webnovel

Erik

Sebuah mobil sport melaju di jalanan kampus yang cukup di padati mahasiswa yang berjalan kaki menuju gedung tempat mereka akan menerima materi kuliah.

Erik keluar dari mobil sportnya begitu sudah terparkir di tempat khusus untuk mobilnya.

"Hai Erik.." sapa para gadis yang sengaja berjalan di dekatnya sekedar untuk menyapa.

Dengan gayanya yang cool dia hanya tersenyum tipis untuk membalas para gadis gadis.

"Uuggh...lihat itu betapa kerenya pangeran kampus kita. Senyumnya itu bikin para gadis meleleh" kata salah seorang gadis tersebut.

"Erik sangat sempurna, sudah tampan... tajir melintir pula.." jawab yang lain.

"Betul banget, siapa pun yang jadi kekasihnya pasti dimanjakan banget. Secara dia kan bisa kasih apa pun yang pacarnya inginkan" kata gadis berambut panjang.

Erik langsung di sambut oleh beberapa gengnya..

"Hai Bro.." kata salah seorang yang berambut sangat rapi, penampilan rapi, tampan tapi matanya jelalatan jika lihat gadis cantik. Roy namanya.

Satu lagi Tedy, dia mengangkat tangannya menyambut tangan Erik di udara, "Lihat... kau selalu nampak keren" ucap Tedy kagum.

"Tentu, penampilan nomer satu untuk mendapatkan apa pun yang kau inginkan. Kalau kau sendiri tidak yakin, bagaimana bisa orang akan mempercayaiku".

"Ok Bro.. kau memang terbaik".

"Apa nanti malam kita jadi clubing" tanya Roy

"Kenapa?"

"Mata dan tanganku sudah merindukan gadis baru, nanti aku carikan yang bagus satu untukmu Rik, tapi seperti biasa kau yang traktir, ok?" kata Roy.

"Kenapa harus aku?" tanya Erik.

"Mau bagaimana lagi, kau yang sudah berpenghasilan diantara kami dan kau sangat kaya".

"Ok... nanti malam kita pergi bersenang senang" ucap Erik.

Ketiga sahabat itu langsung menuju gedung fakultas Ekonomi, mereka sama sama mempelajari Bisnis dan management.

Erik adalah pemuda yatim piatu, di usianya yang masih kecil saat itu, dia harus melihat kepergian ibunya yang meninggal di tabrak mobil oleh istri pertama Ayahnya, wanita serakah itu sengaja melakukanya untuk menguasai harta kekayaan peninggalan Ayahnya.

Setelah ibunya meninggal Erik terpaksa tinggal bersama mereka, namun selalu diperlakukan tidak adil hingga suatu malam dia berniat pergi dari rumah karena sudah tidak tahan dengan perlakuan ibu tirinya dan kedua anaknya, Erik terus berlari karena di kejar ibu tirinya sampai ujung sungai dan sengaja di dorong ibu tirinya hinhga Erik tenggelam dan hanyut terbawa arus.

Entah bagaimana caranya, ternyata Erik ditolong oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai sahabat ibunya yang telah meninggal.

Erik di didik dengan keras namun tetap penuh kasih sayang oleh ibu angkatnya. Meski ibu angkatnya adalah seorang wanita simpanan namun dia memiliki akses yang sangat kuat di industri bisnis tanah air.

Kini Erik menjadi seorang yang kaya raya di usia mudanya karena telah mulai berbinis sejak dini. Tentu keberhasilannya ini tidak hanya dari kemampuannya tapi juga dari dukungan ibu angkatnya melalui jalur tersembunyi para koneksinya.

Entah sebuah keberuntingan ataukah kenyataan memalukan yang harus dia terima kini karena di besarkan oleh seorang wanita simpanan yang banyak dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang.

Satu yang dia tau pasti, tanpa kebaikan dan kasih sayang Bunda Dila, Erik tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Hidupnya kini bergelimang harta, kemewahan dan apa pun yang dia inginkan selalu dia dapatkan, hanya satu yang dia tak mengerti sampai sekarang, Erik tidak pernah mendapatkan kepuasan dari itu semua.

Tujuan hidup Erik saat ini menunpuk pundi pundi kekayaan agar mendapatkan kekuasaan sebesar besarnya agar dapat dengan mudah merobohkan tembok keserakahan ibu tiri dan saudara saudara tirinya.

***

"Bro... malam ini prisila buat party, apa kau mau datang rik?" kata Roy bersemangat.

"Prisila? siapa dia?" tanya Erik datar.

"Ah.. kau ni Rik, gadia secantik itu kenapa kau lupakan?" keluh Roy.

"Hei.. hey.. aku bukanlah dirimu yang hanya gadis gadis yang memenuhi kapasitas otakmu. Otakku yang jenius ini terlalu berharga untuk sekedar diisi oleh hal hal seputar gadis gadis. Bagiku... para gadis ibarat baju yang aku pakai, kalau sudah bosan tinggal beli lagi yang baru, hahhaha..." kesombongan yang sah diucapkan jika itu keluar dari mulut Erik, pemuda tampan serta tajir.

"Iya pangeran Erik, kau memang maha benar dan maha pemilik segalanya, hahhaha..." Tedy tidak mau ketinggalan.

"So... gimana kalau kita ke party Prisila saja, dia bilang akan ada kejutan menarik jika Erik juga mau datang" Roy terus berusaha.

"Wow... Erik masih jadi tokoh utama nih?" goda Tedy.

"Ah... kau kayak nggak kenal Prisila saja, dia kan gadis cantik, seksi, anak konglomerat dan sangat tergila gila dengan Erik" Roy menjelaskan.

"Aku malah berurusan dengan gadis seperti Prisila, dia itu manja dan kekanak kanakan, bikin ribet saja" Erik menjawab sambil lalu, dia masih fokus memandang ponsel untuk memantau perkembangan bisnisnya.

"Itu benar.." dukung Tedy.

"Kau ini tidak asik, apa susahnya sih datang ke sebuah pesta, kalau kau tidak suka Prisila.. ya setidaknya bantu aku untuk mendapatkannya" protes Roy.

"Kau dengar?" Tedy memberi isyarat ke Erik. "Sahabat kita yang satu ini hanya bisa memikirkan tentang gadis saja" Tedy meledek.

"Please....Rik. ayolah.. kali ini saja, mau kan?" Roy mengabaikan Tedy, fokusnya saat ini hanya datang ke pesta dan membawa serta Erik. Pasti Prisila akan sangat berterima kasih padanya.

"Aargh... iya aku akan datang, ayo kita pergi party nanti malam" Erik memberitahukan .

"Ok siap...!!" teriak Roy dan Tedy hampir bersamaan.

"Kira kira kejutan menarik apa yang akan di buat oleh Prisila?" pikir Roy.

Pengen refresh sejenak, ganti suasana cerita..

.

.

minta bantuannya ya?

Silakan dukung novel ini dengan pemberian batu kuasa..

Semoga menang, amin..

Pena_aQuinacreators' thoughts