webnovel

Sebuah Novel: Bagaimana Aku Menjadi Gadis Tangguh

作者: zarathustraf
ティーン
連載中 · 32.2K ビュー
  • 32 章
    コンテンツ
  • レビュー結果
  • NO.200+
    応援
概要

"Seorang Arsyi Darmawangsa Prima tak merasa memiliki adik seperti Arum. Yang tak sedikit pun mempunyai ciri-ciri seperti kita semua. Keluarga kita itu orang terpandang. Bapak adalah seorang aktor dan seniman yang diakui karya-karyanya. Ibu adalah musisi dengan jumlah pembelian lagu paling laris di Indonesia. Sedangkan kau adalah Ketua OSIS di sekolah dan anak band, pun aku yang menjadi kapten pada regu pemandu sorak, dan pemain teater paling favorit di sekolah. Sedangkan Arum? Dia tak jadi apa-apa karena beban kaca matanya yang berat itu.” Bagaimana menurutmu? Menjadi salah satu bagian dari keluarga yang mapan, terkenal, tapi tidak membuatku mendapatkan satu tetes pun hingar-bingar di dalamnya? Ya, aku orangnya. Anak bungsu dari pasangan seniman terkenal, tapi tak mewarisi darah seniman mereka. Bagaimana aku bisa memahami tentang filosofi bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri di saat kakak kandungku sendiri sudah berperan layaknya musuh terbesarku.

Chapter 1Satu

Saat itu, pintu rumah tampak tertutup rapat. Aku bergerak pelan dan mendorong pintu itu perlahan dengan sedikit melakukan gestur mengintip. Keadaanku berantakan, aku tak ingin ada siapapun yang menemukanku dalam kondisi seperti ini. Rambutku yang semula terkuncir rapi, kini tergerai berantakan. Bajuku tampak seperti seseorang yang habis diberikan kejutan ulang tahun, penuh saus. Saat ini aku benar-benar kacau. Sepatuku basah, tak ada pilihan lain selain hanya menentengnya. Ada satu hal yang perlu aku syukuri dari segala kekacauan ini, kaca mataku masih aman. Aku sempat menaruh kaca mataku di kantong sebelum semua kesialan ini terjadi.

Aku berjalan perlahan bak pencuri untuk bisa mencapai kamarku di lantai dua dengan selamat. Jika ada derap langkah kaki, dengan cepat aku langsung bersembunyi. Baik sebenarnya itu langkah kaki asisten rumah tangga sekalipun. Baru kali ini, aku merasa bersyukur karena rumahku terdapat struktur pilar di mana-mana, di mana sebelumnya aku cuma protes di dalam hati, kenapa harus pilar, terlalu berlebihan, pilar-pilar itu sering membuatku terantuk pada malam hari saat aku sedang setengah sadar. Pun baru kali ini aku mengutuk karena ada banyak asisten rumah tangga dalam rumah ini. Ya, memang ini bencana bagi mereka yang oportunis sepertiku ini.

Setelah berhasil membuat diriku merasa yakin jika keadaan sudah aman, aku langsung bergegas menuju kamarku yang paling ujung. Agak sakit juga memaksa ujung kakiku untuk menopang tubuh bagian atasku. Tapi aku terpaksa harus melakukan itu agar tak ada bunyi suara sedikit pun yang aku timbulkan. Aku dapat memperkirakan kalau hingga besok aku akan mendekam di kamar seharian.

Ruang kamar yang lain pintunya masih tertutup rapat, aman. Aku benar-benar gembira. Aku memang benar-benar seperti maling yang hendak melarikan diri tanpa tercegat oleh siapapun. Bodo amat, ini adalah kemenangan seorang maling. Sebab aku akan bingung jika ada seorang yang melihatku dengan kondisi yang kacau seperti ini. Pembualan apa yang akan aku katakan nanti.

Aku sudah tak punya alasan untuk panik. Aku sudah di ambang pintu kamarku sendiri. Tetap dengan perlahan, aku membuka kenop pintu kamarku, dan kembali aku tutup rapat-rapat. Saking menggebunya detak jantungku tadi, aku tersungkur ke lantai dengan kepala bersandar pada pintu. Semua bagian tubuhku terasa lengket akibat saus bedebah ini.

Lantas aku segera menuju ke kamar mandi yang ada di dalam kamarku untuk menyingkirkan secepatnya kotoran ini. Tapi sebelum aku sampai bisa berjalan ke sana—dengan kondisi yang masih setengah berdiri—pintu kamar mandiku tiba-tiba berdecit. Seseorang tampak dari sana. Seketika aku terkejut. Berdiri mematung seperti terkena sihir es dari Ice Wizard—karakter legendary dari Clash Royale. Mataku tak bisa aku alihkan dari orang yang baru saja muncul itu. Begitu pun dia yang menatapku dengan terkejut. Mungkin dia terkeju karena aku masuk ke kamar tanpa ada suara sedikit pun atau bisa jadi dia terkejut karena melihat penampilanku yang seperti habis cosplay perayaan Halloween. Aku merasa usahaku untuk sampai ke kamar dengan perjuangan setengah mati seakan tidak ada gunanya jika pada akhirnya ketahuan seperti ini. Dengan orang ini lagi!

