webnovel

Pandangan Pertama

Jalanan pagi ini sudah ramai dengan anak-anak sekolah yang berjalan menuju ke sekolah masing-masing, ada sekelompok anak berseragam putih merah, berjalan sambil bercerita dan tertawa-tawa. Ada juga beberapa kelompok anak dengan seragam putih biru berjalan sambil bercengkerama. Anak-anak sekolahan yang berseragam putih abu-abu pun banyak yang berjalan menuju sekolah, Shopia sedang berjalan sambil menikmati udara pagi yang masih segar dan bersih, seketika ia terkejut ada seseorang menutup matanya dari belakang dengan jari-jari yang kecil "Pasti Dina" ujar gadis SMA itu dalam hati. Dina sahabatnya itu memang mempunyai kebiasaan menutup mata Shopia dari belakang kalau mereka bertemu

"Siapa ni? " Shopia berpura- pura tidak mengenali sahabatnya itu.

"Siapa hayooo" Dina mengubah suaranya seperti suara anak kecil, Shopia tergelak dalam hati, kawannya yang satu ini benar- benar lucu pikirnya.

"pasti orang jahat ni?" tanya Shopia kemudian ia berlari sehingga membuat Dina melepaskan tangannya dari wajah Shopia

" Tungguuu, Pia Tunggu!!" Dina mengejar Shopia, dan mereka berdua berlari-larian sepanjang jalan menuju sekolah.

Mereka melewati beberapa anak yang berjalan didepan mereka, sebagian dari teman-teman Shopia dan Dina sudah terbiasa dengan kelakuan dua Gadis kelas dua SMA yang berkelakuan seperti bocah SD itu. Di Kota kecil ini, sebagian besar masyarakatnya saling mengenal, termasuk juga Shopia, Dina dan sebagian besar teman- teman sekolah mereka saling mengenal dari kecil. Begitu juga Dengan Shopia dan Dina, mereka adalah sahabat baik sedari kecil, lahir dihari yang sama, rumah sakit yang sama, dari TK sampai SMA selalu satu sekolah dan satu kelas. Orang tua mereka juga adalah teman semasa SMA, oleh kerena itu mereka menjadi sangat akrab atau "Bestie".

"Pia! Dina! awas jangan lari-larian nanti jatuh" Buk Yeti yang berada di meja piket memperingati keduanya yang masih saja berlarian di koridor sekolah. Buk Yeti tidak habis pikir dengan kedua gadis remaja itu, disaat kawan- kawan sebaya mereka yang perempuan sudah mulai kalem dan menjaga tingkah laku, mereka berdua masih sama saja kelakuannya seperti anak SD. Kapan dewasanya anak-anak itu, Bathin Ibu Guru yang sebentar lagi akan pensiun itu.

"YA BUUK" Jawab keduanya kompak ketika mereka sudah berada di pintu kelas. Napas mereka tersengal tapi mereka berdua tetap saja tertawa terkekeh- kekeh entah apa yang lucu menurut kedua sahabat itu. Seperti biasa kelas setiap pagi selalu sibuk, ada- ada saja kegiatan anak- anak dalam kelas tersebut, ada yang seperti Dina dan Shopia sibuk bercanda, ada yang sibuk mengerjakan PR untuk dikumpul pada Jam Pertama, ada juga yang sibuk membaca untuk persiapan pelajaran. Semua kegiatan anak- anak tersebut langsung berhenti karena suara salam dari arah pintu kelas. Ketua Kelas langsung menyiapkan kelas dan memberi komando untuk memberi salam kepada Guru.

Jam pelajaran pertama yang memusingkan kepala sebagian besar anak- anak di kelas itu pun berakhir. Baru saja punggung Pak Guru Fisika itu hilang dibalik pintu, kelas kembali heboh setelah selama 2 jam pelajaran hening tak bersuara. Begitu juga dengan Dina dan Shopia suara mereka cukup memberikan andil dalam riuhnya suara heboh di kelas itu. Tanpa mereka ketahui dua orang telah berdiri di depan kelas.

