webnovel

Ta'aruf Cinta

ティーン
完結 · 20.9K ビュー
  • 4 章
    コンテンツ
  • 5.0
    10 レビュー結果
  • N/A
    応援
概要

Asmi Faraida adalah gadis asal Tuban, Jawa Timur, Indonesia. Dia tinggal di desa. Sejak kecil dia hanya mengenal dunia yang juga kecil. Dia mengaji di sebuah TPQ, dan jatuh cinta pertama kali dengan Gus-nya sendiri. Namanya Gus Furqan. Seseorang yang tampan, arif, bijaksana, berilmu, dan sangat luar biasa. Asmi ingin meraih cintanya kepada sosok itu. Namun dirinya tak mampu. Sebab, ketika Asmi baru berusaha mengejar kesuksesannya, Gus Furqan sudah terbang ke Al-Azhar, Kairo, Mesir untuk menuntut pendidikan yang lebih tinggi. Asmi Faraida yang tertinggal sendiri selama bertahun-tahun. Dia menyimpan rasa sakit dalam dada karena belum sempat mengutarakan perasaannya, tapi sudah berada dalam penantian tak berujung. Saat Asmi sudah lulus SMA, dia pun memutuskan hal besar. Dia melanjutkan studi di ITB, Bandung. Dengan fakultas FMIPA di jurusan Pendidikan Kimia. Ketika berangkat ke Bandung dia disambut teman online-nya yang berniat menemani. Namanya Haruka dan Ruka. Perempuan dan laki-laki. Mereka adalah dua orang berkebangsaan Jepang yang juga kuliah di Bandung dan berniat menemani perjalannya melupakan beban hati. Asmi yang diam-diam pintar menulis novel pun memulai perjalanannya yang sesungguhnya. "Oh, iya... selain kita berdua, ada juga yang ingin kukenalkan padamu," kata Haruka. "Namanya Kak Kuze." "Kak Kuze?" "Iya, Asmi. Dia adalah seorang cosplayer. Tahu kan cosplayer? Model tapi untuk dandan mirip anime di film-film. Seperti mirip Naruto dan Sasuke..." kata Haruka menjelaskan. "Dia juga kuliah di ITB sepertimu. Jadi, kalian harus kenal agar saling membantu juga selama di kampus." "Oke...." Pada hari itu, Asmi pun berkenalan dengan Kuze Hazuki. Seorang lelaki berdarah Jepang-Jerman. Seseorang yang beda kebangsaan dengan dirinya. Beda budaya dengan dirinya. Beda agama juga dengan dirinya. Tapi kenapa bertemu dengannya adalah bermakna bahagia? Sebenernya apa yang telah terjadi? Apa dirinya benar-benar jatuh cinta? Semua hanya di Ta'aruf Cinta.

タグ
5 タグ
Chapter 11 PERGI 1

Halo, Pembaca. Pada novel ini, akan ada 75 bab gratis sebelum dikunci ಡ ͜ ʖ ಡ

Ini juga satu-satunya novel bertema islami yang aku tulis. Selamat membaca~

.

.

.

7 tahun lalu

Asmi Faraida berusia dua belas tahun. Masih kecil. Masih berada dalam masa-masa menuntut ilmu. Ditengah gerimis malam itu, dia melangkah sembari menuntun sepeda mini sendiran. Terus menuju jalan TPQ Al-Fatah, Jatisari.

Di dekapannya ada mukena dan beberapa kitab dasar agama. Sayup-sayup, suara adzan masih terdengar melelui pengeras suara masjid terdekat.

''Hari ini ada hafalan, ya?'' guman Asmi seorang diri, sampai-sampai tak tahu bahwa sahabat Rina, telah menunggu dengan senyuman manis.

"Asmi?" panggil Rina.

"Eh?" kaget Asmi.

" Lagi-lagi kau berjalan melewatiku." keluh Rina.

"Ah, maaf, maaf. Aku..."

"...sedang mikirin hal lain, kan?" sela Rina. Dia sedang menyusul Asmi. Beriringan, keduanya menuju mushala dan menggelar sajadah dibelakang mihrab.

"Iya, Rin." Guman Asmi. Tampak merasa bersalah.

Melihatnya, Rina pun tersenyum. "Sudalah, As. Jangan dipikirkan," katanya. "Bagaimana kalau kita ambil wudhu sekarang?"

Asmi mengangguk, "Umn."

Mereka pun menuju kulah. Lalu wudhu bergantian. Bukannya apa, dengan adanya santri putra mereka harus berjaga satu sama lain. Semua demi mencegah wudhu bersama-sama, tanpa muhrim.

Selingak-celinguk, Rina melihat sekitar. Tepat ke kulah milik Bu Nyai tampak baru selesai wudhu.

"As, Cepat! Bu Nyai sudah selesai wudhu tuh!" jerit Rina. Begitu Bu Nyainya sudah masuk ke ndalem. Pertanda salat maghrib akan segera dilaksanakan.

"Iya! Aku sudah selesai kok. Sebentar lagi!" seru Asmi dari dalam.

Asmi pun segera keluar. Saat itu, barulah santri kalong lain berdatangan. Ada yang bersepeda, ada juga yang tidak. Mereka berlarian melintasi pagar temboksetinggi lutut yang dibangun mengitari halaman ndalem. Sangking ributnya, Asmi sampai memperinganti mereka agar tidak terlalu gugup. Sebab lebih baik tidak mengganggu tetangga. Meski menjadi makmum masbuq.

"Ayo,As! Kita balapan ke langgar!" ajak Rina tiba-tiba. "Siapa yang jadi makmum masbuq, harus jadi juru tulis nanti!"

Asmi tersentak kaget, "Eeeeh, kau curang!" jeritnya. Lalu segera berlari menyusul sahabat usilnya itu

Nyai sudah bertitah halus.

"Rin, qomat, Nduk,"

Rina pun mengangguk, "Nggih, Buk."

Detik berikutnya, shalat maghrib pun berlangsung, meski selalu diliputi kegaduhan pada awalnya. Sebab asal santri tidak hanya dari kalangan sekitar, namun juga dari jauh. Awalnya hal itu membuat keluarga ndalem kurang berkenan. Namun, setelah memahami situasi yang ada, mereka akhirnya menoleransi, asal selama menyusul salat tidak terlalu tergesa-gesa. Dan memang itulah gunanya mengaji.

"Ada yang ndak ikutan jamaah hari ini, Nduk?" tanya Bu Nyai. Tepat setelah jamaah selesai.

Salah satu santri senior menjawab,"Ada, Buk. Nina hari ini tidak ikut jamaah karena uzur, sementara Ani pun tidak ikut karena demam."

"Oh, begitu."

"Nggih, Buk."

"Ya sudah. Bagi yang sudah hadir segera bersiap-siap di kelas ya. Sebentar lagi guru kalaian datang."

"Nggih,Buk."

Setelah Bu Nyai nendiko, semua santri bergegas masuk kelas dan duduk rapi di bangku masing-masing. Tepat sebelum sang guru datang.

Abah Kyai dan Bu Nyai memang begitu kritis dalam mendidik mereka. Tetangga sekitar pun banyak yang mengakui. Maka tak heran bila putra mereka sendiri menjadi orang yang berhasil.

Ya, putra yang di sebut-sebut adalah putra sulung mereka. Meski saat ini masih mondok di sarang, Rembang.

Mereka memanggilnya Gus Furqan. Saat itu, dia memang baru 17 tahun, namun namanya sudah terkenal dengan berbgai macam prestasi. Mulai jadi sifat arifnya, tingkah sopanya, rupa tampanya, belum lagi pencapaiannya di pesantren. Setiap kali pulang kampung, sosok Gus Furqan ini langsung menjadi pusat perhatian, terutama bagi kalangan santri putri.