Orang itu berjalan mendekat ke arahku dengan tatapan yang sulit untuk aku bisa tebak. "Arum?" tanyanya. Dia menarik daguku dan seolah sedang mencari kesalahan yang ada pada wajahku. Kemudian sorot matanya turun ke arah bajuku, kemudian tertuju pada sepatuku yang masih di tanganku. "Kau kenapa?"

Bisakah kau lihat perbedaan dari struktur kalimatnya? Dia bertanya dengan kalimat 'Kau kenapa' bukan 'Kenapa kau'. Tentu ini sepele untuk aku tegaskan, tapi kesan dalam penggunaan kalimat, biasanya mencerminkan secara tajam seperti apa orang itu.

Aku benar-benar seperti orang kikuk. Aku tak bisa menjawab. Seolah Tuhan baru saja menyihir bibirku dengan perekat yang daya tempelnya luar biasa. Aku terpaksa memutar otak untuk mencari alibi yang masuk akal. Dan aku mengantisipasi agar tak ada emosi sedikit pun. Orang yang tengah ada di depanku ini sangat sensitif bila menyangkut orang yang dia sayangi. Sementara aku bisa dibilang sebagai salah satu manusia yang beruntung karena memilikinya. Tapi untuk saat ini, aku katakan tidak.

"Eh, jatuh ini tadi," kataku. Alasanku tak bisa dianggap salah, tapi yang salah adalah cengengesanku setelah mengucapkannya.

"Hingga berlumuran saus? Ada festival untuk memperingati hari bakso sedunia kah?"

Sial! Nada dinginnya itu terkesan tidak percaya. Ya, siapa juga yang bakal percaya dengan aktingku yang kelewat buruk ini.

Belum sempat aku menjawab, dia sudah bilang, "Arum, aku tahu kalau ini ulah teman sekolahmu lagi, kan? Bilang siapa saja anak itu. Kenapa kau diam saja diintimidasi seperti ini?" katanya.

Ayolah, tak ada yang jauh lebih buruk dari tatapanmu itu. Menurutku, ini tak begitu buruk. Aku bahkan pernah menimpa kejadian yang lebih buruk dari ini.

"Tidak. Ini kesalahanku sendiri. Udah, ya. Aku mau mandi dulu. Sudah lengket banget ini." Mungkin terlihat sekali kalau aku berusaha keras buat mengelak. Jadi aku memutuskan untuk melewatinya dan melengos ke kamar mandi.

"Arum…"

Aku menghentikan langkahku sejenak. Tapi aku merasa tak perlu untuk memalingkan wajah. Aku tahu, dia hendak menasehatiku.

"Aku cuma mau bilang, kau sekali-sekali harus bersikap keras pada mereka. Jangan mau untuk selalu ditindas. Tiap pulang dari sekolah, kau selalu kacau. Yang bajumu berlumuran lumpur lah, saus lah, yang buku-bukumu penuh coretan nggak jelas, kadang juga sampai robek, kadang pulang jalan kaki gara-gara nggak punya uang, dan masih banyak hal lain yang tak sepatutnya kau terima. Lagi pula,kenapa kau tak ngaku saja sama mereka kalau kau itu anak ibu sama bapak?"

"Mereka juga tahu kali kalau aku anak ibu sama bapak. Masa iya aku anak makhluk lain."

"Bukan seperti itu yang aku maksud, Arum. Maksudku itu, jelasin aja kalau kau itu anak pemain…"

Sebelum dia melanjutkan kalimatnya, aku menyergah, "Nggak perlu! Aku nggak perlu bilang pada mereka kalau aku anak Deri Prima dan Ariana Prima. Kenapa? Kenapa kau sama sekali nggak ngerti maksudku? Aku nggak punya secuil pun bakat yang diturunkan dari mereka. Toh seandainya aku bilang pun pada mereka, bisa aku pastikan mereka nggak akan percaya. Dan itu justru akan membuat aku lebih sakit lagi. Bahkan lebih menderita lagi. Apa bedanya dengan anggapanku kalau aku adalah anak makhluk lain?" Entahlah, aku sedikit keras mengatakannya.

"Aku percaya," katanya dengan penuh mantap.

"Yang jadi masalah…" Aku merasa agak ragu meneruskan kalimatku. "Aku sendiri yang nggak percaya!"

