Dan setelah sosok wanita tadi menoleh ke arah dimana Kenzo memperhatikannya tadi, benar saja. Dia adalah Alona, yang kini saling menatap, berpandangan muka dengan Kenzo.
Sepertinya takdir selalu berusaha mempertemukan mereka dengan maksud lain yang belum juga mereka sadari maksud di balik pertemuan yang selalu mereka jalani.
Delapan tahun lamanya mereka pernah menjadi satu hati, bersama saling mengasihi. Terlalu banyak kenangan kisah kasih dan keindahan serta segala ucapan janji yang pernah terucap oleh kata.
Namun, kini sudah tinggal kenangan. Kenzo hanya bisa menatap wajah Alona dengan rasa sakit dan sesak di dada. Bagai mimpi buruk, yang begitu menyulitkannya segera terbangun dari tidurnya.
"Alona... Kau juga disini," lirih Kenzo berbicara.
Sementara itu, Alona pun sama. Mendadak dia ingin menangis dan andaikan waktu bisa berputar kembali, Alona ingin beranjak pergi dan memeluk Kenzo seerat mungkin.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください