webnovel

THE ROLE OF NIGER

Seorang gadis bangsawan cantik dengan berat hati harus menerima pernikahan dengan seorang bangsawan muda ternama di kota. Niger harus menerima kenyataan atas tertutupnya hati sang suami yang mencintai adik ipar Niger. Albus Heber mencintai perempuan lain,tapi menikah dengan Niger karna keinginan orang tuanya dan pihak kerajaan yang terikat darah dengannya. akankah Niger yang berperan sebagai orang baru dalam kehidupan Albus dapat membuat satu kedudukan dalam hati Albus untuk dirinya?

Nanhi · ファンタジー
レビュー数が足りません
6 Chs

Bab V : Terluka

Pernikahan yang tidak didasari cinta kadang dapat berjalan dengan lancar atau malah sebaliknya. Namun, tidak ada yang tau takdir akan bagaimana mengarahkan hidup seseorang. Niger Aureus menikahi Albus Heber karena keinginan dari keluarga mereka.

Namun, kehadiran cinta yang akan menentukan kisah mereka kedepannya. Garnet yang telah hidup bersama Albus sedari mereka kecil, membuat rasa kasih sayang yang begitu besar diantara mereka berdua. Tidak ada yang tau sekuat apa ikatan cinta mereka, akankah Niger yang merupakan orang baru dalam kehidupan Albus sekaligus istri dari Albus Heber mampu menciptakan celah dalam hati Albus untuk dirinya.

Pernikahan Niger dan Albus telah berjalan satu minggu. Namun, Albus sama sekali tidak pernah tidur dikamarnya bersama Niger. Karena berdalih pekerjaan yang banyak, Niger tidak terlalu mempermasalahkannya. Saat waktunya tiba Albus pasti akan bersamanya, begitu pikir Niger. "Nyonya, Tuan Albus tidak tidur disini juga malam ini?" tanya Aya pelayan pribadi yang dibawa Niger dari kediamannya.

Niger hanya diam menatap pantulan wajahnya dicermin. "Apa Nyonya tidak ingin melihat Tuan?" tanya Aya kembali pada Niger. Tak ingin membahas tentang Albus, Niger berdiri dari tempatnya menuju ranjang dan segera merebahkan tubuhnya di atas ranjang. "Selamat malam Nyonya" ucap Aya dan langsung keluar dari kamar Niger.

Niger tak dapat menutup matanya sama sekali, dia mengingat apa yang dikatakan Aya barusan padanya. Sejak beberapa hari yang lalu setelah pertemuannya di taman malam itu, Niger sama sekali tidak bertemu lagi dengan Albus.

Rasa penasaran dan khawatir terus terngiang dipikiran Niger. "Sudahlah" putus Niger seraya menutup matanya. Namun, nihil rasanya Niger ingin segera menemui suaminya. Akhirnya Niger memutuskan untuk menemui Albus keruang kerjanya. Secangkir kopi panas ia seduh dengan harapan Albus meminumnya. Dengan langkah yang pelan Niger berjalan nenyusuri lorong rumah yang remang dengan cahaya lampu dinding yang redup.

Ia melihat pintu ruang kerja Albus sedikit terbuka, dengan langkah pelan Niger mendekati ruang kerja Albus. Dari celah pintu yang sedikit terbuka, Niger melihat Albus bersama dengan Garnet. Wanita itu memeluk suaminya dari belakang wajah mereka hampir tak ada celah. "Heber, istirahat dulu sebentar" ucap Garnet dengan suara yang memelas. Rasanya cangkir kopi yang dibawa oleh Niger hampir terlepas dari tangannya. Ingin rasanya Niger masuk dan menampar wanita itu tapi, itu tidak mungkin dilakukannya.

Dengan sekuat tenaga Niger menahan amarahnya, saat dia ingin melangkahkan kakinya pergi dari sana seketika langkahnya terhenti menangkap pembicaraan Albus dan Garnet. "Heber, kau tidak kasihan pada istrimu?" tanya Garnet. "Saat bersamaku jangan bicara tentangnya" ucap Albus yang membuat air mata Niger seketika mengalir. "Jangan seperti itu Heber, bagaimanapun juga dia tetap Istrimu" jelas Garnet yang membuat Albus menghentikan aktifitasnya. "Garnet, apa kau suka melihatku bersama dengannya?" tanya Albus. "Menurutmu jika kau melihat wanita yang kau cintai bersama dengan pria lain kau suka?" sahut Gernet dengan wajah kecewa. "Aku tidak akan melepaskanmu Garnet untuk siapapun itu" putus Albus dan memeluk Garnet dengan erat.

Seakan bagai ditelan bumi, tidak ada rasa sesakit ini yang pernah dirasakan oleh Niger. Rasa cinta yang sedikit demi sedikit ia simpan untuk Albus kini tidak ada artinya lagi. Penolakan keras yang dikatakan Albus untuk dirinya sudah cukup membuat Niger mengetahui kedudukannya di dalam hati Albus.

Bagi Albus Heber, Niger hanyalah wanita yang telah dinikahinya disebabkan perintah kerajaan. Niger pernah menganggap dirinya wanita yang beruntung bisa menikah dengan bangsawan terkenal seperti Albus Heber. Namun, mimpi dan kenyataan tak akan pernah sama.

Bersambung...