webnovel

Terpesona Oleh Eza.

Perasaan cinta semakin besar setelah melakukannya, melepas rindu dan rasa. Kedua Insan ini selesai membersihkan diri. Raut wajah Rina sangat merona, dia tengah menyisir rambut panjangnya yang masih basah. Melihat sang suami, Rina segera bangun dan mengeringkan rambutnya.

Eza meraih tangan kiri Rina dan terus mencium. "Bentar lagi Mas Hafiz datang, akan mengecet kamar yang sana."

"Sekalian minta tolong potong rambutku," ujar Eza.

"Iya nanti aku minta tolong. Kadang juga, merasa bagaimana ... gitu, untung saja Mas Hafiz sabar, bayangkan saja suami istri bersama tapi sering saling diam. Dia harus selalu mengingatkan Mbak Runia kalau dia suaminya. Entahlah Semoga Allah memberi jalan yang terbaik untuk Mas Hafiz."

"Pasti Allah selalu memberi jalan. Seperti jalan untuk kita," ujar Eza yang menaikan wajahnya. Rina kembali mengecup cepat bibir suaminya.

"Lagi!"

"Ha? Kurang?"

"Hehehe, tidak. Terima kasih." Eza masih memandangi istrinya.

Muahc!

ロックされた章

webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください