"Tuan... TUAAAN.... " Jan melambai-lambaikan tangannya di depan wajah London yang sedang melamun. Pemuda itu tersentak dan melotot ke arah Jan yang menyandang jabatan sebagai direktur muda di Schneider Group, padahal dalam kenyataannya hanyalah bekerja sebagai asistennya dalam kehidupan personal maupun profesionalnya.
"Kenapa memanggilku seperti itu?" tanya London sambil mengerutkan keningnya. "Aku tidak tuli, ya."
Jan mendeham dan mengerling ke sebelah kiri. Barulah London menyadari Fritz Himmel, Direktur Keuangan, sedari tadi menatapnya dengan penuh perhatian dan berusaha meminta pendapatnya.
Astaga, mereka sedang meeting direksi dan pikirannya tadi melayang entah ke mana.
"Jadi bagaimana pendapat Tuan?" tanya Fritz sekali lagi. "Saya bisa mengulanginya kalau Anda perlukan. Saya lihat tadi Anda sedikit melamun. Kalau Anda sakit, saya juga tidak keberatan menunda laporan saya dan menjadwalkan ulang semuanya."
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください