaat Alan tampak berpikir, sembari mengingat-ingat siapa gerangan dari laki-laki itu. Kemudian dia tersenyum lebar, membalas pelukan dari laki-laki itu. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
sepasang kambing sedang birahi
"Tunggu, suara aneh apa, Nath?" tanya Siska yang agaknya bingung. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
buseetttt itu suami loh bu hahaaa
"Alan, segera ke sekolah dan ke ruang BP sekarang! Kalau tidak, aku pecat kamu jadi suami!" marah Siska. Langsung menutup ponselnya dengan gemas. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
ketemu sama mama nya nathan az merasa rendah apalagi ketemu sama papa nya nathan bisa2 sujud dia...š¤£
"Tidak, saya merasa rendah jika harus berhadapan dengan wanita seperti Anda. Jadi rasanya saya malas sekali dengan pertemuan ini. Ya, mungkin seperti ini. Karena dia tidak punya suami atau bagaimana sampai datang mendampingi anaknya pada pertemuan seperti ini harus dia yang datang. Atau jangan-jangan, suaminya ini terlalu sibuk mengais rejekiā¦," sindir laki-laki itu. Siska agaknya sudah tak bisa toleransi lagi dengan ucapan dari Papa Nio. "Makanya, Bu. Kalau cari suami itu yang kayanya benar-benar kaya, agar dia tidak perlu kerja keras sampai tidak bisa datang menemani anaknya yang bermasalah ini hanya karena memenuhi kebutuhan sok sosialita Anda," - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
ini ko ngacllok gini ya baca nya ..š
"Karena kamu itu pikirannya terlalu putih, Din. Kamu nggak akan pernah tahu apa yang akan terjadi, dana pa yang ada di otak mereka. Kamu itu cewek, Din, nggak punya ilmu bela diri sama sekali. dan mereka adalah sekelompok preman yang nggak punya rasa belas kasihan. Iya kalau kamu digebukin. Kalau yang lain gimana? Apalagi sekarang kamu adalah seorang model, kamu akan banyak penggemar dan sering diekspose public, sering berpergian dan lain sebagainya. kalau nggak ada yang ngejaga kamu, dan mereka ambil kesempatan untuk nyelakain kamu gimana? Yang lebih para adalah, kalau mereka ngelecehin kamu," kata Panji kemudian. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
hah kayak sendiri nya gx ngerasa juga
"Heran ya, kenapa banyak bocah yang naksir Dinda. Apa istimewanya sih dia?" tanya Devan pada akhirnya. Pertanyaan itu sebenarnya bukan untuk Panji saja. Akan tetapi untuk dirinya juga. dia mencoba untuk berpikir logis. Dia seperti cowok bodoh yang telah tertipu atau terpesona hanya karena wajah polos Dinda. Dia sering bertemu dengan banyak model cantik, tentu saja. Tapi bagaimana dia merasa begitu bodoh saat ini? hanya karena Dinda? Tidak mungkin sama sekali. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
udh tinggalin laki2 kayak gtu mah ,buat apa di pertahankan
Liu Qiao Xin tidak bisa berbuat apa-apa selain menangis, mulutnya terengah-engah karena perlakuan kasar Chen Jia Min terhadapnya. Meskipun uang itu akan digunakan untuk rumah sakit ibunya di desa, dia harus kehilangannya lagi kepada Chen Jia Min. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
kenapa suka nya main tangan sih
Merasa kesal, Chen Jia Min segera menampar Liu Qiao Xin dengan keras hingga membuat tubuh mungilnya terbanting ke meja. Liu Qiao Xin memegangi pipinya yang ditampar oleh Chen Jia Min dengan sangat keras. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
yaa alloh mbak ko sepatu roda sih š¤£
Sesaat, suasana berubah menjadi hening. Devan melirik Dinda yang hanya diam membisu. Dia sebenarnya ingin mendengar, kenapa cewek cantik itu datang pada pemotretan kedua dengan menggunakan sepatu roda dan kaki yang diperban. Tapi sampai detik ini, Dinda masih saja diam. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
sambil di nyanyiin nih hehe
Rendra akhirnya mengulurkan tangannya untuk Dinda. Hari sudah mulai petang dan jika keduanya masih di sini, bisa-bisa keduanya akan tersesat dan tak tahu jalan pulang. Dan hal itu benar-benar tidak akan lucu sama sekali. - IdhaNoerhasanah90_2yrCommented
semangaatt nath
Nathan tampak menyeringai, kemudian dia berdecak. Melirik Rendra yang kini bertugas sebagai kapten tim. Untuk kemudian dia memandang Dimas dengan tatapan tajam luar biasa. Ini bukanlah pertarungan tentang bola basket saja. Akan tetapi ini adalah pertarungan tentang Dinda. Dan Nathan tidak akan pernah membiarkan Dimas menang, apa pun itu yang terjadi.