Pembangunan Food court
Ketika semua proses jual beli telah Adi selesaikan, bersama itu juga rencananya dalam pembangunan Food court mulai dia laksanakan, tak mau menunggu lama
Dan ingin segera membuat tempat Food Court itu jadi, sehingga Adi bergerak cepat dengan mencari Tukang atau mandor yang mungkin saja ia kenal, berpikir sesaat kemudian ia teringat
Akan tetangganya yang tinggal tak jauh dari rumahnya yang bernama Mas Heru, jika ia tak salah bukankah ia bekerja sebagai mandor dan juga pemborong untuk beberapa proyek, jadi setelah menimbang dan berpikir
Akhirnya Adi memilih untuk menemuinya dan juga mengobrol dengan Mas Heru, tak mau menunda waktu ia bergegas ke rumah Mas Heru, sesampainya disana
Ia mengetuk pintu dan tak lama sosok pria berusia di akhir 30 'an dengan wajah yang ramah dan rambut sedikit gondorong muncul di depannya" Ehhh...Adi ada apa di?" tanya Mas Heru saat melihat tamu yang mengetuk pintunya
" Nah boleh masuk ga mas, ada obrolan penting nih yang pengen Adi sampein" jawab Adi kembali dengan sopan
" Oh iya...masuk di....jadi lupa saya" tertawa dan mempersilakan masuk
Masuk ke dalam rumah dan tak lama, setelah Adi duduk di kursi ruang tamu, dia mulai bertanya "mas sibuk ga akhir-akhir ini?" tanya adi
" Kebetulan lagi kosong nih, istirahat dari proyek terakhir di, kenapa emang?" tanya mas Heru
" Ini mas Adi mau minta tolong, mas bisa ga bangun sama desain tempat makan?' tanya adi
" Oh Desian rumah makan atau tempat makan nih?" tanya mas Heru lagi
" Tempat makan mas, kaya food court" jawab kembali Adi
" Ohh...food court, iya bisa udah beberapa kali saya bikin itu" jawab mas Heru
" Nah kalo gitu, bisa mas tolongin Adi desain sama bangun food court?" tanya adi kembali
" Bisa, emang kamu mau bangun dimana?" tanya mas Heru
" Di depan mas di bekas rumah Tua samping gang kita" jawab Adi kembali
" Lahhh....rumah tua itu, emang udah ada yang beli???" tanya mas Heru heran
" Ya bos Adi, kemarin udah deal jual belinya, nah sekarang minta dicariin orang buat desain sama bangun food court itu" kata Adi menjelaskan
" Oh gitu, ok lah mas bisa ambil, kita kesini cek lokasi dulu gimana" saran mas Heru
" Ok Adi tunggu" jawab Adi
" Yaudah kamu pulang dulu, mas mau siap-siap, nanti mas ke rumah kamu yamper " saran mas Heru
" Ok mas kalo gitu Adi pamit" jawab Adi dan pergi kembali ke rumahnya untuk menunggu mas Heru
Setelah dengan santai menunggu mas Heru selama setengah jam, akhirnya Adi mendapatkan panggilan dari mas Heru, pamit dengan sang ibu Adi berjalan menuju ke lokasi
Tak sampai lima menit, mereka berdua sampai di depan gerbang dari rumah tua besar tersebut, membuka gembok pada kunci pagar Adi dan mas Heru melangkah masuk ke dalam
Kemudian dimulailah tur singkat dari tata letak bangunan rumah tua itu beserta halaman, dan juga taman yang ada di sekitarnya, setelah berkeliling selama 10 menit
Adi dan mas Heru berhenti di halaman depan, tempat pemandangan rumah tua paling jelas, " Ya dilihat sekalanya lumanayan juga ya di" kata mas Heru
" Ya lumayan mas 1300M²" jawab Adi
" Ok, nah dari hasil pengecekan tadi mas udah dapat beberapa gambaran, dan menurut mas bagus dibuat Leter L aja dengan bagian tengah sebagai tempat parkir dan mini panggung buat acara hiburan" jawab mas Heru
