“Huuuaaaa ... setres gue!” Aku mengacak rambutku frustasi, sambil membanting pantat teposku ke atas kursi kantin, tepat di sebelah si Nurhayati yang sedang menikmati nasi uduk pagi itu. Sampai-sampai dia tersedak sambel kacang di makanannya.
“Bangke! Lo ngapa dah! Dateng-dateng ayan. Lupa minum obat lo?” maki Nurhayati, sambil terbatuk-batuk kemudian meraih air dengan sembarangan untuk segera diminum.
“Njir, aer apaan nih?” teriaknya kemudian. Saat menyadari kalau air yang dia minum itu bukan air mineralnya. Melainkan cuka di bekas botol air mineral.
Si Nurbaeti langsung ngakak melihat hal itu. Sampai memukul-mukul meja hingga menumpahkan siomaynya sendiri ke pangkuan atas kerudung putihnya. Tak ayal, dia pun langsung ikut memaki setelahnya.
Akhirnya, sarapan si duo Nur itupun malah berubah jadi ajang makian dan membuat kepalaku semakin sakit karenanya.
webnovel.com で好きな作者や翻訳者を応援してください