Takdir
Saat Adi menyelesaikan proses dari pembangunan food courtnya, di tempat lain roda takdir mulai bergerak dengan tak terlihat, dimana di sebuah rumah bertingkat dua di dekat Kampus kerajaan
Nampak kesibukan dari kepindahan sebuah keluarga baru kedalam rumah tersebut, nampak banyak barang yang dibawa masuk dan disusun dengan hati-hati untuk memenuhi ruangan yang ada di dalam rumah bertingkat itu
Dengan bantuan dari beberapa pria yang bertugas sebagai jasa pengiriman, jelas usaha yang dilakukan oleh keluarga baru tersebut terbilang cepat
Dalam 1 jam lebih seluruh barang yang dimuat dalam truk besar, berakhir dengan cepat ditata rapih di dalam rumah bertingkat dua tersebut, melihat ke sekitar dari lingkungan rumah tersebut
Bisa dibilang bahwa lingkungan tempat keluarga baru tersebut pindah adalah lingkungan yang baik, dengan penghijauan dan juga jalan yang rapih serta bersih
Membuat orang akan Yaman hidup di areanya, bersama itu juga ada jarak yang cukup antar satu rumah dengan rumah yang lainnya, ini juga merupakan kelebihan dari tempat yang mereka pilih
Dengan area penyangga yang ada diantara rumah, membuat privasi dan juga ruang lingkup terasa lebih besar dan baik, meski begitu mereka juga tahu bahwa kepribadian dari masyarakat disini juga bagus
Tetangga akan saling menyapa dan tidak ada sesuatu yang berlebihan atau bahkan sesuatu yang membuat tidak Yaman, hal ini terjadi bukan tanpa sebab
Karena karakter dan juga orang-orang yang hidup di lingkungan tersebut, adalah mereka yang memang baik dan berpikiran terbuka serta penuh dengan empati dan juga rasa toleransi yang tinggi
Karena masih dalam area lingkup kawasan dari universitas kerajaan, sehingga yang mengisi rumah-rumah tersebut adalah mereka yang memiliki pekerjaan di universitas kerajaan atau mereka yang memiliki sangkut paut dengan universitas
Sehingga maklum adanya, jika suasana disana dikatakan baik dan harmonis, sebab mereka bisa disebut dalam satu komunitas dan jika ada perselisihan maka akan cepat di tanggapi, demi menstabilkan suasana kerja yang baik bagi universitas kerajaan
" Putri kamu bisa memilih kamar yang kamu suka" suara lembut seorang wanita dewasa berusia di awal 40'an berbicara dengan lembut
" Baiklah Bibi Meri, saya akan melihat mana yang paling cocok" berkata wanita muda bernama putri dengan perawakan yang cantik dan lembut
Setelah melihat kamar di lantai satu dan tidak menemukan yang cocok, lantas ia beralih ke lantai dua, dimana pilihan kamar terdapat lebih banyak
Tiba di lantai dua dan mengecek 4 kamar yang ada, pada akhirnya ia memutuskan memilih kamar di pojok kanan, dimana terdapat balkon belakang yang menghadap ke taman belakang rumah
Dimana pemandangan indah dari taman dan kebun belakang rumah serta komunitas, terlihat jelas membayangkan sunset di sore hari putri merasa senang
Setelah memutuskan kamar yang akan ia tempati, kemudian putri kembali ke lantai bawah untuk memberi tahu bibi Meri tentang kamar pilihannya, mencari bibi Meri dilantai bawah
Dan kemudian ia menemukan bahwa bibir meri sedang berbicara dengan seorang pria paruh baya yang nampak ramah dan murah senyum, " Paman Don, paman sudah kembali" sapa putri kepada pria yang berbicara dengan bibi Meri
" Baiklah, paman sudah kembali" membalas sambil tersenyum dan kemudian melanjutkan " nah bagaiman kesan Putri terhadap rumah ini, suka?" tanya paman Don
" Ya lumayan, putri rasa tidak apa-apa" jawab putri dengan singkat