" Boleh mas, tapi Adi nanti bisa kasih masukan soal desain kan?" tanya adi kembali
" Bisalah tenang aja, itumah nah kemudian gimana soal buget ini?" kata mas Heru lagi
" Soal buget ga masalah mas, kasih yang bagus aja" kata Adi
" Kalo gitu beres, karena udah ada dasar, paling 2-3 hari lagi mas kabarin soal desain sama keseluruhan biaya gimana ?" tanya mas Heru
" Ok mas ga papa" jawab Adi
###########
Waktu berlalu dengan cepat tanpa terasa sudah 2 hari berlaku dan selama ini, Adi kuliah dan menjalani kehidupan sebagai seorang mahasiswa dengan senang dan Yaman
Meski begitu ia mulai menyadari akan perbedaan yang dirasakan selama ini, nampak keluarganya dalam suasana hati yang Yaman, bersama itu juga dia merasakan bahwa ada semangat lebih yang terpancar dari kedua orang tuannya
Adi tak tahu hanya berasumsi bahwa ini mungkin karena rencana pembangunan Food court yang akan segera terwujud, jadi suasana dari orang tuannya menjadi meningkat pesat
Bersama itu, selama ada waktu Adi akan menemani adiknya Ita, untuk jajan dan berbelanja kebutuhan kecil dan makanan kecil yang disukai oleh adiknya
Jika di awal adiknya akan menahan dengan cara mengumpulkan duit jajan, bulanananya maka saat ini ketika ia tahu bahwa kakaknya sudah cukup punya uang
Ia menjadi lebih manja dan dengan bebas mulai mengembangkan, pembelian yang besar terhadap makanan dan barang kecil yang ia inginkan sebelumnya
Jadi bisa dikatakan selama periode beberapa hari ini keluarga Adi dalam suasana yang sangat harmonis dan bisa dikatakan bergairah, disisi lain hubungan Adi dan juga Diah bisa dikatakan menjadi semakin lengket
Selama mereka ada waktu pasti, acara mesra akan mereka lakukan, mungkin karena hormon anak muda atau perasaan baru sebagai pasangan yang membuat keduannya cepat lengket dan cepat panas
Bersama itu adi juga sedikit menyesal, karena dirinya dengan jelas belum mampu bertemu dengan calon ibu mertuanya, setiap ada kesempatan akan selalu saja ada hal yang menghalangi mereka untuk bertemu
Tapi Adi tak risau karena dia yakin, nanti dirinya juga akan bisa bertemu dengan calon mertuannya tersebut, dan akhirnya keesokan harinya saat dirinya telah menyelesaikan sarapan
Dan bersantai di halaman untuk menurunkan makanan yang ia makan, mas Heru tiba dan menyapa " Lagi santai di" suara mas Heru membangunkan Adi yang sedang bersantai
" Ohhh...mas Heru masuk mas, duduk" berkata Adi menyambut mas Heru dan membiarkan dirinya duduk di bangku halaman
" Mau minum apa mas?" tanya adi
" Ga usah, baru sarapan saya juga ini desain sama buget yang udah mas susun, kamu bisa lihat dan pertimbangkan" berkata menyerahkan berkas berisi desain dan juga buget dari pembangunananya
Kemudian dengan seksama Adi mulai melihat desain dari food court yang dibuat oleh mas Heru, bersama itu dia juga menyaksikan biaya yang perlu dikeluarkan untuk membuatnya
Setelah melihat dan memberikan beberapa masukan tentang desain, Adi mengangguk puas dan kemudian ketika ia melihat buget dan bertanya beberapa pertanyaan kepada mas Heru tentang waktu dan kualitas pembangunan
Pada akhirnya ia mendapatkan jawaban yang memuaskan, dan pembangunan Food court tersebut, menghabiskan biaya 500-700 juta yang dalam hal ini, bukan masalah bagi Adi.