webnovel

003# HELIOS & SELENE

Helios adalah dewa matahari. Ia adalah putra Hiperios dan Theia. Bangsa Romawi mengidentikannya dengan Seol. Helios adalah saudara dewi Selene dan Eos.

Helios menikahi Perseïs (Perseis) atau Perse, putri Okeanos dan Tethis. Mereka menjadi orang tua Aietes, Kirke, dan Pasifae. Aietes adalah ayah dari penyihir Medeia.

Diodoros mengemukakan pendapat lainnya mengenai silsilah Helios. Menurutnya Helios adalah ayah dari raja Kolkhis, Aietes, dan raja Khersonesos Taurika, Perses. Perses menjadi ayah Hekate, yang merupakan seorang penyihir dan pendeta Artemis, alih-alih sebagai seorang dewi. Hekate menikahi pamannya Aietes dan menjadi ibu Kirke, Medea, dan Aigialeus.

Helios juga memiliki seorang putra lainnya bernama Faithon, serta tiga orang putri bernama Aigiale, Aigle, dan Aitheria, dari hubungannya dengan Okeanid Klimene. Dari hubungannya dengan Neaira, Helios memperoleh dua orang putri, Lampetie dan Faithusa. Kelima orang anak perempuan Helios itu dikenal sebagai Heliad.

Faithon menginginkan bukti bahwa Helios adalah ayah kandungnya. Ia meminta supaya diizinkan mengemudikan kereta surya untuk sehari. Helios sendiri sebelumnya telah berjanji akan mengabulkan permintaan Faithon sehingga ia tak kuasa menolak dan terpaksa membiarkan Faithon mengemudikan keretanya.

Ketika Faithon mulai membawa kereta berapi itu melintasi langit, kuda-kuda penariknya menyadari bahwa pengemudi mereka bukanlah orang berpengalaman. Akibatnya Faithon tak mampu mengendalikan kuda-kuda itu, sehingga menimbulkan kekacauan di langit. Zeus terpaksa menghantam Faithon dengan petirnya untuk menghentikan kekacauan itu. Akhirnya Faithon pun tewas. Para Heliad berduka atas kematian saudara mereka, dan mereka pun diubah menjadi pohon poplar.

Helios membawa panah

Ketika Afrodit, yang merupakan istri Hefaistos, berselingkuh dengan Ares, Helioslah yang memberitahukan perselingkuhan itu kepada Hefasitos. Akibatnya, Afrodit membalas perbuatan Helios dengan mengutuk dua perempuan yang dicintai oleh Helios.

Helios muncul dalam beberapa cerita lainnya. Ketika Herakles pergi mencari ternak Gerion, sang pahlawan mendapati bahwa matahari terlalu panas dan ia pun mengancam akan memanah matahari. Helios, alih-alih marah, kagum atas keberanian Herakles dan memberinya mangkuk emas raksasa untuk dipakai berlayar di sekitar Spanyol.

Helios memiliki ternak di pulau Thrinakia. Ketika Odisseus dan anak buahnya berlabuh di pulau itu, anak buah Odisseus membunuh dan memakan beberapa ternak Helios meskipun telah diperingatkan oleh Odisseus untuk tidak mengganggu ternak itu. Akibat perbuatan itu, Helios marah. Pada akhirnya Zeus menghancurkan kapal Odisseus dan membunuh semua krunya kecuali Odisseus.

Di Korinthos, Helios bersaing dengan Poseidon untuk menjadi dewa utama. Rakyat Korinthos tidak mau membuat salah satu dewa marah, jadi mereka menyembah kedua dewa itu. Akrikorinthos dipersembahkan bagi Helios, sedangkan Poseidon memperoleh Tanah Genting Korinthos.

Helios adalah kakek Medeia, seorang penyihir dalam Argonautika. Ketika Medeia membalas dendam kepada pengantin baru suaminya, Glauke, serta ayah Glauke, Kreon, Helios memberi Medeia kereta perang emas yang ditarik naga, untuk kabur dari Iason dan rakyat Korinthos.

Menurut Diodoros, Helios pada awalnya adalah seorang manusia, putra Hiperion dan Basileia (Theia) dan saudara Selene. Para Titan iri kepada Basileia dan Hyperion, yang berkuasa setelah ayah mereka, Uranus, membunuh Hiperion. Para Titan lalu menenggelamkan Helios ke Sungai Eridanos. Karena saudaranya meninggal, Selene menjatuhkan dirinya dari atas dinding kota dan tewas. Helios muncul kembali dalam penglihatan ibunya, dan memberitahunya bahwa kini ia adalah dewa matahari, sedangkan Selene menjadi dewi bulan.

