Benar apa yang dikatakan oleh Reeva. Ain tidak perlu mengkhawatirkan ukurannya. Soalnya, begitu blazer itu dikenakan oleh Ain, tiba-tiba saja ukurannya menciut, menyesuaikan dengan tubuh Ain. Ternyata, teknologi nano yang dipasang di baju tersebut berfungsi untuk menyesuaikan ukurannya dengan si pemakai.
Tentu saja Ain bisa merasakannya. Makanya, ia tidak bisa menahan senyum sambil mendudukkan diri di sisi tempat tidur. Kemudian Ain menunjukkan apa yang dibawanya pada Tiash, hingga perhatian gadis itu beralih.
"Ya, habis... Namanya lucu." Tiash memanyunkan bibirnya dengan manja. Tapi ia segera bisa menangkap kalau ada yang salah dengan pesanannya setelah melihat reaksi panik dari Ain.
Setiap hari pasti publish 2~3 chapter, sampai tamat. waktu publishnya tidak menentu, menyesuaikan dengan jadwal sy.. terima kasih yaaa sudah setia membaca novel karya sy ini :)
Terima kasih banyaaak [img=recommend]
untuk publish chapternya, akan rutin setiap hari, sampai tamat.. semoga bisa menghibur, dan bisa memberi manfaat..