Rose tampak keheranan melihat ekspresi Rune yang tampak seperti orang sedang sembelit. Ia melambaikan tangannya di depan wajah pemuda itu.
"Kau... tidak apa-apa?"
Rune buru-buru menggeleng. "Ahaha.. tidak kok. Aku punya uang untuk mentraktirmu, jangan kuatir."
Rose menatap Rune agak lama, seolah berusaha memastikan bahwa pemuda itu tidak berbohong. Ia kemudian mengangguk puas setelah yakin bahwa Rune memang berkata jujur.
"Baiklah, kalau begitu. Aku tidak akan segan-segan." Rose tersenyum dan menyerahkan menu kepada pelayan. "Pesanan kami itu saja."
"Terima kasih, Nona."
Sang pelayan menerima kedua menu dari Rose dan Rune lalu segera masuk ke dalam untuk menyerahkan pesanan mereka kepada chef. Setelah hanya tinggal mereka berdua, Rose dan Rune kembali saling bertatapan.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください