Dia mengenakan piyama ibu hamil dan rambutnya, tak ubahnya bulu rambut singa yang mengembang. Lehernya masih ada sisa sesapan suaminya, dimana sesapan-sesapan itu tak tertutupi oleh baju tidur yang dia kenakan. "Mati aku!!,"Β
Benda itu mengakibatkan dua orang ajudan pucat pasih. Jav lekas berkata dengan terbata, "maafkan saya tuan," pemuda itu menunduk ketika mahendra merundukan dirinya meraih handphone yang ternyata milik istrinya.
Sedangkan Aruna meraih garpu, lalu menancapkan daging pada benda tersebut kemudian memasukkan potongan dadu menuju mulut suaminya. Anehnya, malah mendapati balasan, "Terima kasih, sayang," Mahendra merasa diberi energi tambahan.
Aruna hanya bisa membuka mulutnya dengan ekspresi tercengang, bagaimana tidak? Tiga orang yang dikenal sebagai ajudan suaminya tengah memegang sapu, kemoceng, dan peralatan pel.
"Biak tuan," Aruna menirukan logat Herry. Dia memberi kehangatan dalam ruang shower yang mendingin. Menjadikan lelaki bermata biru melempar handuk pada istrinya.