Reki_Mayalanti
Lv11
2020-06-24 JoinedGlobal
195.3h
of reading
32
Read books
Badges
7Moments
172
Reki_Mayalanti3yrCommentedselalu suka dengan karya nya. ringan tapi berkesan . sangat bahagia saat membacanya 😍😍😍
This chapter has been deleted.- Reki_Mayalanti3yrCommented
so sweet .... 💖💖💖
This chapter has been deleted. - Reki_Mayalanti3yrCommented
terharu..... sampai air mata keluar 🥺
This chapter has been deleted. - Reki_Mayalanti3yrReplied to Linda_Fadhillah
S7
"Bomb.. eh' Kiran.. dimana ibu Gayatri.." di luar kamar andos seorang pemuda berlari mendekati ajudan yang berdiri gugup di depan pintu. gadis ini gugup sebab telinganya mendengar semua percakapan di dalam sana. dia masih belum terbiasa dengan pekerjaan barunya yang ternyata lebih berat secara batin dibandingkan berdiri di depan meja kasir. - Reki_Mayalanti3yrCommented
susah banget membuat hendra peka. ampyunnnn 🤦♀️
"Tuan, bukan -kah tujuan anda supaya nona tak marah? Cobalah untuk, em' sesekali menjadi bintang laut setia kawan," maksud Herry pura-pura bodoh tak masalah asal istrinya senang. - Reki_Mayalanti3yrCommented"Herry, apa salahnya aku berkata jujur?" Hendra malah bertanya pada ajudannya, tak paham kode senggolan tangan yang diupayakan dengan sangat hati-hati oleh pemuda tersebut.
- Reki_Mayalanti3yrCommentedMungkin orang lain akan jengkel dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana versi Mahendra, terutama tentang perempuan. Akan tetapi putri Lesmana sudah jauh berbeda dari dirinya yang dulu. Perlahan-lahan ia bisa memahami seperti apa lelaki bermata biru yang berstatus suaminya tersebut. Pria itu punya rasa penasaran berlebih terhadap sosok dirinya, kadang pada mommy-nya, bahkan tak terkecuali pada neneknya. Pada semua perempuan yang coba ia kenal secara perlahan-lahan.
- Reki_Mayalanti3yrCommented
langsung aja terus terang. tanpa muter muter
"Em, misalnya tiba-tiba melakukan tindakan, Ah' bukan begitu.." Mahendra kembali memegang pelipisnya, "Misalnya ada sepasang suami istri, karena tidak suka dengan keputusan suaminya, istri tersebut tiba-tiba membuat keputusan sendiri. Hais' bagaimana aku harus menceritakannya?" Pria tersebut nampak kebingungan. - Reki_Mayalanti3yrCommented
wow... analisa yg hebat [img=recommend]
Bagaimana bisa dia masih menyisakan gelas berisikan air setengah bagian, di atas mejanya? Bahkan bekas pembungkus obat tersebut terpampang nyata di dekatnya. - Reki_Mayalanti3yrCommented
😆😆😆
[Oke, semoga otak anda encer tuan] ada dahi berkerut membaca pesan ini. - Reki_Mayalanti3yrCommented
😂😂😂🤪
"Aku punya, nih!" mata biru menundukkan kepalanya menarik kaos putih yang membungkus tubuhnya, mempertontonkan pusarnya. Tak sadar sarkas sang istri. - Reki_Mayalanti3yrCommented
🤣🤣🤣
"Bisa tidak?! istriku memanggilku 'Pria tampan'??" ada mata perempuan menatap lelaki yang detik ini meletakkan satu tangannya pada pinggang dan tangan lain menyibak rambut kebelakang, "Lihatlah, betapa tampannya suamimu," - Reki_Mayalanti3yrCommented
kasihan Jav. kelimpungan. 🤦♀️
Jav terdiam, matanya mengembara. Kalimat Juan membuat kepalanya pening. - Reki_Mayalanti3yrCommentedCh 656 III-272. Menutupi Rasa Was-Was
- Reki_Mayalanti3yrCommented
wow.... rupanya pasukan gayatri menarik.... 🤔🤔🤔
[Gayatri, cepatlah pulang!] Handphone Gayatri berdering, suara ibunya terdengar. [Graziella sudah datang, jangan sampai papamu curiga] - Reki_Mayalanti3yrCommented
ternyata si ibu , melek medsos 🤭
'Hempong jadul' adalah istilah untuk akun gosip panas di media sosial Instagram yang sering mendapatkan berita melalui kiriman para followersnya. - Reki_Mayalanti3yrCommented"Oh' orang-orang selalu mengira kami mirip. Orang di akun itu tidak mungkin menaiki kereta api seperti hari ini, dia pasti langsung memanfaatkan jet pribadinya untuk bepergian," kilah Mahendra.
- Reki_Mayalanti3yrCommented
siapa sih.....
"Iya.." sebuah jaket kembali dikenakan tamu dokter Diana, kemudian scarf panjang menjulur di kepalanya bersama kacamata hitam. - Reki_Mayalanti3yrCommented
syukur lah... kira in akan di terima
"Kamu pikir aku siapa??" mata Diana menunjukkan kemarahan, menatap sinis amplop coklat. "Aku membantumu karena aku setuju dengan idemu, bukan disebabkan ada hal lain," wajah Diana kesal. tak lagi bisa ditutupi. dia berdiri meninggalkan kursinya. "Simpan amplopmu!"