webnovel

Selamat Tinggal

Keriuhan terjadi di dalam Markas Horns beberapa pasukan bersiaga di depan pintu masuk markas.

Salah seorang pengawal bahkan belum sempat merapikan bajunya sudah bersiaga dengan pakaian lengkap beserta senjata menyanbut dua orang utusan dari Khorkan Yakni Bastille dan Crigia yang dikawal oleh ratusan pasukan bersenjata lengkap serta puluhan tank yang siap meluluhlantakkan markas Horns.

Kara yang keluar dari barisan pun berteriak dengan lantang sembari mengacungkan pistolnya.

"Mau apa kalian kesini?!! " Teriak Kara dengan nada geram.

"Hei kau yakin dia ada disini? " Bisik Bastille.

"Aku tidak tahu yang pasti dia tidak akan lari ketempat lain melainkan tempat ini untuk menemui pria idamannya" Balas Crigia.

Bastille pun maju namun beberapa pasukan Horns mulai membuka kunci senjatanya masing-masing.

Dengan langkah dan mata yang membunuh Bastille berjalan mendekati pasukan Horns.

Beberapa pasukan Khorkan pun mulai mempersiapkan senjatanya namun terhenti oleh isyarat yang diberikan oleh Crigia.

Ketika Bastille mulai mendekat Kara pun semakin menguatkan pegangannya pada pistol miliknya.

"Kami datang kemari atas perintah dari Jendral Pertama Tertinggi Jendral Natak ini adalah suratnya kumohon kalian bekerjasama dengan kami dan kami tidak akan menggunakan kekerasan" Ucap Bastille.

Kara pun mengambil sepucuk surat tersebut dan memberikannya kepada seorang pria tinggi besar yang merupakan pimpinan tertinggi dari Horns yakni Jendral Charlie.

Dengan teliti Charlie membaca surat tersebut dan kemudian memberikannya kepada Kara.

"Aku tidak yakin apa yang kalian mau namun permintaan kalian sungguh tidak masuk akal" Ucap Charlie.

"Jendral, aku yakin semua ini adalah hal yang masuk akal bukan?, kami hanya mencari seorang putri dari Jendral kami" Balas Bastille.

"Sampaikan kepada Pimpinan kalian bahwa kalian tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan penggeledahan, dan orang yang kalian cari tidak ada disini" Jawab Charlie.

"Ah.. Dan satu lagi laki-laki yang menjadi kekasihnya sudah dieksekusi jadi kami tidak mungkin menerima orang seperti dia" Ungkapnya.

"Aku tidak bisa pulang jika tidak memiliki bukti yang kuat Jendral, dan sekali lagi ku peringatkan kalian harus bekerjasama sebelum terjadi hal yang merugikan kedua belah pihak" Balas Bastille.

Sabrina pun muncul dibelakang Charlie dan melemparkan Sebuah Dokumen yang berisi foto eksekusi Gourment.

Bastille pun mengambilnya dan memberikan Dokumen tersebut kepada Crigia.

Melihat foto tersebut Crigia terkejut bukan main melihat foto Kepala Gourment yang sudah terputus dari badannya.

"Ku akui kalian memang memiliki jiwa seorang pasukan khusus namun aku harus melihatnya secara langsung" Jawab Crigia.

"Kalian boleh mencari dia disekitar sini namun aku tidak mengizinkan kalian menggeledah markas kami karena kami memiliki rahasia yang tidak boleh diketahui siapapun terlebih musuh kami" Balas Charlie.

Keadaan semakin memanas dengan jawaban yang dilontarkan oleh Charlie.

Kemudian Crigia terfikir suatu ide dan berkata "baiklah aku percaya padamu Jendral Namun kami kesini hanya untuk menemukan adik yang kusayangi, "

"Begini saja bagaimana jika salah seorang dari kami berdua masuk ke dalam dan memeriksa sementara yang lainnya menunggu di luar"

Charlie masih belum bisa menjawab hal tersebut kemudian Sabrina memberikan pendapat.

"Kau diizinkan untuk memeriksa namun kami akan menemanimu kedalam dan hanya sebatas di area pintu depan" Jawab Sabrina.

"Tentu tidak bisa seperti itu bukan?, bagaimana kalau kami memasuk secara paksa" Ucap Bastille diiringi dengan bunyi senjata dari pasukan Khorkan.

Ketegangan pun terjadi diantara kedua belah pihak dan tiba-tiba Terdengar suara panggilan dari radio milik salah satu prajurit yang berbunyi bahwa mereka menemukan Sierra di Lokasi yang lumayan jauh dari markas Horns.

Crigia pun mengangkat tangannya memberikan isyarat kepada pasukan Khorkan untuk menurunkan senjatanya.

"Maafkan kami Jendral kami pamit undur diri dari tempat ini kurasa ada sedikit kesalahpahaman. " Ucap Bastille.

Lalu mereka berdua beserta satu persatu pasukan Khorkan meninggalkan lokasi tersebut dan menuju tempat yang sudah dikonfirmasi.

"Baik semuanya berhenti!!" Suara Bastille memecah bisingnya mesin-mesin serta derap langkah pasukan Khorkan.

"Sebelum kembali aku peringatkan kepada kalian semua, jangan ada yang membahas terkait penemuan Sierra didekat markas Horns, jika aku mendengar satu kalimat keluar dari mulut kalian maka kalian akan menanggung resiko, kalian mengerti?! " Teriak Crigia.

"Siap !!"Teriak Seluruh pasukan Khorkan yang ada dilokasi secara bersamaan dan menimbulkan gemuruh di dalam hutan tersebut.

Kemudian Bastille pun memberikan Isyarat kepada bagian depan iring-iringan tersebut untuk jalan dan mereka pun menyusuri jalan tersebut.

" Untungnya aku sudah mebagi pasukan kita saat hendak kemari"Ucap Bastille.

"Yah dan lebih mengejutkan dia datang dari arah sini hanya untuk menemui pria yang sudah dinyatakan mati" Balas Crigia.

"Hey dia sudah dewasa bukan?, bisakah kau memaklumi apa yang sudah la perbuat" Ucap Bastille.

"Aku mengerti apa maksudmu, namun tindakan yang diambil olehnya sudah berisiko mengundang peperangan kembali" Balas Crigia.

Setelah beberapa pasukan pergi Charlie memerintahkan beberapa pasukan Horns untuk bersiaga kembali untuk mengantisipasi serangan mendadak dari Khorkan terjadi kembali.

George pun melirik ke arah Sabrina dan Sabrina pun mengangguk seolah memberikan isyarat.

Beberapa Jam Sebelum Kedatangan Khorkan....

Di dalam ruang perawatan...

"Sekarang aku mau bertanya kau datang kemari hanya untuk menemui Gourment?, " Tanya Sabrina dan di jawab anggukkan oleh Sierra.

"Aku yakin dia masih hidup, " Ucap Sierra.

"Bukankah aku sudah menunjukkan fotonya?, kau masih tidak percaya?, ataukah aku perlu menemanimu ke makamnya? " Balas Sabrina.

Kemudian Sabrina pun berusaha membenahi fikirannya sembari menatap kearah monitor di dalam ruangan tersebut.

"Aku tidak tau kau datang kemari untuk dia namun orang yang kau cari sudah tidak ada nona" Sahut White Dove.

"Buka topengmu" Pinta Sierra.

White Dove pun mencoba menenangkan Sierra dan berkata"Aku tidak faham apa maksudmu nona Tapi-"

"Buka Topengmu Gourment"Ucap Sierra.

White Dove pun menoleh kearah Sabrina dan Dibalae Dengan Anggukkan perlahan olehnya.

Kemudian Perlahan White Dove membuka Topengnya dan Sierra menatap dengan seksama proses tersebut.

Ketika topeng sudah terbuka ia melihat White Dove bukanlah Gourment.

"Sekarang kau percaya padaku bukan? " Tanya Sabrina.

Sierra pun hanya terdiam dan berusaha keluar berdiri dan melangkah keluar.