"ehheemmmm" tidak ada respon dari warga kelas, diulangi berdehem sampai tiga kali oleh Bapak wali kelas yang telah berdiri dengan seorang anak lelaki dengan seragam SMA juga, nampaknya ia adalah anak pindahan. Karena tidak ada respon dari warga kelas, akhirnya Bapak Wali kelas yang bernama Syafrizal atau Biasa dipanggil Pak Rijal itu memukul papan tulis tiga kali, seketika kelas menjadi hening dan anak-anak duduk rapi di kursi masing-masing. Tidak berapa lama hening, kelas mulai riuh rendah dengan anak-anak yang saling berbisik satu sama lain. Anak- anak saling berbisik penasaran dengan siapa yang berdiri disamping Bapak wali Kelas Mereka itu, Ditambah lagi, perawakan Anak itu cukup menarik perhatian warga kelas, terutama yang perempuan, Tubuhnya tinggi dan kulitnya yang putih bersih cukup membuat ia menjadi bahan bisik- bisik, dan jangan lupakan wajah tampan orientalnya yang sangat mencuri perhatian seisi kelas.

"Anak-anak" Pak Rijal membuka suara, sedikit dikeraskan agar perhatian seluruh siswa kelasnya itu tetpusat padanya

" Hari ini, Ada kawan baru yang akan bergabung dengan kalian di kelas ini" Lanjut Pak Rijal lalu menolhe kepada siswa yang berdiri disampingnya sebentar.

" Kalian bantu teman baru kalian ini dalam pelajaran dan semua hal mengenai sekolah kita ya, terutama Ketua kelas, Yudhi" Pak Rijal meminta warga kelas untuk membantu anak baru tersebut.

"Nah sekarang, silahkan Kenalkan dirimu" pak Rijal mempersilahkan siswa pindahan itu untuk memperkenalkan dirinya. Siswa baru itu melangkah sedikit ketengah dan mulai memperkenalkan dirinya di depan teman-teman barunya.

" Nama saya Adi Jayakusuma, Umur 17 Tahun, baru pindah kesini dua hari yang lalu" Anak baru itu memperkenalkan dirinya dengan singkat, suaranya yang bagus dan sedikit berat membuat para siswi ber ooohh ria. Dina mencubit- cubit kecil lengan Shopia sedari tadi, tapi tidak ada respon dari Shopia, Matanya tertuju kepada siswa pindahan masih berdiri didepan kelas. Tidak biasanya Shopia seperti itu, tetapi seolah- olah, siswa pindahan itu mempunyai sihir tersendiri bagi shopia.

"Pia. Pia.. Pia " Dina berbisik berkali-kali kepada Shopia, dan yang ketiga kalinya ia mencubit lengan sahabatnya itu agak keras

"aduhh,.. sakiit" Ujar Shopia berbisik sambil mengelus-elus tangannya yang di cubit Dina.

" Cuma mau bilang, ganteng ya" Ujar Dina masih berbisik kepada Shopia, di ikuti oleh anggukan Shopia, Iya Shopia mengakui itu, wajahnya tampan dan menawan, bahkan Shopia yang biasanya tidak pernah peduli dengan penampilan orang, sekarang ia merasa tersihir, dan tidak bisa melepaskan matanya dari wajah pemuda itu.

" Nah Adi, sekarang kamu duduk di sebelah Yudhi, Ketua kelas kita, nanti kalau ada yang kamu ingin tanyakan minta bantuan sama ketua kelas kita ya" Pak Rijal mempersilahkan Adi untuk duduk. Adi menurut lalu ia berjalan menuju tempat duduk barunya. Sebenarnya ia merasa sangat gugup, karena sedari tadi ada seorang gadis manis yang selalu memperhatikannya, Adi berpikir dalam hati, apakah ada yang salah dengan penampilannya atau pakaiannya, karena gadis itu terus melihat kepadanya. sebenarnya seluruh siswa dikelas memperhatikannya, tapi entah kenapa gadis itu mencuri perhatian Adi. Hatinya semakin berdebar ketika ia harus melewati gadis itu ketika berjalan menuju tempat duduknya. Mata mereka bertemu ketika Adi melewati gadis itu, Gadis itu tetap menatapnya yang membuat jantungnya semakin tidak karuan. Entah berapa detik mereka bertatapan sehingga akhirnya gadis itu menundukkan kepalanya.

Shopia tidak bisa menyembunyikan senyum di wajahnya, kenapa seperti ini tanyanya pada dirinya sendiri. Kenapa pipinya terasa panas, dan ada gemuruh di dadanya yang tidak bisa ia jelaskan. yang ia inginkan sekarang adalah memandang wajah siswa baru itu, terus -menerus.

- bersambung-

Akhirnya BAB Pertama selesai...

sempurna adalah milik yang maha kuasa, penulis sangat berharap kritik dan saran dari pembaca.

Comment it and let me know.

thanks

yunya_jungcreators' thoughts
次の章へ