webnovel

SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard

Rachel Gabriella Winata , cucu perempuan satu satunya yang dimiliki Bram Winata dan Retno Winata. Gadis remaja SMA yang dikawal oleh 3 orang anak laki laki seusianya yang memang merupakan saudaranya sendiri. Mereka adalah cucu cucu keturunan SULTAN. Rachel dijodohkan oleh Retno , atau oma Rere alias neneknya sendiri kepada seorang anak dari orang paling terkaya nomor dua setelah keluarganya . Akankah Rachel menuruti permintaan sang Nenek ? Atau Rachel akan menolaknya ? Simak terus kisahnya hanya di SULTAN FAMILY . Selamat membaca ! Semoga kalian suka :)

FheeKamikaze_ · 若者
レビュー数が足りません
111 Chs

BUKU SEJARAH...

Seketika , mata Rafi tertuju pada selembar kertas yang tergeletak dibawah kursi milik Rafa . Lalu ia mengambilnya dan membuka lipatan kertas tersebut . Ketika dibuka , ternyata kertas tersebut penuh dengan coretan tinta berwarna merah .

Sangat terkejut , saat Rafi membaca isi dari coretan tinta merah tersebut .

"WHAT ?????" pekik Rafi membelalakkan matanya dengan mulut terbuka lebar.

"Apaan sih ?" tanya Rachel heran . "Kertas apa yang elo pegang ?"

Rafi tak menjawab pertanyaan dari Rachel , ia malah fokus mengingat ingat suatu hal .

"Apa yang nulis cerita ini adalah cewek itu ? Cewek yang pernah gue tolong ." gumam Rafi pelan .

"Woi !" teriak Rachel namun masih terabaikan . "Elo dengar gak sih bang ?" tanyanya kesal . Lebih kesalnya lagi , Rafi malah bertanya kepada Rio . Sontak Rachel langsung mengerucutkan bibirnya seperti bebek yang monyongnya lima senti maju kedepan .

"Yo !" panggilnya dan Rio pun langsung menengok . "Elo ingat gak ?" tanya Rafi semangat .

"Enggak !" jawab Rio datar yang fokus menatap layar ponselnya .

"Belum selesai anjim !" ketus Rafi yang langsung dibalas senyum sinis oleh Rio . "Lo ingat kan , kalo dulu gue pernah nolongin cewek yang hampir tenggelam waktu didanau pas kita lagi jalan ke taman saat SMP ?" lanjut Rafi .

Rio yang sedang asyik ngegame seketika berhenti menatap layar ponselnya . "Cewek nerd itu ?" tanya Rio singkat dan langsung kembali fokus terhadap gamenya . "Why ?" sambungnya .

"Apa mungkin , kalo dia yang telah nyulik bang Rafa ?" celetuk Rafi .

"APA !?" ucap Rio dan Rachel bersamaan .

"Tunggu , tunggu , tunggu !" kata Rachel . "Maksud lo siapa sih ? Cewek siapa ?" tanya Rachel berturut turut .

"Atas dasar apa , dia nyulik bang Rafa ?" potong Rio .

Lagi lagi , Rachel diabaikan . "Ih ! Punya abang pada gila ya ? Gue dari tadi nanya gak ada yang mau jawab . What the hell have their crazy rich brother !" rutuk Rachel yang kemudian ia memilih untuk keluar dari kelas meninggalkan Rafi dan Rio . " Dah lah , males ."

Rafi masih saja mengacuhkannya . Lalu memberikan selembar kertas yang ia temukan kepada Rio dan Rio pun lansung membaca isi coretan tersebut .

"Apa !? Berarti ?" ucapan Rio terhenti dan menatap mata Rafi . Kemudin tersenyum menyeringai . "Gue tahu , kita harus ngapain ." katanya seraya beranjak dari tempat duduknya dan mengajak Rafi pergi . Rafi yang tak mengerti apa yang dimaksud Rio hanya mengerutkan keningnya sambil berdiam diri mematung . "Buruan bangke !" teriak Rio .

Mereka pun akhirnya bergegas pergi menuju parkiran mobil . Sesampainya dihalaman parkiran sekolah , Rafi merasa ada yang kurang . Ia sadar akan Rachel yang tiba tiba sudah tidak bersamanya lagi .

"Yo ! Si baby bear kemana ? Gue kelupaan anjim ." ujarnya seraya melihat kesekeliling sekolah mencari batang hidungnya Rachel .