Mayrie pun menahan langkahnya dan berkata "woww.. Mau kemana kau Nona keputusanmu bisa keluar dari tempat ini tergantung pada Mayor Sabrina. "

Kemudian Sierra menatap Sabrina dan, Sabrina pun menghela Nafas dan berkata "pulanglah jika kau mau.. White Dove akan menutup matamu dan mengantarmu keluar"

Selama dalam perjalanan Sierra tidak mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya.

Sesaat ia merasakan embusan angin yang sejuk ia baru menyadari bahwa ia tidak di dalam markas rahasia tersebut.

"Aku bingung kenapa kau memiliki kemiripan dengan Gourment, apakah kau saudaranya? " Tanya Sierra sembari melepaskan ikatan kain yang menutupi matanya.

White Dove hanya diam dan tidak mengatakan kalimat apapun.

Kemudian Sierra pun memberikan sebuah kartu nama dan berkata "jika kau memiliki informasi terkait Gourment tolong beritahukan kepadaku, aku yakin dia masih hidup karena aku memiliki insting yang kuat. "

White Dove pun menerima Kartu tersebut sembari menganggukkan kepalanya.

Sesaat ketika Sierra semakin menjauh dari dirinya White Dove teringat ketika ia berada di Ruangan Bedah milik seorang Dokter yang berada di perkotaan.

"Aku tidak mau identitasmu terbongkar dengan mudah Gourment" Ucap Sabrina.

"Jadi aku harus bagaimana?, Apakah Wajahku Harus dioperasi? " Tanya Gourment.

"Ide Bagus!! " Ucap Sabrina dengan girang.

Gourment menatap ekspresi Sabrina dengan Keherananan dan sedikit ngeri karena ia sangat senang mendengar operasi penggantian wajah.

"Ah Nona Sabrina apa yang membawamu kemari? " Sahut Seorang Dokter yang baru saja selesai dengan pekerjaannya.

"Aku hanya ingin mengantarkan dokumen ini kepadamu" Ucap Sabrina sembari memberikan Dokumen dengan Segel Horns.

"Bagaimana Kabar Charlie? " Tanya Dokter tersebut.

"Jendral masih baik-baik saja saya harap anda tetap terus bekerja sama dengan kami" Balas Sabrina.

"Ohh.. Tentu Saja Nona Skylar.. Aku percaya suatu hari Horns akan memegang kembali kota ini" Jawab Dokter tersebut.

"Ah aku punya pertanyaan untukmu aku sempat terfikir untuk operasi pergantian wajah bisakah kau memberikan sedikit informasi tempat untuk melakukan operasi tersebut," Tanya Sabrina.

"Hmm.. Kau sudah tampak sempurna seperti ini dan masih memerlukan Operasi Wajah? " Tanya Dokter tersebut dengan meledek.

"Yah setiap wanita perlu melakukan perawatan bukan" Jawab Sabrina dengan sedikit tertawa.

"Baiklah aku akan memberikan informasi tempat yang kau cari, rumahnya tidak jauh dari tempat ini akan aku buatkan alamat nya silahkan tunggu" Jawab Dokter tersebut sembari pergi ke belakang.

"Skylar?, nama yang aneh untuk seorang pasukan" Tanya Gourment dengan berbisik.

"Hei kita juga perlu menyimpan nama kita saat bertemu dengan orang meskipun aku mengenalnya dan mempercayainya namun aku belum bisa membuka identitasku kepadanya" Jawab Sierra.

"Aku jadi Curiga Sabrina itu bukan namamu" Balas Gourment.

"Yah mungkin itu namaku, atau mungkin bukan aku adalah tipe orang yang tidak mudah percaya kepada siapapun" Jawab Sabrina.

Setelah menunggu Dokter itu pun keluar dengan membawa secarik kertas serta memberikannya kepada Sabrina.

"Ini alamatnya, dia adalah dokter terkenal di kalangan para petinggi jadi usahakan jangan membuka identias kalian .karena dia ,adalah orang kepercayaan pemerintah setempat," Ucap Dokter tersebut.

Sabrina pun berdiri dan menerima kertas alamat tersebut kemudian keluar bersama dengan Gourment.