Mitos Selene

Lahir di pulau Yunani Rhodes , Selene adalah seorang wanita muda yang cantik, sering digambarkan dengan hiasan kepala berbentuk bulan sabit. Dia dilambangkan dengan bulan dalam bentuk bulan sabit dan digambarkan sebagai mengendarai kereta kuda melintasi langit malam.

Kisah Asal

Asalnya agak suram, tetapi menurut penyair Yunani Hesiod, ayahnya adalah Hyperion dan ibunya adalah saudara perempuannya Euryphessa, juga dikenal sebagai Theia. Baik Hyperion dan Theia adalah para Titan , dan Hesiod menyebut keturunan mereka "anak-anak yang manis: Eos yang bertangan kemerahan dan Selene yang kaya dan Helios yang tak kenal lelah."

Saudaranya, Helios, adalah dewa matahari Yunani, dan saudara perempuannya Eos adalah dewi fajar. Selene juga dipuja sebagai Phoebe, sang Pemburu. Seperti banyak dewi Yunani, dia memiliki sejumlah aspek berbeda. Selene diyakini sebagai dewi bulan lebih awal dari Artemis, yang dalam beberapa hal menggantikannya. Di antara orang Romawi, Selene dikenal sebagai Luna.

Selene memiliki kekuatan untuk memberikan tidur dan menerangi malam. Dia memiliki kendali atas waktu, dan seperti bulan itu sendiri, dia selalu berubah. Menariknya kemudian, bahwa salah satu bagian paling abadi dari mitos Selene berkaitan dengan menjaga Endymion kesayangannya dalam keadaan yang tidak berubah untuk selamanya.

Selene dan Endymion

Selene jatuh cinta dengan gembala fana Endymion dan bersatu dengannya, memberinya lima puluh putri. Ceritanya bahwa dia mengunjunginya setiap malam — bulan turun dari langit — dan dia sangat mencintainya sehingga dia tidak tahan memikirkan kematiannya. Dia mengucapkan mantra yang membuatnya tertidur lelap selamanya sehingga dia dapat melihatnya, tidak berubah, untuk selama-lamanya.

Beberapa versi mitos tidak sepenuhnya jelas tentang bagaimana Endymion berakhir dalam tidur abadi, mengaitkan mantera itu dengan Zeus, dan tidak dijelaskan bagaimana pasangan itu menghasilkan 50 anak jika dia sedang tidur. Namun demikian, 50 putri Selene dan Endymion datang untuk mewakili 50 bulan Olimpiade Yunani. Selene menyimpan Endymion di sebuah gua di Gunung Latmus di Caria.

Percobaan dan Keturunan Lainnya

Selene tergoda oleh dewa Pan , yang memberinya hadiah berupa kuda putih atau, sebagai gantinya, sepasang lembu putih. Dia juga melahirkan beberapa putri dengan Zeus , termasuk Naxos, Ersa, dewi muda Pandeia (jangan bingung dia dengan Pandora), dan Nemaia. Ada yang bilang Pan adalah ayah dari Pandeia.

Situs Kuil

Tidak seperti kebanyakan dewi Yunani utama, Selene tidak memiliki situs kuil sendiri. Sebagai dewi bulan, dia bisa dilihat dari mana-mana.

Selene dan Selenium

Selene memberikan namanya pada trace element selenium, yang digunakan dalam xerografi untuk menyalin dokumen dan toner fotografi. Selenium digunakan dalam industri kaca untuk membuat kaca dan enamel berwarna merah dan untuk menghilangkan warna kaca. Ini juga digunakan dalam fotosel dan pengukur cahaya.

ochi yang mendapatkan kekuatan tersebut membuat habiby heran apa di jaman ini masih ada yang namanya kekuatan spritual dari garis keturunan yang sangat modern seperti ini bayang-bayang habiby semua orang yang ada disini mungkinkah adalah keturunan dari dewa dewi yunani??? apa mungkin ada dimana zaman antara dewa dan manusia bersatu???

akhirnya juno yang mempunyai wawasan luas tentang mytologi yang masih ada sampai sekarang antara manusia dan dewa yang begitu banyak membuat keajaiban di dunia.