"Ah elo , pake acara nyuekin dia sgala lagi . Kabur kan jadinya ." umpat Rio . "Telpon aja telpon ." usulnya .

"Ya udah tunggu , gue telpon dulu ." ujar Rafi sambil masuk kedalam mobil dan duduk dikursi kemudi . Rio pun melakukan hal yang sama . Tetapi ia duduk dikursi penumpang .

"WOAH !!!!" Suara Rachel mengagetkan Rafi dan Rio yang memang disengaja .

"HUAAHH !" teriak Rafi lebay karena merasa terkejut oleh Rachel yang tiba tiba saja sudah berada didalam mobil . Berbeda dengan Rio yang keep calm , walaupun ia sempat terkejut . Tetapi ia nampak biasa saja bagaikan es batu yang datar dan dingin .

"Astaga naga !" ketus Rafi . "Kaget gue anjim ! Sejak kapan lo ada dimobil ?" tanyanya sambil mengusap dada menetralkan kembali detak jantung yang sempat terguncang hebat oleh teriakan maut Rachel sehingga meninmbulkan kekagetan yang luar biasa .

"Lo juga ngapa bisa masuk mobil ?" timpah Rio .

"Kalian pikir , gue ini setan ? Bisa nembus pintu mobil ." cibir Rachel .

"Hehee... Gue lupa ngunci mobil ." kata Rafi menyeringai .

"Ck ! Yaudah jalan ." titah Rio .

"Mau pada kemana ?" tanya Rachel .

"Tahu tuh si Rio ." jawab Rafi sambil melajukan mobil lalu pergi meninggalkan pekarangan sekolah .

Mobil sport berwarna putih itu melesat dengan sangat cepat . Rio pun mengarahkan Rafi untuk pergi ke suatu tempat yang diingankan Rio .

*****

**SMP Bunga Bangsa**

Tak lama kemudian , mereka telah sampai di halaman salah satu sekolah SMP elit di Jakarta . Yaitu , SMP Bunga Bangsa . Tempat dimana keempat cucu Winata bersekolah dulu , yang sekarang menjadi tempat sekolahnya si bontot alias Reynal .

Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB . Entah apa yang akan dilakukan Rio disekolah itu , Rafi hanya menurutinya . Setelah menitipkan mobil kepada satpam didepan pos , Rafi segera mengikuti Rio dan Rachel menuju ruang perpustakaan yang berada di lantai 2 .

Setibanya diruangan tersebut , Rachel hanya duduk manis dikursi yang memang disediakan untuk pengunjung atau pembaca diperpustakaan itu seraya menengok ke arah jendela melihat kesekeliling sekolah .

"Suasananya masih kayak dulu." gumam Rachel mengingat masa masa SMP nya dulu disekolah itu . Sedangkan Rio , mengitari setiap rak buku mencari sesuatu .

"Chel !" panggilnya . "Bantuin napa ? Daripada senyam senyum kagak jelas gitu ." Rio pun menggerutu seraya mengacak acak buku .

"Heh bangke !" kata Rachel dengan nada tinggi . "Elo ngajak kesini , tujuannya aja gue kagak tahu . Lah sekarang gue disuruh bantuin elo ? Lo nyuruh gue buat ngacak ngacak ni buku semua ?" ujarnya sewot .

"Ya kagak gitu bego !" timpal Rio yang masih nyari nyari buku yang dimaksud .

"Terus apa ?" tanya Rachel penasaran .

"Nyari apaan sih ?" timpah Rafi yang baru saja masuk perpustakaan .

"Nih !" sahut Rio sambil menunjukkan buku yang dimaksud . "Gue nyari buku ini ." lanjutnya .

Rachel pun mengernyitkan alisnya . "Buku sejarah ?" gumamnya . Lalu Rio pun langsung duduk dan membuka buku tersebut .

Jadi guys , buku sejarah yang dimaksud mereka itu adalah semacam buku kenangan yang berisikan foto foto dan nama semua murid per angkatannya .

"Bang ! Elo masih ingat kan , sama muka cewek yang elo tolong itu ?" tanya Rio .

"Emmm... Gak tahu juga sih ." jawab Rafi mikir. "Soalnya udah lama banget , lagian gue ketemu dia cuma dua atau tiga kali lah ." terangnya . "Emang kenapa sih ?"