Diluar ia membaca kertas tersebut dan mengajak Gourment ke gang sepi di dekat toko tersebut.

"Di dekat tempat ini ada sebuah baju yang sudah ku siapkan , untuk sekarang silahkan ganti bajumu aku hanya akan memasang beberapa perhiasan dan melepas jubah ini" Ucap Sabrina.

Setelah sudah bersiap Sabrina pun menatap Gourment dengan penampilannya dan berkata "pantas Saja Kara begitu terpesona melihatmu seperti ini. "

"Jangan bicara yang macam-macam ayo kita pergi" Balas Gourment dengan malu.

Sabrina pun hanya tertawa dan pergi besama Gourment menuju alamat yang dituju.

Sesaat mendekati lokasi Sabrina memberikan sebuah masker untuk dipakai oleh Gourment karena ia melihat beberapa pasukan khorkan sedang berpatroli.

Gourment pun memakainya dan mereka berjalan kembali sampai ke tempat yang dimaksud.

Sesampainya disana Sabrina dikejutkan dengan beberapa orang pasukan yang berdiri di depan pintu seperti sedang mengawal seorang putri pejabat Khorkan.

Ketika seorang wanita keluar dari tempat tersebut ia melirik kearah Gourment dan Sabrina serta mengalihkan pandangannya dan memerintahkan kepada pengawal tersebut untuk segera pergi.

Sesaat mereka pergi Gourment pun berbisik kepada Sabrina.

"Sepertinya wajahnya tak asing" Bisik Gourment.

"Kau mengenalnya? " Balas Sabrina sembari membuka pintu.

"Dia mirip sekali dengan Sierra" Ucap Gourment perlahan.

"Kau bilang apa? " Balas Sabrina.

"Ahhh.tidak aku tidak terlalu mengenalnya karena yang ku kenal hanya Sierra. " Jawab Gourment sembari melangkah masuk.

"Selamat datang, ada yang bisa aku bantu, perkenalkan aku dokter yang bertugas untuk melayani keluhan masalah kulit maupun kecantikan" Jawab Pria Asia dengan tampilan menggunakan jas putih serta kacamata.

"Ahh kau pasti Dokter Chen bukan? "Tanya Sabrina.

" Bagaimana kau bisa tau aku dokter Chen? "Tanya Pria Tersebut.

" Dokter kyrie menyuruhku kemari karena adikku sedikit memerlukan bantuan mu dia ingin terlihat lebih memukau dengan penampilan barunya"ucap Sabrina dengan wajah mengeluh.

Dokter tersebut menatap Gourment dengan seksama kemudian berkata"wajahmu tampan sekali, kau yakin ingin melakukan Operasi ini? "Tanya Dokter Chen.

" Ya aku ingin melakukan Operasi agar wajahku terlihat agak tampan"jawab Gourment.

"Baiklah aku akan sedikit merubah wajahmu, namun kau harus menandatangani sejumlah dokumen ini" Balas dokter tersebut dengan menyerahkan sejumlah Dokumen.

Gourment pun menatap wajah Sabrina dan Sabrina pun mengangguk penuh keyakinan. Lalu Gourment pun menandatangani sejumlah dokumen dan lalu menjalani serangkaian Operasi dan pulang dengan menahan perih diwajahnya.

Serta menahan malu akibat ditertawakan oleh orang-orang yang berada di markas pasukan merah.

"Hei tampan kau operasi ya? Hahahahah" Sahut seorang pasukan hantu merah yang tertawa.

Sabrina pun menepuk pundak Gourment dan berkata"ini adalah proses dan jalan terbaik bagi kita semua. "

Saat sedang melamun dan menatap kepergian Sierra yang semakin jauh ia dikejutkan oleh Craux yang menepuk pundaknya dan berkata " Kau sudah cukup kuat kawan sekarang kembalilah ke markas, jangan terlalu lama diluar "

Cepat lupakan aku sebelum aku yang melupakanmu untuk selamanya.

Sersan Satu White Dove

(Divisi Merpati Putih Hantu Merah)

Brokenstatuecreators' thoughts