" syukurlah kalo putri merasa tidak apa-apa" jawab kembali paman Don
" Nah kalo begitu kamu bisa ke kamar mandi untuk membersihkan diri, dan saya bersama putri akan menyiapkan makan sore" jawab bibi Meri kepada paman Don dan juga putri
" Ok" jawab singkat paman Don
" ahhhhh....apa aku juga harus masak bibi, aku belum pernah melakukannya" jawab putri dengan panik
" Nah untuk itu saya disini membantu kamu putri, ayo masa anak perempuan ga bisa masak" menarik putri ke arah dapur dan bersiap untuk memasak
Tak lama dari arah dapur terdengar seruan berulang dari putri yang akan menjerit dan juga mengeluh akan tindakannya belajar memasak, meski begitu jelas ia juga sadar pentingnya apa yang ia lakukan saat ini
Untuk menyesuaikan kehidupan baru yang ia jalani, maka proses penyesuaianyan seperti ini mau tak mau memang harus ia lakukan karena sadar atau tidak, ia tak bisa lagi bergantung pada yang lain
Karena selama ia berkuliah di universitas kerajaan kemandirian adalah kunci dari apa yang ia jalani, bersama hal tersebut tentu tugas dasar seperti memasak, mencuci, dan membersihkan yang tidak pernah ia lakukan
Akan muncul dalam agenda barunya selama beberapa tahun kedepan, disatu sisi ia penuh tantangan di sisi lain ia juga sadar bahwa belajar hal-hal dasar tersebut
Yang terlihat mudah pada kenyataannya tidak semudah yang ia lihat dan bayangkan, apalagi dalam hal memasak, ia merasa bahwa apa yang ia pelajari tidak lah mudah banyak takaran
Pengolahan bahan, pemilihan bahan, cara memotong, cara membumbui dan cara memasak terlalu banyak hal yang harus diperhatikan dan dipelajari
Meski begitu ia tak mengeluh karena ia juga sadar, wajar untuk sulit untuk melakukan sesuatu untuk pertama kalinya sehingga seiring berjalan waktu ia akan dengan sadar dan paham menguasai sesuatu yang ia kerjakan tersebut
Dalam usahanya yang tak kalah lelah, pada akhirnya sebuah masakan sayur kuah bening berhasil ia buat, meski aroma yang keluar tak begitu menggugah selera, tapi tetap layak dimakan
Senyum puas terlihat disudut mulutnya, akan tetapi rasa puasnya itu segera menjadi kesal, saat melihat makanan lezat dengan tampilan dan bau yang enak, terlihat di samping masakan supnya
Membandingkan antara yang satu dengan yang lain jelas, itu hanya membuat tertekan, namun demikian ia berbesar hati dan mencoba tetap tersenyum
" Nah apakah makanannya sudah matang?" tanya paman Don yang telah membersihkan diri dan berganti pakaian, kini ia tampak jauh lebih enak dipandang mata
" Sudah kamu bisa mulai, dan lihat putri kita berhasil memasak untuk pertama kalinya " balas bibi Meri dengan menggoda
" Bibi kamu terlalu.....menyindir aku seperti ini, kamu lihat masakan ku, dan lihat masakan ku bukankah jelas apa itu masakan lezat" balas putri dengan sedikit kesal
" Hahahah...sudah-sudah jangan berdebat mari kita makan, dan saya beruntung bukan bisa mencicipi masakan pertama dari putri" kata paman Don memuji dan mulai makan makanan yang ada di mulai dari sup buatan putri
Melihat paman Don yang akan mencicipi masakannya, jelas putri merasa deg-degan dalam antisipasinya ia mencoba memfokuskan penglihatannya terhadap wajah dari paman Don
Takut ia melewatkan ekspresi yang ada, saat ia menatap paman Don yang telah memasukan suapan pertama supnya ke dalam mulutnya ia merasa sangat gugup
Dalam.penantian yang panjang ia kemudian melihat paman Don, mengalihkan pemandangannya ke arah putri dan tersenyum sambil berkata " Ya cukup baik, untuk masakan pertama" berkata paman Don memuji.