"Tanganmu! Ah' tanganmu," suara Mahendra, tengah heboh, "Tanganmu, bau ikan!!" Aruna baru sadar ia menggunakan telapak tangan kanannya untuk menepuk lengan suaminya.
Dia yang bicara menautkan jemarinya dengan jari-jari mungil istrinya. Gigi rapinya tersaji. Mata birunya yang cemerlang menyapa ramah, "Pasti detik ini derajat cinta yang ada di dalam hatiku untuk istriku, berada di level tertinggi,"