Tak terkecuali Asmi, yang pada saat masi kecil, tepatnya saat ia berusia dua belas tahun. Mungkin itu bukan perasaan jatuh cinta seperti yang dirasakan senior-seniornya. Akan tetepi, Asmi juga tak mengerti,apakah itu hanya perasaaan kagum saja. Jika hanya sebatas itu, mengapa dia banyak merasakan firasat tentang sosoknya.

Mulai kondisinya kurang baik,lalu ketika ia hampir kecelakaan, atau seandainya besok akan pulang lagi.

"Baik. Selesai mencatat materi, kalian semua harus berdiri satu per satu mulai dari urutan yang terbelakng. Bacakan maknanya. Dibagi satu santri du baris," titah Bu Hanik.

"Baik, Bu," sahut satu kelas.

Seharusnya saat itu Asmi berdiri, sebab dialah yang duduk di paling belakang. Namun, saat itu dia justru terpaku di tempat, takmampu bergerak sedikit pun, dengan nafas sesak. Ia dapat merasakan hawa dinggin mulai merambat dari lantai menuju kakainya. Tanda sosok itu datang. Dengan langkah-langkah yang identik, cepat, tegas, bunyi kelebat sarung kaku, namun tidak menimbulkan kegaduhan dari pintu di belakang kelas.

"Assalamualaikum.."

Asmi tersenyum diam-diam "Kamu benar-benar datang hari ini, Gus." Gumanya pelan tepat sebelum seluruh santri kelas berdiri. Serempak, mereka pun menjawab salam itu dengan antusias.

"Waalaikumsalam..."

.

.

.

Catatan:

1. Kulah: Kolam wudhu

2. Makmum masbuq: Makmum yang ketinggalan rakaat

3. Santri kalong: Santri yang tidak menetap. Hanya mengaji di TPQ lalu pulang

4. Dzibak: Syair Arab untuk memuji Nabi Muhammad

あなたも好きかも

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · ティーン
レビュー数が足りません
347 Chs

"Ku Tunggu Kau di Surga"

Nirmala, gadis berusia 20 tahun, dia pengidap penyakit leukimia. Dan divonis dokter umurnya tidak akan lama lagi. Dia adalah anak pengusaha kaya. Nirmala tinggal bersama ibu tirinya. Suatu hari Nirmala dijebak Lea sedang minum-minuman keras di sebuah bar, dan berfoto-foto mesra dengan seorang pria dalam satu ranjang. Hingga dia diusir dari rumahnya sendiri oleh Sony(papanya). Nirmala tidak bisa melanjutkan sekolahnya karena kejahatan Lea. Dengan bantuan Bi Ijah asisten rumah tangga Nirmala, Nirmala bisa tinggal bersama Bibinya di kampung. Suatu hari dia bekerja terlalu keras membantu sang Bibi di persawahan. Hingga dia lemas, mimisan dan akhirnya pingsan. Sang Bibi membawanya ke dokter, kata dokter itu hanya faktor kelelahan. Seminggu kemudian, itu sering terjadi. Hingga kejadian itu terjadi beberapa hari kemudian. Dari pemeriksaan dokter dirumah sakit, Nirmala pengidap penyakit Leukimia akut. Disebuah pasar Nirmala bertemu dengan Kevin. Dari sanalah awal mereka kenal. Yang tiap harinya mereka selalu bertengkar, namun lama-lama kebencian itu berubah jadi cinta. Karena biaya pengobatan Nirmala yang mahal, dia memutuskan untuk bekerja sebagai penyanyi disebuah King Club terbesar di Asia Tenggara. Dengan memakai topeng Nirmala menutupi identitasnya. Nirmala bertemu dengan pemilik Club, Jack Wilson. Dia juga Pemilik perusahaan besar di beberapa kota. Jack jatuh cinta pada wanita yang berinisial Issabella itu? bagaimana kelanjutan kisahnya?

Iin_Romita · ティーン
5.0
400 Chs

レビュー結果

  • 総合レビュー
  • テキストの品質
  • リリース頻度安定性
  • ストーリー展開
  • キャラクターデザイン
  • 世界観設定
レビュー
いいね
最新

応援