webnovel

The Sickly Prince and His Knife-Wielding Wife

作者: eudine
Fantasy Romance
連載中 · 2.2K ビュー
  • 1 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • N/A
    応援

What is The Sickly Prince and His Knife-Wielding Wife

WebNovel で公開されている、eudine の作者が書いた The Sickly Prince and His Knife-Wielding Wife の小説を読んでください。He devoted his lifetime to her, and she loved him for an eternity.—“Your Highness, marry me! You can live as a house-husband, I’ll provide you with wealth, food, and whatever you need. Just write your...

概要

He devoted his lifetime to her, and she loved him for an eternity. — “Your Highness, marry me! You can live as a house-husband, I’ll provide you with wealth, food, and whatever you need. Just write your name on this contract!“ After a moment, she quickly added, “And! Swear on your lower bits that you’ll take the medication I prescribe you!” Ophelia Lenore had been the first and last wife of the Fourth Prince, a skilled surgeon in the 28th century, and now she was the Fourth Prince’s wife once more. Ever since childhood, Ophelia only dreamt of one thing, and one thing only—a boy who gradually turned into a man as she grew up. In all her dreams, she dreamt of a lofty man donned in ancient garments. He gazed at her with unspeakable love, and his gentle touches were fleeting like the wind. The night of her 24th birthday, Ophelia dreamt of him once more. Unlike all previous times, he laid in his bed, his body terrifyingly cold. “Helia, would you remarry after my death?” He whispered, his hands running over her face, tracing her features. His eyes were nearly translucent, and he had already lost all sight. “Nevermind, you don’t have to answer—I’m afraid that I might get jealous.” “I wouldn’t!” Ophelia defiantly replied, her voice cracking. Though she didn’t know him, a wave of inexplicable sadness rushed over her. Her eyes moistened with tears, and her nostrils suddenly became stuffy. “I’d- I’d become a nun!” “…A nun?” He hoarsely laughed, brushing her tears away with his hand, “Don’t cry for me, I might die from sadness instead if you do.” Ophelia weakly smiled at him and opted for silence as she’d burst into tears if she spoke another word. She then leaned into the man’s embrace; it was unknown when, but after closing her eyes, she shortly fell asleep. Upon reopening her eyes, Ophelia realized that she was donned in a white wedding gown, and before her stood a handsome man donned in a black suit. He lovingly smiled at her and asked, “What’s the matter, Helia?”

タグ
10 タグ
あなたも好きかも

The Last Wish of The War God

Tidak ada yang berubah, dunia, perspektif manusia, emosi baik dan buruk, konflik dan segala hal tetap berjalan sesuai porosnya. Sebenarnya, sungguh sebuah kekonyolan bagi seorang panglima perang terkuat dibenua Erdyisium, sang Alter Kematian, Khalion Devothan Dewa kematian, dewa perang, iblis haus darah dan penggila pembantaian, semua julukan yang digunakan untuk menggambarkan manusia paling ditakuti diseluruh benua. Yang telah memimpin lebih dari 140 peperangan semasa hidupnya yang sangat panjang. Kekonyolan bahwa dia menghadapi akhir hayatnya, mati akibat kutukan yang ia terima saat perang terakhir di ujung perbatasan Utara. Daratan yang disebut sebagai lembah keputusasaan, The Death of Northen Valley. Mati akibat dari kebodohan dan kenaifannya. "Tidak ku sangka.. " Seluruh sendinya telah mati rasa, tubuhnya membusuk diatas tumpukan salju abadi, Khalion menatap ujung pedang yang penuh darah, tertancap tepat diatas jantungnya. Berkah raja roh yang membuatnya abadi kini terlihat seperti dongeng melihat ia takluk oleh sebilah pedang tanpa tuan didataran dingin salju abadi Utara. Berkat itu bahkan tak bisa menahan kutukan yang menyebar. "Seandainya saja.. aku tahu lebih awal, bahwa dunia ini.. tidak pernah menjunjung kekuatan untuk sebuah pengakuan." Khalion, terbaring lemah tak berdaya, dengan tubuh yang hampir sepenuhnya membusuk dan menghitam. Tepat diatas lingkaran sihir kutukan, yang dulu ia buat bersama dengan Kaisar saat ini, Algreir Vhitton Rox Erdyisium. Lingkaran ini digunakan untuk menaklukkan penguasa mutlak dari Utara yang tak tunduk pada Kekaisaran. Namun, ternyata ia justru menjadi korban utama seperti subjek yang sudah tak layak guna sehingga pantas dimusnahkan. Jika mengingat misi terakhir yang ia terima dari Algreir, seharusnya ia tahu, semenjak pria bajingan itu mewaspadai dan menaruh mata-mata padanya, itu berarti Sang Kaisar merasa terancam dan hendak memusnahkan keberadaannya. Cakar paling tajam dikekaisaran, sungguh konyol, kau harus mati ditangan orang yang dulu kau harapkan pengakuannya. "Hahahaha... seharusnya aku dengarkan apa kata Mikhael, bahwa kaisar itu tamak, rakus, dan serakah. Mungkin, bajingan Mikhael itu kini telah berhasil menembus istana dan melakukan pemberontakannya." Kepingan salju yang mulai turun, pembusukan yang menyebar cepat diseluruh tubunya, indra dan syarafnya yang mati satu-persatu. Akhir hidup sang legenda, Sang dewa perang akhirnya menutup matanya, dibawah kepingan-kepingan salju kecil yang berjatuhan. Penyesalan, rasa terkhianati, rasa bersalah, ketidak mampuan, amarah yang bergemuruh serta kesedihan yang memuncak, seluruh emosi negatif yang terus menerus muncul membuat mata Khalion menjadi berat untuk sekedar menutup. "Aku.. seperti belum bisa meninggalkan emosi ku.." Batinnya yang masih bergejolak walaupun ia tahu, bahwa kesadaran terakhir yang ia miliki saat ini, sedang berjalan berdampingan dengan kematian yang sedang ia alami. "Harapan.. aku tidak pantas, tapi.. ku ingin hidup untuk tujuan ku.. apakah.. aku bi.. sa... "

UnknownSense · ファンタジー
レビュー数が足りません
1 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー

応援

empty img

もうすぐ入荷

この本の詳細

General Audiencesmature rating
報告