Juno : Ada masa ketika hanya ada para dewa yang hidup di dunia, dan ada pula masa ketika campur tangan para dewa terhadap kehidupan manusia cukup terbatas. Di antara kedua masa itu, ada masa tradisional ketika para dewa dan manusia hidup bersama-sama. Masa tersebut adalah masa-masa awal dunia ketika kelompok dewa dan manusia dapat bergaul lebih bebas daripada masa-masa setelahnya. Banyak dari cerita mengenai tema tersebut muncul dalam Metamorphoses karya Ovidius. Kisah-kisahnya sering dibagi menjadi dua kelompok cerita tematik, yaitu cerita cinta, dan cerita hukuman.

Kisah cinta sering kali melibatkan hubungan sedarah, atau hubungan seksual atau perkosaan yang dilakukan oleh dewa terhadap manusia perempuan. Hasil dari hubungan antara dewa dan manusia adalah manusia setengah dewa atau yang sering disebut pahlawan. Kisah-kisah yang ada secara umum menunjukkan bahwa hubungan antara dewa dan manusia adalah sesuatu yang perlu dihindari. Hubungan cinta dewa-manusia jarang ada yang berakhir bahagia. Dalam beberapa kasus, ada pula dewi yang menjalin hubungan dengan manusia pria, seperti misalnya dalam Himne Homeros untuk Afrodit, yang menceritakan bahwa dewi Afrodit berhubungan seksual dengan Ankhises dan melahirkan Aineias.

Kisah jenis kedua adalah kisah hukuman, yaitu kisah yang melibatkan kemunculan atau penemuan beberapa artefak budaya yang penting, seperti misalnya ketika Prometheus mencuri api dari para dewa, ketika Tantalos mencuri nektar dan ambrosia dari meja makan Zeus dan memberikannya pada anak buahnya dan dengan demikian dia telah membeberkan rahasia para dewa, ketika Prometheus atau Likaon menciptakan ritual kurban, ketika Demeter mengajarkan pertanian dan Misteri kepada Triptolemos, atau ketika Marsias menciptakan aulos dan mengikuti kontes musik melawan Apollo. Ian Morris berpendapat bahwa kisah Prometheus merupakan "suatu masa antara sejarah para dewa dan sejarah manusia". Suatu fragmen papirus tanpa nama, berasal dari abad ketiga, secara jelas menggambarkan hukuman dari Dionisos kepada raja Thrakia, Likurgos. Sang raja terlambat menyadari bahwa Dionisos adalah seorang dewa. Akibatnya dia harus menerima hukuman mengerikan bahkan sampai berujung kematian. Kisah mengenai kedatangan Dionisos, yang mendirikan kultusnya sendiri di Thrakia, juga merupakan subjek dari triologi Aiskhilos. Dalam drama tragedi lainnya, yaitu Bakkhai gubahan Euripides, dikisahkan bahwa raja Thebes, Pentheus, dihukum oleh Dionisos karena dia tidak menghormati sang dewa dan mengintai para Mainad, sekelompok perempuan yang menyembah Dionisos.

Dalam cerita lainnya, berdasarkan suatu motif cerita rakyat lama, serta mengulangi tema yang sama, dikisahkan bahwa Demeter berusaha mencari putrinya, Persefone. Dalam pencariannya, Demeter menyamar menjadi seorang perempuan tua bernama Doso, dan menerima perlakukan yang ramah dari Keleus, Raja Eleusis di Attika. Sebagai balasan atas kebaikan Keleus, Demeter berencana menjadikan bayi lelaki mereka, Demofon, sebagai dewa. Untuk melakukannya, Demeter harus membakar aspek manusia sang bayi. Akan tetapi Demeter tidak sempat menyelesaikan ritualnya karena ibu sang anak, Metaneira, melihat Demeter sedang menaruh bayinya di atas api. Metaneira menjerit dan Demeter pun marah. Akibatnya sang bayi tidak jadi diubah menjadi dewa.

maka dari itu banyak hal yang kita belum ketahui tentang dunia yang sangat luas ini begitu banyak dewa dewi yang masih memperhatikan kita jika ketika dunia kiamat mereka masih akan berperang menentukan kekuasan adanya bencana alam dan yang lainnya terjadi di mitoskan karena adanya mereka yang sedang bertarung atau adanya mereka yang marah kepada tindakan manusia

fenomena seperti yang dialami ochi adalah fenomena terjadinya diturunkan kekuatan yang berada di dalam garis keturunan dewa dewi yang masih belum di ketahui intinya kita semua harus menyelesaikan bersekolah disini dan mengungkap semua misteri yang sudah terjadi.

Bersambung~~