"Kalau gitu mah , gue susah nyarinya dong ." tukas Rio .

"Tapi yang gue inget itu , dia pakai kacamata bulat ." lanjutnya sambil berpikir mengingat kembali sosok wajah perempuan yang dimaksud Rafi . "Rambutnya agak ikal sebahu . Terus ada tahi lalat dibagian hidungnya ." jelas Rafi .

"Inisial nama yang ada disurat itu AP kan ?" tanya Rio memastikan dan langsung dibalas anggukan oleh Rachel . "Mungkin gak , kalau inisial AP itu adalah Alisa Putri ?" tanyanya lagi .

"Maybe..." jawab Rachel lagi dengan santai .

"Bang , coba lo tengok foto ini deh ." suruh Rio . Rafi pun mendekat dan mengambil buku yang dipegang oleh Rio .

Kaget bukan kepalang , Rafi merasa foto yang ada dibuku itu sama persis dengan perempuan yang ia tolong sewaktu SMP .

"Benar ! Dia orang yang udah gue tolong ." tegas Rafi .

"Wait , wait , wait !" potong Rachel . "Dia kan ?" Rachel pun mengingat ingat fakta tentang foto perempuan itu . "Bukannya dia udah meninggal ?" ujar Rachel .

"Maksud lo ?" tanya Rio tak mengerti .

"Iya , cewek itu dinyatakan bunuh diri oleh pihak kepolisian . Mereka menemukan jasadnya mengapung didanau taman dekat rumah kita ." jelas Rachel sedetail mungkin . "Setelah dievakuasi , tubuh perempuan itu sama sekali tidak ada bekas luka atau apalah yang menyebabkan kematiannya . Dia juga tidak memakan atau meminum sesuatu yang beracun , sehingga pihak polisi menyimpulkan bahwa kematian cewek itu murni bunuh diri ." lanjutnya .

Selesai menjelaskan , Rafi malah bertepuk tangan sambil memberi pujian terhadap Rachel .

"Ck , ck , ck ! Hebat lo , udah kayak intel aja ." puji Rafa .

"Kok , elo bisa tahu ?" Tanya Rio heran . "Tahu dari mana ?"

"Waktu itu kan heboh banget beritanya . Lagian kejadiannya pas kita kelas dua akhir." ujar Rachel . "Coba lo cek dibuku itu bagian akhir." titah Rachel . "Disitu ada daftar nama nama murid sekolah ini yang udah meninggal ."

Rafi pun segera membuka halaman buku paling belakang . Dan ternyata , nama Alisa Putri itu memang terdaftar sebagai murid yang sudah meninggal .

"Sial !" rutuk Rio seraya menggebrak meja . "Kalau dia sudah meninggal , jadi siapa yang kirim kado sama surat itu ?" Rio pun bertanya tanya .

"Hantu kali !" celetuk Rachel sambil terkekeh .

"Hus ! Jangan ngasal deh ." cibir Rafi .

"Jadi gimana nih ? Selanjutnya apa yang harus kita lakukan ?" Rio bertanya pasrah .

"Udah deh , mending kita ke mesjid aja dulu ." kata Rachel . "Udah dzuhur nih . Kita tunaikan ibadah dulu , setelah itu baru kita lanjut berpikir ."

"Benar juga lo ." timpah Rafi . "Siapa tahu kita dapat petunjuk ."

Akhirnya mereka memutuskan pergi ke masjid terdekat untuk menunaikan ibadah shalat dzuhur karna sudah waktunya . Tak perlu habiskan waktu lama , merekapun telah selesai melaksanakan kewajibannya sebgai umat islam.

Lalu Rafi berniat untuk menyusul papahnya yang sedang melakukan pencarian Rafa beserta dengan anggota keluarga yang lainnya . Mereka pun bergegas pergi meninggalkan halaman masjid . Mobil pun kian melaju menuju arah utara .

Ditengah perjalanan , Rachel meminta Rafi untuk mampir sebentar disupermarket . Rafi pun mengiyakan kemauan Rachel . Tak lama , Rafi menemukan supermarket tetapi diseberang jalan . Dan Rafi pun harus putar arah , sesaat setelah itu tiba tiba.....

"AAAAAHHHHHHHH !!!!!!!"

☆☆☆☆☆

•••To be continue guys :) Stay terus yaa•••