Kemudian dengan langkah yang sebal, aku meneruskan niatku untuk mandi. Tak sedikit aku pungkiri, bahwa aku merasa bersalah sudah berbicara dengan nada keras tadi kepada kakakku.

あなたも好きかも

MY...sterious HUSBAND

WARNING!!! novel ini bukan untuk pembaca di bawah 21th. mengandung kebucinan dan perasaan yang menggebu-gebu, yang tidak kuat jantung di harap segera mundur. tq Menjalani pernikahan paksa, yang berawal dari sebuah rencana licik dalam memainkan sebuah taruhan kecil yang di peran dan di rencanakan oleh kakeknya. Orlando terpaksa menikahi gadis yatim piatu yang bernama Desty.. Gadis itu memiliki cita-cita tinggi, ingin mengelilingi dunia..  walau ia adalah gadis miskin, bukan berarti ia tidak bisa mewujudkan keinginannya tersebut. Ia adalah gadis tangguh, multi talented, cerdas dengan segudang prestasi. Telah lama ia merencanakan untuk dapat mewujudkan mimpinya itu. Hanya tinggal satu langkah lagi, maka keinginannya dapat terkabulkan. Tapi sayang, sebelum mimpinya tercapai, gadis itu malah memiliki hutang budi pada seseorang yang membuat ia terpaksa mengikuti sebuah pertaruhan kecil. Yang pada akhirnya ia harus menjalani pernikahan paksa dengan seorang pria misterius yang bahkan tak pernah ia lihat sebelumnya Bahkan, pria itu menjalani akad nikah sendiri tanpa kehadirannya. Begitu pula sebaliknya, Destypun menjalani resepsi pernikahannya tanpa kehadiran si pria. Meski dirinya telah terikat tali pernikahan, Desty tetap tak melupakan mimpinya untuk berkeliling dunia Hingga ia pun menyusun kembali rencana untuk mewujudkannya Bagaimana kelanjutan kisah mereka??  apakah desty dapat meraih mimpi nya? Atau tetap bertahan pada pernikahannya? Kapan orlando menunjukan wajah tampan nya pada desty?  Akan kah mereka akhirnya benar benar bisa bersatu??

Call_me_MI · ティーン
5.0
430 Chs

Jodoh! Masa Gitu?

Heningtyas Permata Hati (17) seorang gadis desa yang polos tapi bar bar, dalam hidupnya hanya ada satu tujuan, menikah dengan anak juragan tanah yang gantengnya mirip aktor Bolywood kesayangannya. Di sela menjalani hari dengan tujuan hidup yang tak tergoyahkan, nasib buruk menghampirinya, seorang pemuda tampan dari kota (Anggara Yuda Pradipta, 18) datang dan tinggal di rumahnya dengan alasan yang tidak jelas. Orangtuanya pun tak bisa memberi jawaban yang memuaskan. Pemuda itu memiliki kepribadian ganda menurut Hening, kadang dingin kaya kulkas khusus es batu, kadang panas kaya api neraka. Dan jangan tanyakan tingkat ketajaman lidahnya, kalo udah ngomong nyakitin sampe ubun-ubun bayi baru lahir. Nasib buruk Hening tak sampai di situ, setiap hari pemuda itu menjadi sumber masalahnya, dimana dia tak bisa lagi khusyuk berdo'a untuk meminta pada Tuhan agar anak juragan tanah itu menjadi jodohnya. Sial! "EHHH ... MONYET! ANGKAT KAKI DARI RUMAHKU!!!" Dengan angkuh Dipta berkata, "ngusir gue? Nggak sadar diri! Gubuk reot lo ini berdiri di atas tanah kakek gue! Kalo ada yang harus angkat kaki, itu lo!" Mulut Hening menganga sampe hampir jatuh ke lantai, baru tekatup saat mendengar pintu kamar di banting dengan kuat. "Ya Tuhan! Apa salah dan dosaku!!" Jerit Hening yang di sambut tendangan maut dari dalam pintu kamar. Jantungnya hampir copot di buat cowok gila itu. Keselnya bukan main si Hening. Bagaimana nasib Hening selanjutnya? Bisakah dia mempertahankan tujuan hidupnya? Sementara Anggara Yuda Pradipta terus mengusik jiwa dan raganya. Dan apakah penyebab Anggara Yuda Pradipta berakhir di rumahnya? Ikuti kisah mereka dalam novel 'Jodoh! Masa Gitu?' Yakin bakal di buat ngakak dan baper parah. Dan yang paling penting, kalian bakal menemukan banyak rahasia dalam kisah mereka. Baca juga novelku yang lain ya. 1. Annaya dan Takdirnya. (700 views dan 900 colection) 2. Pernikahan Sementara. (2M views dan 8,6k colection)

Ardhaharyani_9027 · ティーン
レビュー数が足りません
347 Chs

応援